#11# Bersama!

30 17 239
                                    

Welcome for my story.
Please your vote and comment
Thanks Everyone and Enjoyy.

Baca pakai hati dan imajinasi kalian yaa..
ΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠ

Hari telah berganti, Kelas akan di mulai sore nanti, Naya mengatakan pada Vina bahwa ia memiliki urusan untuk keluar sebentar, dan tentunya itu hanya alasan. Naya dan Naren melanjutkan rencana mereka untuk pergi ke lokasi kejadian Naren kecelakaan dari berita yang Naya cari waktu itu.

"Ren, gue curiga sama kecelakaan lo, ini jalan satu arah Ren, dan juga gaada batas jalan yang rusak," Naya menatap jalanan itu dengan penuh heran.

"kalo gini, pasti-" dialog Naya terpotong

"kecelakaan gua ini rencana yang disengaja," Naren kini mengepalkan tangannya, hingga urat tangannya itu terlihat sangat jelas. Naya mengerti hal itu, ia pun menatap sekeliling dan ia menemukan sesuatu yang cukup menarik.

"sabar dulu Ren, kita harus lihat bukti," Naya menunjuk kearah CCTV, di dekat kantor pos komplek yang memang sedikit mengarah ke jalan perbelokkan itu.

Naya dan Naren kini sedang berada di kantor pos meminta satpam yang berjaga untuk mengizinkan mereka melihat CCTV tersebut, namun hasilnya ternyata tak sesuai harapan, sangat nihil.

"Pak, kenapa bisa CCTV ini tak menangkap kejadian?" Naya bertanya pada pak satpam itu

"waktu itu CCTV rusak mba, saya juga ga ngerti kenapa," ucap satpam itu tentunya membuat mereka semakin di ambang kecurigaan.

"Nay, ini gak rusak, ini pasti di hack. Menit sebelum gua ada itu masih normal, cuman pas bagian gua kecelakaan sampai akhirnya gua di tolong warga itu yang hilang, ini udah di rencanain!" cukup sudah amarah Naren itu keluar, Naya tahu hal itu dan dia juga sudah mencurigai hal ini dari awal.

Naya pun menyalin Video CCTV di hari itu ke flashdick nya tak lupa ia juga berterimakasih pada pak satpam, dan ia pun beranjak pergi.

Naya tahu kini hati dan pikiran Naren sedang tidak bagus, ia pun pergi ke tempat yang jarang di kunjungi banyak orang, namun tempat itu menenangkan untuknya kala ia sedang frustasi. Bukan untuk aneh-aneh, namun hanya ingin membuat Naren tenang. Tempat itu berada di sebuah hutan yang tak dalam namun di pertengahannya itu ada sebuah bukit kecil yang di penuhi rerumputan, dan pemandangannya adalah langit yang cerah dan indah untuk dilihat, ia pun bingung mengapa tempat seindah ini, tak ada yang tahu. Namun disatu sisi ia bersyukur bahwa hanya ia yang menemukan tempat ini.

"ngapain kita kesini?" Naren menaikkan sebelah alisnya menatap tempat itu dengan heran.

"gue tahu perasaan lu lagi ga baik, sekarang mending lu duduk, tatap langit dan hembuskan nafas sekuatnya,"  Naren pun menurutinya

"gua capek, gua bingung, siapa yang lakuin ini ke gua," yap itu lah yang dipikirkannya sekarang.

"apa lu punya musuh?" sebenarnya Naya yakin pasti geng populer seperti Firerox itu pasti memiliki musuh, namun ia juga harus membuktikan sangkaannya itu.

"punya, tapi alasan mereka apa? dan juga kenapa semuanya di sembunyikan? kemana tubuh gua, kalaupun gua dah meninggal dimana makam gua? yang gua tahu orang yang udah pisah jiwanya itu tetap bisa nemuin raganya, kenapa gua gabisa, kenapa Nay?" Naren menumpahkan semua hal yang di deritanya, Naya tak marah, ia sangat mengerti

"kita gak bisa cuman berdua Ren, kita butuh bantuan," Naya memikirkan hal itu, dengan adanya informasi dari Firerox hal itu cukup mudah baginya, namun ia juga memikirkan resiko apa yang akan dihadapi nantinya.

"siapa lagi, Nay? siapa lagi yang bisa tau gua? bahkan Firerox yang gua anggap keluarga gua aja gabisa lihat gua,"

"Hey, Ada gue Ren, lu ingat gue ada disini buat lu, jangan merasa sendiri, okey.." tanpa Naya sadari ia mengangkat kedua tangannya menarik dan memeluk Naren, hal itu tentu mengejutkan Naren.

The NayarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang