Eps. 7 : Teman

3.8K 414 1
                                    

"Sasuke, kita harus bertemu dengannya. Hanya itu satu-satu nya petunjuk untuk pulang dattebayo...! " ujar Naruto dengan bersemangat.

Tapi Sasuke hanya terdiam, menghela nafas sebelum menjawab Naruto.

"Tidak bisa.. " ucap singkat Sasuke.

"Kenapa dattebayo?!" Kesal Naruto yang hanya terus terusan mengatakan tidak setiap apapun permintaan Naruto.

"Aku tak percaya orang-orang yang ada di dunia ini" lanjut Sasuke setelah lamanya kesunyian diantara mereka.

Dingin. Suasana mereka sudah gak baik sejak kemaren tapi Naruto gak bakal berfikir bahwa Sasuke akan semakin menjadi-jadi seperti ini.

"Dasar Sasuke..! Kamu ini mau pulang atau engga sih sebenarnya?! setidaknya kita coba saja kan bisa...! " Bentak Naruto.

"Naruto aku bilang GAK ya GAK, titik. Kita akan cari cara sendiri... " ucap Sasuke dengan marahnya.

"memangnya gimana?! kita bahkan gak tau kalau gulungan itu bisa bawa kita pulang atau engga!" Lanjut Naruto. Tapi Sasuke hanya menatapnya tajam, terdiam tanpa membahtah atau menjawab perkataan Naruto.

Mereka bedua terdiam, saling menatap marah satu sama lain, Naruto ingin terus beragumen mengingat ini masalah yang serius tapi Naruto gak bisa. Bukan karena tak ingin lanjut berdebat melainkan karena Sasuke menggunakan sifat Alpha Dominan nya pada Naruto yang langsung membuat Naruto tunduk tak berkutik.

Suasana tercairkan saat seseorang menekan tombol bel berkali-kali yang awalnya Sasuke ingin abaikan dan mau fokus memarangi Naruto, meyakinkan bahwa kita tak butuh orang lain untuk kembali pulang tapi ia terhenti sembari menghela nafas.

"Kita bahas lagi nanti, buka sana pintu nya.. " ucap Sasuke.

Amarah Naruto seakan terpendam di dalam dirinya, "Sial..! " gerutu Naruto sembari berjalan ke pintu depan rumah.

Saat dibuka tak di sangka seseorang yang tak dikenal Naruto berdiri di depan pintu, wajahnya awalnya sedikit jutek karena Naruto lambat membukakan pintu tapi setelah melihat jawab Naruto ia tersenyum lebar, dengan entengnya pria itu masuk seakan ini rumahnya sendiri.

"Astaga..! kamu ini menghilang selama 2 minggu dan lihat malah enak-enakan dirumah. Yang lain khawatir tau..! " ucap pria dengan rambut hitam pekat itu sembari berjalan menuju ruang tamu. Naruto ingin menghentikannya karena dia gak tau sama sekali dengan pria ganteng jakung satu ini.

"tu-tunggu... "

"Yo, Sasuke..! WAH..! kalian habis makan Tamagoyaki kah?~~~ Ii na ii na~~ aku sudah makan sih jadi bisa bungkus? "

Sasuke dan Naruto hanya bisa saling tatap-tatapan, bingung dengan pria ini yang seakan teman dekat antara Naruto dan Sasuke.

"Oh ya, aku sudah dari kemaren menelpon mu tapi kenapa gak di angkat sih, Naruto? Aku khawatir tau, kau taukan berita soal ada mayat di temukan tanpa identitas itu... " lanjutnya sembari menyantap makanan yang masih belum Naruto habiskan. "Siapa yang tau itu kau kan? Soalnya kan kau--"

"oh, Obito. Maaf sebelum nya, aku sakit jadi Naruto merawatku" jelas Sasuke dengan santainya memotong perkataan Obito.

Naruto tersentak, lalu menatap Sasuke lagi. "Sasuke teme! Apa ini alasannu gak mau aku menggunakan hp ku?  Karena tau aku bakal bertemu dengan orang lain?" ucap Naruto dalam hati.

"hmm pantes, aku dengar kau juga gak masuk kerja tanpa alasan. ya aku  gak peduli sih tapi tidak dengan mu Naruto, banyak tugas yang belum kau kumpulkan di kampus, kamu mau ngulang semester? " jelas Obito yang masih memakan makanan Naruto.

"Oh iya, Kakak mu juga khawatir loh Sasuke. Kau gak menghubunginya sama sekali juga? bagaimana sih kalian, mentang-mentang sudah nikah mau seenakknya" Masih berisik seperti biasanya, Tapi tidak dengan Naruto dan Sasuke yang bingung dengan kehadiran pria ini.

"Kakak ku?"

Seketika Naruto langsung tersadarkan, ia menyeret Obito keluar dari rumah, membawanya pergi jauh dari rumah-- tidak, dari Sasuke.

"O-Obito to to to, ayo kita pergi membahas tugas diluar... sekarang. Sasuke aku pergi keluar dulu ya sampai jumpa.. " bilang Naruto dengan cepat memakai hoodie dan topi oren khas nya.
.
.

"Kalian ada masalah? " tanya Obito. Naruto tersentak mencoba menjawab bahwa mereka baik-baik saja tapi Obito menyela "gak perlu bohong aku bisa lihat..."

Obito hanya kebingungan dengan tingkah Naruto yang cukup aneh pada Sasuke.

"Biasanya kalian begitu mesra, terutama kamu Naruto yang biasa menuruti setiap kemauan nya bahkan rela pindah ke Tokyo untuk tinggal sama dia karena dia dipindah lokasikan... tapi tadi, aku bisa liat kalian sedang gak akur" jelas Obito panjang lebar.

"di pindah lokasikan? "

"hah? ngomong apa kamu? ya soal kepolisian memangnya apa lagi? kamu aneh banget apa kamu baik-baik saja? " tanya Obito sembari mengecek temperatur Naruto dengan meletakkan tangannya ke dahi Naruto.

Naruto dengan perasaan tak nyaman langsung mundur, sedikit menjauh dari Obito.

"A-aku baik-baik saja... dattebayo" bilang Naruto dengan nada kecil.

Mereka jadi duduk berjauhan, Obito juga sedikit bingung. Di taman yang sepi ini tiba-tiba saja Obito terdiam menatap Naruto dengan tatapan bingung.

"Apa Sasuke sudah melakukan sesuatu padamu? " ucapnya dengan nada suara yang berbeda dari sebelumnya. Bahkan ekspresi nya pun berbeda.

Naruto hanya terdiam, dia cukup terkejut dengan perubahan itu.

"Gak ada, aku dan Sasuke memang ada perdebatan kecil tapi kami sudah biasa dengan yang begini... " jawab Naruto yang cukup takut dengan tatapan Obito.

"... baiklah kalau kamu bilang begitu, kabarin aku jika sesuatu terjadi. Oh iya, kenapa kamu gak angkat telpon dan membalas pesan ku? " tanya Obito yang awalnya handak pergi tapi langsung teringat sesuatu.

"Aku... aku.. "

"Jangan bilang si sialan Sasuke itu mengambilnya? Astaga, sudah kuduga. Baiklah aku kan belikan yang baru untukmu tapi jangan sampai Sasuke tau hal ini... " hela Obito sembari mengacak rambutnya.

"hah..?! gak, gak perlu dattebayo. Sasuke pasti mengembalikannya nanti jadi jangan khawatir. Kalau ingin membantu, bantu aku dengan tugas-tugas itu saja oke? " bilang Naruto yang mencoba mencegah masalah lain.

"... baiklah kalau begitu. Karena aku gak bisa menghubungi, besok kan ada kelas aku akan menjemputmu jam 8 jangan lupa... " bilang Obito dengan senyum yang lebar lagi sembari melambai pergi kearah Naruto.

"Astaga apa yang baru saja terjadi dattebayo..? " bingung Naruto.
.
.
.

Naruto pulang dengan perasaan sedikit takut, tapi setelah memikirkan bahwa kelakuan Sasuke yang gak bisa ia pahami menjadi beban pikiran baru. Ia hanya bisa menghela sepanjang perjalanan pulang,

 "Aku sama sekali tak paham dengan pikiran Sasuke dattebayo. Aku paham dia masih gak percaya dengan orang-orang ada di dunia ini tapi bukankah ini terlalu berlebihan sampai mengekang ku seperti ini? terlebih lagi, kenapa dia gak bilang kalau ada teman yang berusaha menghubungiku dattebayo?" keluh Naruto dalam hati sembari masuk kerumah.

Saat melewati ruang tamu, Naruto disambut oleh Sasuke yang duduk di meja makan tak jauh dari sana. Dengan aura yang cukup berat, " Duduk..." Ucap Sasuke sembari mengangkat kecil kepalanya untuk menatap Naruto. Naruto kembali menghela nafas melihat Sasuke yang kembali seperti ini.

OUr NEwlY mErriEd LifE // SasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang