Welcome for my story.
Please your vote and comment
Thanks Everyone and Enjoyy.++++++++++++++++++++++++++++++++
......
Naren terkejut ketika ada yang memanggil namanya, ia pun langsung menoleh, ekspresinya kembali menjadi datar setelah tahu siapa yang memanggilnya.
"Ngapain lo kesini?" tanya Naren kala Naya duduk di sebelahnya.
"Ya gapapa suka-suka gue," jawab Naya, Naren sempat kesal mendengar tuturan itu, namun dia lebih memilih diam.
"Lo gatau gua siapa?" tanya Naren merasa dirinya berkuasa.
"Tau, Naren kan? Yang tadi nolongin gue," ucap Naya dengan kejujurannya.
Naren memilih mengacuhkan hal itu daripada ia marah tak ada gunanya.
"Gue tau kok lu kesel, lu rasanya pengen nonjok gue tapi lu gamau," Naya berbicara seolah tahu isi pikiran Naren.
"Jangan sok tau," ketus Naren walaupun ia setuju akan hal itu.
"Yeee liat aja sikap lu," Ucap Naya merasa dirinya benar.
"Berisik lo!," kesal Naren.
"Lu kayaknya nyaman disini ya?" tanya Naya, ia berpikir bahwa dari awal kedatangannya hingga kepulangannya Naren masih berada di sini.
"Ini tempat gua," ucap Naren yang membuat Naya heran.
'ini kan tempat umum? Tapi aneh juga kenapa gaada orang lain yang ada di bangku ini selain Naren?' batin Naya
"Yaudalah hari dah sore, gue mau pulang, bye," ucap Naya, melihat arlojinya, ia takut Omanya khawatir.
"Siapa juga yang nyuruh lo kesini," ketus Naren.
"Ya gapapa lah terserah gue," ucap Naya dia pun langsung pergi dari tempat duduknya.
Tak disangka oleh Naya ada banyak pasang mata yang menatap Naya dengan bingung. Termasuk 4 orang yang berada tak jauh dari situ.
"Dia gila, atau dia lagi ngomong sama hantu?" Tanya salah satu dari lelaki yang berada disana.
"Kalo gila ngapain dia kuliah bodoh," ucap lelaki disebelahnya.
"Itu tempat duduk kita, siapa dia?" mereka pun menghampiri tempat duduk itu dan menatap sendu.
"Tuh cewe gatau kali ya, ini tempat duduk punya hak milik,"
"Kita kesini juga gaada ketua kita, buat apa?" sendu salah seorang laki-laki membuat semuanya terdiam.
"Gua disini, ketua lo disini," ucap Naren.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
'Cuman orang brengsek
Yang langsung putus asa
Jika dirinya diberi
Banyak tanggungjawab'-Narendra Cakra Rahayu
Makasih yang udah baca ceritaku ini. I love you, semoga ceritaku bisa menginspirasi atau memotivasi kalian.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Nayaren
Teen Fiction"Tunggu gua jadi manusia nyata Nay, biar lo ga ngehalu lagi," Ucap Naren "Tunggu gue mati Ren, siapa tau kita bisa bersama,"Sendu Naya Nayanika Zaqueena Pelita, dia adalah gadis indigo yang ditakdirkan bertemu dengan Narendra Cakra Rahayu, ketua dar...