"Jangan berpikir bisa semaunya ya! Aku akan menghukummu karena sudah membuatku kesal..."
"Bersiap-siaplah... akan kubuat kamu terjaga sampai pagi"
Naruto membuka laci yang berada disamping kasur, mengambil beberapa barang yang sampai membuat Sasuke menggelengkan kepalanya tak percaya. Ia menelan ludah sembari sorot mata yang tak bisa lepas dari apa yang Naruto bawa.
"S-serius?" Gumam Sasuke yang mencoba untuk menahan Naruto.
"Ayolah, bukankah ini waktu yang bagus untuk mencoba hal baru?" Wajah Naruto berubah tersenyum licik. Dalam hati Sasuke, aku punya firasat buruk soal ini, tapi dia berpikir memang gak ada salahnya untuk mencoba. Lalu kenapa dia merasa sedikit gugup ya...
"E-entar dulu, Naruto... apa kamu tau apa semua ini?" Tanya Sasuke lagi, mencoba untuk memastikan.
"Enggak tuh..."
"Hey, cari mati?" Sasuke hanya bisa menghela nafas sembari menggelengkan kepalanya.
"Kan bisa balajar sambil praktek?" Naruto menyerengut saat memiringkan kepalanya.
Namun saat mereka sedang berdebat kecil, suara bel pintu rumah berbunyi sangat agresif. Naruto dan Sasuke saling bertatapan mata sebelum Naruto melepas borgol itu dari Sasuke. Mereka dengan cepat langsung menghampiri pintu rumah, mencoba mencari tau siapa dan kenapa sampai membunyikan bel seperti itu malam-malam begini.
Saat Sasuke membuka pintu terlihat Kushina dan Minato dengan wajah pucat seperti keringat dingin berdiri dengan ekspresi teror mereka.
"Hey hey ada apa malam-malam begini—"
Belum saja Sasuke menyelesaikan kalimatnya, Kushina langsung masuk dan memeluk sekilas Naruto dan Sasuke, ia melihat atas dan bawah memeriksa sesuatu yang Sasuke dan Naruto gak paham dengan maksud perilaku sang ibu. Saat Kushina merasa 'semua baik-baik saja', ia menghela nafas diikuti Minato yang ikut menghela nafas sembari mengelus dadanya.
"Ke-kenapa bu? Apa sesuatu terjadi?"
Naruto dan Sasuke hanya bisa melirik satu sama lain sembari mencoba untuk menenangkan keduanya. Namun suara teriakan seseorang memanggil nama Naruto dari jauh perlahan mendekat.
"NARUTOOOOOOOOO" teriak seseorang. Tubuh tinggi dan besarnya itu dengan keras menabrak pintu yang terbuka, nampak dia habis berlari kencang melihat banyak keringat bercucuran.
"Obito..?!"
Nafas naik turun begitu agresif ia berjalan kearah Naruto, melihat dari atas sampai bawah. Lagi-lagi seperti sang ibu dan ayah tadi, Obito menghela nafas setelah memastikan keadaan Naruto.
"Oke, kalian harus menjelaskan ap yang sedang terjadi disini..." ucap Sasuke dengan tegas sembari menepis tangan Obito dari Naruto.
"Sebaiknya kita masuk dulu, tetangga pada keluaran tuh karena teriakan Obita tadi..." Ucap Naruto, ia pun menutup pintu lalu menuntun mereka semua untuk ke ruang tengah. Naruto memberikan segelas air putih untuk mereka bertiga, lalu duduk di samping Kushina.
"Ada apa bu?"
"Uhm... sebaiknya biar Obito yang menjelaskan..." Minato bilang dengan wajah yang serius, Obito mengangguk paham.
Sasuke datang dengan ponsel digenggamannya, sembari melihat Obito dengan mata sinis.
"Itachi baru saja menelponku, ia bilang kamu akan menjelaskan semuanya. Katakan... kenapa kalian bertindak berlebihan seperti ini?"
Sasuke duduk dikursi hadapan dengan Naruto dan Kushina, disisi lain Minato berada di kursi kanan dan Obito sebelah kiri Sasuke.
"Kepolisian baru saja menemukan dua jasad pria, dan kepolisian berasumsi itu jasad kalian berdua..."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUr NEwlY mErriEd LifE // Sasunaru
FanfictionSaat Sasuke berkelana, dia mendapatkan sebuah gulungan misterius yang memancarkan chakra Orochimaru. Namun dengan bodohnya Naruto mencoba untuk membuka segel gulungan tersebut, Naruto pun seketika menghilang. Saat terbangun di dunia yang lain ini Na...