🏡 ; 𝔹𝕖𝕥𝕥𝕖𝕣 𝕨𝕚𝕥𝕙 𝕪𝕠𝕦

124 23 0
                                    

"Kau yakin, yang ini grafitinya? Aku tidak yakin itu sungguhan, kau kekanakan sekali Akito

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin, yang ini grafitinya? Aku tidak yakin itu sungguhan, kau kekanakan sekali Akito."

"Aku tidak bilang kalau aku percaya, aku hanya menceritakan apa yang Meiko-san bilang padaku tempo hari lalu."

An terkikik, "mau membuat permohonan?"

"Jadi, sekarang siapa yang kekanakan?"

"Kau."

Akito memutar bola matanya malas, sedangkan An tertawa, ekspresi sebal Akito adalah yang terbaik. Akito berjalan maju untuk menyentuh grafiti tersebut, bentuknya abstrak, dengan kontras warna yang menarik, grafiti ini memang berbeda dengan grafiti yang biasa dia temukan di sudut Sekai lainnya. Grafiti ini sedikit menyala seperti terlapisi warna-warni samar yang bercahaya.

"Akito?"

"Aku tidak yakin ini sungguhan atau tidak, tapi jika ini sungguhan, kuharap, jika suatu saat kita berpisah, Sekai ini akan membantuku kembali padamu."

An bersemu, namun kemudian tertawa, merasa geli dengan permohonan Akito yang aneh.

"Hee, sebegitu sukanya kah kau padaku~?"

Akito tak mengelak, hanya tersenyum mengangguk dengan sedikit rona samar di kedua pipinya membuat An salah tingkah. Dia baru tahu jika ada sisi Akito yang semanis ini.

An memeluk Akito dari belakang dan tersenyum simpul, "kuharap permohonanmu didengar oleh Sekai ini."

Akito tertawa kecil, menoleh kearah An untuk mencium bibir gadis itu lembut. Baik Akito maupun An, takkan pernah siap untuk sesuatu yang disebut berpisah itu.

— 🏡 —

Suara jam weker yang nyaring mengusik tidur lelap Akito, dengan sedikit sadar, tangannya bergerak untuk mematikan jam wekernya.

Dia mengerjapkan manik jingganya beberapa kali, sebelum akhirnya duduk dan menguap, "Len? Ayo bangun, hari ini kau ... Len?"

Betapa terkejutnya Akito, mendapati Len sudah tidak ada disampingnya, pemuda itu buru-buru melompat dari ranjang untuk mencari Len. Diputarinya seluruh sudut apartemennya, tapi hasilnya nihil.

Tak ada jejak Len dimana pun, disaat kebingungan, seseorang tiba-tiba menggedor pintu apartemennya dan terlihat An yang wajahnya sama paniknya dengan Akito, bahkan sudah ada bekas-bekas air mata di sudut matanya. Akito buru-buru menarik An masuk dan memeluknya erat agar gadis itu tenang.

"Akito, dia ... Rin menghilang."

— 🏡 —

Sudah hari ke-3 dan masih tidak ada tanda-tanda dimana keberadaan si kembar Kagamine itu. Selama itu pula, An terlihat lebih murung daripada biasanya, sedangkan Akito walau panik, dia berusaha tetap tenang untuk An.

隣の人 || PungudProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang