Eps.17 : Candu 18+

4.4K 226 14
                                    

Naruto's pov

Badanku terasa panas sejak pagi ini, tapi aku gak merasakan sakit atau apapun selain tak nyaman dengan temperatur sekelilingku. Aku gak begitu memikirkannya, tapi saat di rumah sakit tadi Nenek Chiyo mengatakan bahwa sebentar lagi rut ku akan datang. Aku gak menyangka akan secepat ini,
"Sasuke... lakukan sesuatu, ini menakutkan" ucapku yang mulai hilang kendali dalam mengkontrol pheromonesku.

"Pheromonesmu..." ucap Sasuke yang mencoba menahan diri, aku juga mencoba tapi itu sama sekali tidak berguna.

Tubuh ku seakan bergerak sendiri, mendorong tubuh Sasuke yang berat itu terbaring di kasur, membiarkanku menaiku tubuhnya. Tanganku meraba seluruh bagian tubuh Sasuke, aku tak tau mengapa tapi pikiranku mulai berantakan seakan ingin melahap Sasuke.

"Naruto, pikiranmu sedang kacau... cepat minun obatmu" ucap Sasuke yang mencoba mendorongku menjauh darinya, mencoba untuk mengambil pil ku yang berada di laci. Tapi aku menghentukannya, kau memberinya ciuman kecil lalu perlahan melahap lebih dalam bibir Sasuke. Sesekali aku mengigitnya sampai melukai bibir Sasuke, sedikit darah terlihat... akupun dengan sengaja menjilatnya, menggoda Sasuke agar dia merasa mood untuk bercumbu.

"Kita pasangan kan? Apa lagi yang kamu tunggu?" Ucapku, berbisik di samping telinga Sasuke lalu menggigit tipis telinganya.

Aku bahkan tidak pernah berpikir akan hal-hal seksi seperti ini, aku yakin Sasuke menyukainya. Dan benar saja, Sasuke terpancing.
"Kamu..!" Gumamnya sembari menyambar bibirku.

Tangan kami satu sama lain dengan cepat melepas satu persatu pakaian yang kami kenakan. Hanya dalam sekejap aku telanjang balat hanya menyisakan selimut tipis diatas kasur.

Mulut kami masih saling bertarung, tapi tangan Sasuke sudah mencoba untuk bermain dengan lubangku dengan dua jarinya. Aku mendesah kecil disela-sela ciuman itu, merasakan nikmatnya apa yang Sasuke lakukan pada tubuhku.

Sasuke biasanya banyak omong, tapi disaat seperti ini dia menjadi diam. Tapi melihat dari ekspresi wajhnya sekarang, ah... aku ingin terus melihat pemandangan ini. Pemandangan dimana Sasuke gak bisa menahan nafsunya. Tiga jari masuk, aku sedikit terkejut, seperti Sasuke sengaja melakukannya "fokus" gumamnya dengan sorot mata tajam seakan kesal karena aku terlarut dalam pikiranku.

"Kondom..." Sasuke segera menghampiri laci disamping kasur setalah merasa cukup untuk bermain dengan jari. Tapi lagi-lagi aku menghentikannya,

"Gak... cepet masukkan dattebayo.." ucapku sembari mencoba untuk memasukkan sendiri penis Sasuke padaku. Sedikit sulit namun berhasil dalam sekali coba, Sasuke mencoba untuk menghentikanku namun nafsunya lebih besar dari keinginannya untuk menjagaku.

"Ah aku gak peduli lagi..." ucap Sasuke yang langsung menghantam pinggulnya maju jauh kedalam diriku. Tanpa sadar aku keluar, banyak cairan putih keluar saat aku berteriak kesenangan.

Astaga ini memalukan dattebayo...

Tapi itu nikmat banget..

Sasuke tersenyum tipis, aku tau dia mengejekku, tapi aku gak peduli lagi. Pikiranku sudah kosong, yang aku inginkan dan pikirkan hanya Sasuke, Sasuke dan Sasuke.

Sial, bisa bisa aku kencanduan kalau begini terus...

*
*
*

Beberapa hari kemudian

"iahhh huhmm— ha ahmm—- berhe-nti—-" Sasuke menciumku, menghalangiku untuk bicara, bahkan menarik nafas pun susah. Sasuke benar-benar hilang kendali, padahal aku yang sedang rut tapi kenapa malah dia yang hilang kendalisampai kami melakukannya di segala sudut rumah. Rumah yang awalnya rapi dan bersih, jadi berantakan karena liarnya saat bermain. Kami bahkan gak tau ini sudah hari keberapa kita melakukan sex, rut ku memang mulai mereda namun Sasuke... entahlah mungkin kita berdua memang gila.

"Ke-kencing... hah ah uhmm... akuh inghin kencing dah dahttebay—"
Sasuke mengangkat tubuhku sambil terus menerus menggoyangkan pinggulnya dengan cepat. Bahkan sofa pun penuh dengan cairan, entah itu milikku atau milik nya itu bukan hal penting lagi sekarang.

Tunggu tunggu tunggu

Ini sangat aneh..! Posisi ini.. Sasuke menyentuh titik itu...!

Tanpa sadar aku mengeluarkan knot ku saat Sasuke menyetuh bibir rahim, aku bisa merasakan lengket, panas dan betapa kotornya dia menggodaku. "enak banget ya sampe ngeluarin knot mu? tapi yang ini..." ucap Sasuke sembari meraih penis ku, "gak akan berguna..." lanjutnya mengatakan tentang penis dan knot ku yang masih perjaka ini.

Dasar..! mentang-mentang aku gak akan melakukan sex selain sama dia membuatku sangat kesal. Tapi... ide aku melakukan dengan orang lain selain dia lebih terdengar memuakkan...

Aku memberinya ciuman saat dia menjahiliku, perasaan nafsu... aku bisa merasakannya diseluruh tubuhku. Aku gak keberatan jika penis Alpha miliki ku gak berguna kalau aku bisa tetap bersamanya. "gak papa...selama punyamu memuaskanku, aku rela..." bisikku setelah melepas ciuman itu.

Mendengar hal itu, Sasuke langsung terengah-engah, mempercepat pinggulnya dan malah berniat menyetuh bibir rahimku. Disaat yang sama perasaan kebelet pipis menghantamku...

"Tunggu Sa-Sasuke, jangan bergerak...!" ucapku dengan nada panik, tapi Sasuke sama sekali gak mendengarkanku ia tetap saja menggendongku menuju kamar mandi.

Tapi aku sudah gak kuat menahan lagi, terlebih lagi Sasuke terus-terusan menyodok spot itu.

"Gak bisa..! Gak sempat dattebayo..! Turunkan aku..! Sa-Sasuk—"

Keluar. Aku mengeluarkannya, padahal kamar mandi sudah ada di depan mata. Kurang ajar..Pasti dia sangaja...!

Lagi-lagi Sasuke tersenyum licik.

"Lantainya jadi kotor... coba tahan sedikit lagi, apa seenak itu?" Ucapnya sedikit menggoda, lalu bermain dengan penisku yang masih mengeluarkan cairan.
"Mau lanjut di kamar mandi?"

"Tunggu— Sasuke—" desahku saat ia menciumku kembali.

Kamipun melanjutnya di kamar mandi dan di ruang makan yang gak berjauhan. Satu malam terlewatkan, satu malam lagi pun tak terasa terlewat juga. Sampai akhirnya rutku selesai dan aku bisa mengendalikan pheromonesku kembali.

Kami menyadari bahwa kita melakukan sex selama seminggu penuh. Kami tidak keluar dari rumah, tidak ada yang bisa kami makan lagi saat hari terakhir, hanya bertahan melalui air keran bersih yang mengalir. Akan buruk jika tiba-tiba Sasuke keluar dari rumah dengan bau Pheromonesku di seluruh rumah ini, dan bahkan pada tubuhnya.

"dasar gila... apa kita ini hewan? semingguan? yang benar saja dattebayo..." gumam ku sambil berendam di bak mandi, berbicara dengan Sasuke yang duduk di luar bak sembari membersihkan diri dengan shower.

"Mana aku tau, aku juga baru sadar pas liat handphone ku... banyak panggilan masuk" jawab Sasuke sambil berjalan menuju arahku, berniat untuk ikut masuk ke dalam bak mandi rendaman air hangat bersama ku.

"he-hey sempit..." gerutuku, tapi dia gak mendaengarkannya. Membuatku duduk di pangkuannya saat dia dengan santai bersandar di bak mandi air panas. Perasaan capek dan letih menghantui kami, tak ada pilihan lain selain bersantai di bak air panas untuk melemaskan diri.

"trus sekarang apa...? mau lanjut tinggal di dunia ini atau kembali?" gumam ku sembari melihat ke langit-langit kamar mandi. Sasuke terdiam sejenak sembari menatapku yang bersandari di tubuhnya. "Mau mu apa?" gumamnya bertanya balik. Aku meletakkan kepalaku ke pundaknya.

"kalau aku bilang, aku mau pulang... apa kita akan kembali seperti gak terjadi apa-apa..?" ucapku dengan nada kecil. Sasuke menatapku, lalu mendekatkan wajahnya padaku.

"tentu saja gak..." lalu memberiku sebuah ciuman.

"ah sial... aku gak tau lagi, aku memang kecanduan dirinya.."





Bonus <3 gmbr ad d atas...

doodle Sasunaru aing xixi gmna gmna lucuk tydak...

OUr NEwlY mErriEd LifE // SasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang