Welcome for my story.
Please your vote and comment
Thanks Everyone and Enjoyy.
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷Cuaca cerah di pagi ini, terlihat seorang gadis yang tidak ingin bangun dari singgah sana ternyamannya,
"Nayaa, bangun cantik," Panggil Oma Watni dengan suara lembutnya.
"Iya omaa," ucap Naya yang membalas masih dengan menutup matanya.
"Ayo bangun, kamu sekarang kuliah," ucap Oma Watni.
Dengan berat Naya pun bangun meninggalkan singgahsana ternyamannya dan mulai mandi."Oma belum tau nih, gimana kamu di tempat kuliah?" tanya oma nya saat Naya kini duduk di kursi meja makan.
"Alhamdulillah Oma, disana aku punya teman," jawab Naya.
"Alhamdulillah kalo kayak begitu," ucap Omanya merasa lega. Mereka pun memulai sarapan tanpa mengobrol.
Setelah sarapan seperti biasa Naya pamit mencium tangan omanya lalu berangkat ke kampus, Outfit Naya kali ini tidak mewah apalagi mahal, dia suka sederhana dia memakai t-shirt warna hitam, celana kulot kotak dan sepatu putih.
Dia pun pergi membawa mobilnya menancap gas ke kampus. Sesampainya di kampus, dia tidak menemukan adanya Naren di tempat biasanya.
"NAYA!" kejut Vina yang membuat jantung Naya hampir jatuh.
"AYAM! ihh Vina, yaampun lu kalo manggil jangan ngagetin dong," kesal Naya.
"Hehe, maaf ," ucap Vina mengangkat dua jari telunjuk dan jari tengah berbentuk V berarti 'piss'.
"Lu ngeliatin apaan?" tanya Vina kebingungan saat Naya tengah sibuk memandang sesuatu.
"H-hah, engga ada, ayo," tukas Naya mengajak Vina menuju kelas sekaligus mengalihkan pembicaraan.
Kelas dimulai seperti biasanya, hingga waktu pulang tiba.
"Nay, kantin yok?" ucap Vina, seperti biasa mengisi perut kecilnya yang keroncongan.
"Ayo," jawab Naya dan mereka pun langsung bergegas pergi ke kantin kampus.
Saat di perjalanan menuju kantin tiba-tiba,
"Tunggu," ucap seorang lelaki yang menghalangi mereka berdua untuk jalan."Omo, Nay kok mereka cegat kita," bisik Vina terkejut.
"Mereka?" ucap Naya ikut berbisik
"The F-Firerox," ucap Vina terbata-bata karena seperti yang diketahui bahwa mereka itu kejam.
"Buat apa mereka kesini?" tanya Naya bingung. 'Naren?' batin Naya kala melihat Naren berjalan bersama mereka.
"Gua juga gatau, lu ngusik mereka ya?" panik Vina dibalas gelengan oleh Naya.
"Lu, ngapain lu ketempat kita waktu kemarin sore?" tanya salah seorang laki-laki yang belum di ketahui namanya itu oleh Naya, menunjuk Naya.
"Tuhkan lu bikin gara-gara," ucap Vina dan membuat Naya kebingungan apalagi banyak sorot mata juga yang melihat mereka.
"Gue cuman duduk di bangku taman, Itu tempat umum kan?" tanya Naya menyembunyikan ketakutannya dengan keberaniannya.
"Semua orang dikampus ini tau itu tempat kita,"ucap salah seorang lelaki itu
"Apa lo gatau kita siapa?"tanya lelaki lainnya
"Kenalin gua Aksa Refano Aditama gua adalah wakil ketua the Firerox," ucap Aksa dengan gagahnya.
"Tapi gua kemaren ngobrol sama dia," ucap Naya menunjuk ke samping kanan, dia menunjuk Naren.
"Jangan gila lu, disitu gaaada siapa-siapa selain kita berempat," ucap Aksa.
"Tapi gua lihat dia, Na...ren," ucap Naya terpotong saat dia baru menyadari sesuatu bahwa ada ketua the Firerox yang kecelakaan, dan dia juga baru mengetahui bahwa yang ia tanya waktu itu dan yang berbincang waktu itu adalah sosok yang tak terljhat. Ucapan akhir sangat lirih karena hal yang ia tak ingin orang atau setan pun tau itu akhirnya di ketahui. 'Naren...hantu..' batinnya.
"Siapa lu bilang?" tanya lelaki lain di sebelah Naren.
"Gua pamit maaf," ucap Naya pamit meninggalkan mereka. Sungguh rasanya ia malu dan trauma jika hal ini akan terjadi, ia masih belum bisa membedakan mana itu Manusia yang nyata atau kasat mata.
"Ehh maaf ya, dia emang suka salah ngomong dan salah liat orangnya, maaf kak misi," ucap Vina lalu pergi menyusul Naya.
"Ehh tuh cewe nyebelin ya, tapi gua ngerasa ada yang aneh sama dia," ucap lelaki tadi yang di sebelah Naren.
'apa mungkin ada dia disini?' batin aksa
"Gua yakin dia cewe bukan cewe biasa," ucap seorang lelaki di sebelah Aksa.
"Akhirnya dia tau," ucap Naren pada Naya.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Apa yang akan di
Sembunyikan pasti
Akan tercium baunya"
-CiciOutfit Naya
Makasih yang udah baca ceritaku ini. I love you, semoga ceritaku bisa menginspirasi atau memotivasi kalian.
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nayaren
Novela Juvenil"Tunggu gua jadi manusia nyata Nay, biar lo ga ngehalu lagi," Ucap Naren "Tunggu gue mati Ren, siapa tau kita bisa bersama,"Sendu Naya Nayanika Zaqueena Pelita, dia adalah gadis indigo yang ditakdirkan bertemu dengan Narendra Cakra Rahayu, ketua dar...