🏡 ; 𝕄𝕖𝕒𝕟𝕥 2 𝕓𝕖

116 21 0
                                    

"Memangnya, kenapa kau tiba-tiba mengajakku latihan berdua saja begini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memangnya, kenapa kau tiba-tiba mengajakku latihan berdua saja begini?"

Pemuda bersurai ginger itu tak langsung menjawab, melainkan hanya mengusap surainya sendiri— gelisah, entah apa yang dia pikirkan.

Seharian ini memang Akito terlihat gelisah, bahkan, selama latihan bernyanyi dia berulang kali melakukan kesalahan, benar-benar bukan Akito yang biasanya.

"Kalau aku bilang alasan sebenarnya, aku tidak yakin kau akan mengiyakannya."

An mengerutkan alisnya heran, "Memangnya apa alasan sesungguhnya?"

Akito berdehem lalu menatap An lekat, "Aku tidak tahu bagaimana melakukan yang lebih romantis,"

An membulatkan matanya, sedangkan Akito menggenggam kedua tangan An erat.

"Tapi, kuharap perasaanku hari ini tidak akan mendapat penolakan."

"Eh? HAH?! K-KAU MENEMBAKKU?!"

"Jangan berteriak seperti itu bodoh! Kau membuatku menyesal sudah melakukan ini semua."

"HABISNYA KAU INI! APA TIDAK ADA CARA YANG LEBIH ROMANTIS DARI INI? KAU BAHKAN LEBIH SEPERTI TENGAH MELAKUKAN PEMAKSAAN PADAKU."

"AKU TIDAK MEMAKSA! Huh, kau bisa menolakku jika kau mau, aku hanya berharap kau tidak mengatakan penolakan konyol itu."

Sesaat kemudian An tertawa yang membuat wajah Akito semakin merah, namun meski begitu, Akito masih menggenggam erat tangan An.

"Dasar aneh, tapi lebih anehnya aku juga menyukaimu."

Akito membulatkan matanya, "j-jadi?"

An mengangguk lalu menghamburkan pelukannya pada Akito, dengan sedikit kaku, Akito mencoba membalas pelukan An dan tersenyum simpul.

Dia baru tahu, pelukan bisa sehangat ini.

— 🏡 —

Pukul 2 dini hari, mata Akito masih belum terpejam sejak bangun tidur karna mimpi buruknya setengah jam yang lalu.

Karna merasa gerah, Akito pun memutuskan untuk keluar sejenak di balkon apartemen dan ternyata ada An disana yang tengah berdiri termenung memandangi langit.

"Kau belum tidur?"

Suara Akito mengejutkan An, gadis itu menoleh lalu tersenyum tipis. "Ya begitulah, kau sendiri?"

"Aku baru saja mimpi buruk dan tidak bisa tidur lagi."

"Mimpi buruk lagi?"

Akito terkekeh, "Dulu mimpinya sempat hilang, tapi entahlah, belakangan ini mimpi itu kembali lagi."

An terdiam beberapa saat, "perlu aku temani?"

隣の人 || PungudProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang