#4#Narendra

91 61 328
                                    

Welcome for my story.
Please your vote and comment
Thanks Everyone and Enjoyy.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam itu, Suara motor memecah keheningan jalan, seorang lelaki yang menancap gas motornya hingga kecepatan diatas rata rata laju motor, ia tak memikirkan tentang dirinya yang tengah dalam bahaya.

Flashback on

Setelah seorang wanita menjatuhkan kain ke tanah para pembalap motorpun melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, mereka semua itu para pemuda yang memiliki geng motor, dan tidak lupa mereka juga orang kaya, niat mereka mendapatkan kemenangan dan mengadakan perlombaan ini hanya untuk kesenangan mereka saja.

Seorang lelaki pun memenangkannya, ia tahu bahwa ia akan selalu menang, karena itu ia diberi julukan 'raja jalanan',

PLAKK..

Tamparan itu berasal dari seorang Ayah kepada anaknya ketika ia baru saja tiba dirumah.

"MASIH BERANI PULANG KAMU?!" bentak papanya, memang dia sangat keras dan sangat membenci anaknya yang dia anggap berandalan.

"TAK TAHU MALU! PAPA BEKERJA DEMI KAMU DAN MAMAMU YANG PENYAKITAN ITU! DAN KAMU MALAH SEENAKNYA KELUYURAN TAK JELAS," tegasnya lagi, Bagaimana dengan anaknya? Dia merasa ini hal yang biasa terjadi, setelah ada penghancur di rumah yang dulunya hangat.

"Wait, what? Lo kerja buat gua dan Mamah atau buat selingkuhan Lo?" tak tinggal diam, ia sudah muak dengan omong kosong Papanya, sudah  tak ada lagi kehangatan disini, rumah ini neraka baginya.

"SUDAH BERANI BICARA KAMU NARENDRA?!" Bentak Papanya penuh amarah.

Ya, dia Narendra. Dia hanya menyayangi Mamanya, baginya Mamanya adalah cintanya. Ia benci
Papanya, bahkan ia merasa bahwa dia tidak lagi memiliki seorang Papa.

"Selama ini Naren diem, gausah sok sok-an Lo yang paling ngerasain cape deh, Lo dengan seenaknya bawa selingkuhan lo ke rumah, DAN ITU PENYEBAB MAMA SAKIT!" jawab Naren dengan emosinya

BUGGG....

Pukulan cukup keras hingga Naren terjatuh, hatinya sakit membuat pukulan itu tak terasa apa-apa baginya. Papanya lebih jahat dari seorang pembunuh, hatinya kini membeku di penuhi oleh kebencian.

"kurang ajar kamu Naren! Papa menyesal memiliki anak seperti kamu!," ucap Papanya tanpa berpikir, hal itu membuat kebencian Naren pada Papanya makin meningkat.

"Dan gua juga menyesal punya Papa kayak lo," ucap Naren bangkit lalu pergi dengan membawa motornya.

Flashback off

Ia mengeluarkan air mata di kesepian ditemani angin tajam yang menusuknya di malam hari, ia merasa ingin semuanya berakhir dan jika di perbolehkan lebih baik ia dan Mamahnya menghilang dari bumi dibandingkan harus menerima kesakitan dunia ini,

Tanpa disadari ada sebuah mobil yang mengikutinya mobil itu berbelok berlawanan arah yang nanti ujungnya ia akan bertemu di tikungan.

Naren pun belok ke kiri dan tanpa ia sadari cahaya putih mendekatinya lalu..

BRAKK

Ngiiiing..

Naren tertabrak dengan motor bagian depan yang hancur, sebelum tak sadarkan diri ia melihat plat mobil itu, dan semuanya gelap. Mobil itu pergi tanpa rasa bersalah sama sekali, sampai akhirnya ada satu orang pekerja yang baru saja pulang melewati area itu dan dia pun memanggil polisi atas kecelakaan yang di lihatnya di depan mata.

Polisi mulai datang dengan suara khas nya, polisi juga telah memanggil ambulance karena kecelakaan yang cukup parah.

Tubuh Naren yang mengeluarkan banyak darah itu dibawa dengan ambulance menuju rumah sakit terdekat. Mendengar kabar itu tentunya Mamanya terkejut, berbeda dengan ayahnya yang berada di kediaman selingkuhannya dan tidak memperdulikan keluarganya itu.

"ARRRRGGHH," Naren mengingat terus kejadian itu, rasanya ia ingin meminta tolong ke seseorang namun dia juga bingung harus kepada siapa.
Tiba-tiba terlintas di otaknya satu nama.

"Naya?"

-----------------------------------------------------------

'Jangan berharap bahwa
Orang yang kita tunggu Itu
akan merindukan kita'
-Nayanika Zaqueena Pelita

Makasih yang udah baca ceritaku ini. I love you, semoga ceritaku bisa menginspirasi atau memotivasi kalian.

The NayarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang