Sakit?

7K 299 3
                                    

Assalamualaikum



Vote

HAPPY READING

15. Sakit?

Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, Alaskar baru saja pulang.
Ya dia baru pulang dari menyelesaikan urusannya.

Kirana yang memang belum tidur melihat keberadaan Alaskar langsung menghampiri laki-laki itu.

"Kenapa baru pulang?" tanya Kirana

"Bukan urusan lo" jawab Alaskar

Alaskar masi tetap berjalan tanpa memperdulikan Kirana "Ini jadi urusan gue"

"Hak lo apa?" tanya Alaskar membalikkan tubuhnya menghadap Kirana

"Gue istri lo"

Mendengar kata istri Alaskar tertawa keras

"Sejak kapan lo jadi istri gue?, Gue nikah sama lo itu karena terpaksa kalau gue tidak lakuin itu maka semua aset gue di ambil sama papah"

"Segitu benci nya Lo ke gue?" tanya Kirana lagi

Alaskar menganggukkan kepalanya"Iya benci bahkan sangat benci, Lo perusak semua masa depan gue."

"Tapi kan setelah kamu menikah kamu masih ada masa depan"

"Lo tau masa depan gue selain pekerjaan?" Alaskar mendekati Kirana yang kini sudah berjarak satu senti.

Kirana dapat mencium aroma parfum milik Alaskar yang sangat wangi.

"Masa depan gue itu Yolanda bukan elo!" bisik Alaskar tepat di telinga Kirana.

Setelah mengatakan itu Alaskar pergi ke kamar nya tanpa ada rasa bersalah, Kirana yang masih teringat perkataan Alaskar seakan tubuhnya mematung air mata nya sudah menetas.

"Mama Ara mau pulang" Isak Kirana

••••••

Di pagi hari Kirana tengah menyajikan sarapan untuk dirinya dan Alaskar.

Alaskar yang sudah selesai pun turun dari lantai atas melihat keberadaan Kirana yang ada di dapur.

"Aska" panggil Kirana

"Aska sarapan dulu ya sini" ucap nya sambil menyiapkan makanan untuk Alaskar

"Gue ga laper" jawab Alaskar melangkah

"Tapi aku kan masak nya udah susah-susah"

"Kalau gitu bawa bekal aja ya nanti bisa kamu makan waktu bel istirahat" ucap Kirana

"Lo pikir gue anak tk?" Alaskar yang tengah memasangkan tali sepatunya

"Ya bukan gitu tapi kamu..."

"Stop sok perduli sama gue dan ubah kosa kata lo gue jijik denger nya!"

Sakit? tentu saja itu lah yang di rasakan oleh Kirana. Selama dia hidup belum pernah satupun keluarga nya yang berkata seperti itu.

"Tapi kan aku-"

"Bukan urusan gue!" Alaskar pergi keluar rumah dia pergi ke sekolah.

Sedangkan Kirana masih terdiam terpaku, lagi dan lagi air matanya keluar menetes.

Tak mau berlama-lama dia segera pergi ke sekolah tanpa makan. Kirana pergi menggunakan angkot.

Sesampainya di sekolah Kirana turun dari angkot dia ingin membayar namun rogoh demi rogoh tak ada uangnya satu ribu pun.

Kirana menoleh ke kanan dan kiri tak ada orang yang dia kenal.
"Maaf pak saya lupa bawa duit"

"Ya gimana atuh neng, tetap bayar atuh kalau gitu saya rugi"

"Tapi saya beneran ga ada uang pak"

"Kalau ga ada uang tidak usah naik angkot saya neng"

Kirana menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Tiba-tiba saja ada seseorang yang memberikan selembar uang berwarna ungu.

"Nih pak"

"Kembaliannya kang"

"Ga usah ambil saja" tolak seseorang itu

Angkot itu pergi, Kirana membalikkan tubuhnya menghadap ke seseorang itu. Bukan hanya seseorang melainkan banyak orang.

Mereka ialah LionDez, Ya yang tadi membayar adalah Satria.

"Lo kenapa naik angkot Ra?" tanya Leo

"Gapapa kok lagi pengen aja" jawab Kirana

"Kenapa ga minta bonceng Laskar?" tanya Geo

Kirana menggelengkan kepalanya
"Aska pergi duluan tadi"

"Yakan lo bisa minta tolong Ra, Lo istrinya ga mungkin dia nolak" jelas Alan

"Uda gapapa ayo masuk, nanti uang nya aku ganti ya" ucap Kirana pada Satria

"Ga usah gue ikhlas bantuin lo" ucap Satria

Kirana tersenyum lebar, mereka yang terbilang nakal belum tentu nakal ada sisi dimana mereka baik.

Mereka berenam jalan melewati lorong sekolah, pada saat melewati kantin terlihat lah Yolanda dan Alaskar tengah berciuman.

Kirana berserta yang lain menyaksikan hal itu, namun apa boleh buat Kirana hanya bisa diam mematung dan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Itu Alaskar kan?" tanya Alana menunjuk

"Iya bangsat banget tu orang" ucap Leo

"Wah ga bisa dibiarin" ujar Geo yang hendak menghampiri Alaskar namun di tahan oleh Kirana

"Kalian ga boleh hajar si Aska ya, Gue yakin kok dia cuman khilaf" ucap Kirana menatap mereka berlima

"Khilaf gimana sih Ra maksudnya?" tanya Raga

"Iya Ra itu uda jelas loh!" tegas Satria

"Jangan ya gue mohon kasian Aska nanti"

Melihat wajah Kirana yang sudah berkaca-kaca mereka merasa kasihan.

"Yaudah ayo kita ke kelas" ucap Raga

Mereka semua berjalan menuju kelas dengan Kirana yang berada di tengah-tengah mereka.

Sesakit itu kah? padahal aku belum terlalu mengenal mu Alaskar tapi kenapa aku merasa sakit?




DIA ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang