4 - Sing with me

476 58 2
                                    

Happy Reading 🎙️

Pada malam ini, masih malam yang sama saat Seungmin terpesona dengan penampilan seorang Yang Jeongin. Kali ini pria itu memutuskan telah mantap untuk membuka hatinya perlahan, meruntuhkan tembok yang selama ini dibangunnya.

Terkhusus untuk Si orang asing bernama Yang Jeongin.

Mungkin ia bisa,

Pria bermarga Kim itu masih terduduk diam di halte dekat café dimana Jeongin bernyanyi tadi, sembari dari kejauhan mengamati si Pemuda yang tengah tertawa sembari menerima amplop yang kemungkinan merupakan upah dari penampilannya hari ini.

Seungmin mengamati dengan seksama wajah serta ekspesi pemuda itu, dan segera mengalihkannya ketika pemuda bernama Jeongin setengah berlari menghampirinya.

"menunggu lama?" tanya pemuda itu sembari mengelap peluh didahinya.

"tidak" jawab Seungmin singkat.

"Bagaimana dengan camilan cafe-nya? enak tidak?"

Jeongin mengambil langkah lebar dan mendudukkan diri disamping Seungmin.

"lumayan"

"Bohong, aku tidak percaya jika ada orang yang hanya memberikan komentar lumayan tentang rasa camilan buatan Bu Na"

Seungmin tidak berbicara lagi. Matanya hanya tertuju pada lampu kota yang terlihat makin terang seiring malam kian pekat. Hening, tak ada suara lain selain deru mesin mobil yang lalu lalang dihadapan mereka.

"Lalu-

Jeongin meneguk ludahnya pelan sambil memainkan sepatunya,tanda akan keraguan yang ia rasakan sebelum mengeluarkan kata kata setelahnya.

bagaimana penampilanku?"

Jeongin melihat dalam wajah Seungmin. Ia ingin melihat ekspresi apa yang akan dikeluarkan oleh pria yang ditemuinya sebulan yang lalu itu.

Seungmin menghembusakan napas berat mencoba membalas tatapan dalam milik Jeongin ke arahnya. Kini ia bisa melihat dan faham betapa rupawannya pemuda itu.

Matanya berkilauan-seperti bintang

Dan Seungmin tersenyum tipis.

Mata rubah milik Jeongin itu berbinar lebar ketika melihat senyum lembut Seungmin, sebuah senyum bahagia tercetak jelas diwajah Jeongin.

Ia benar-benar berhasil kali ini.

"Karena aku sedang bahagia dan baru saja mendapat gaji, akan ku traktir ke tempat karaoke bagaimana kak?"

Ajakan tak terduga itu membuat Seungmin terdiam. Pada awalnya ia ragu, tetapi untuk kali ini, ketika ia melihat penampilan Jeongin sudah bertekad untuk mengizinkan pemuda itu mendekat ke kehidupannya.

"ayo"

"baiklah, sudah diputuskan!"

+ + +

Jeongin kali ini benar benar dibuat tidak bisa berkata-kata

Ia tak menyangka sosok Seungmin yang memegang mic karaoke dengan jemari tangan besarnya dan setengah bergetar bisa mengeluarkan suara seindah ini.

Ketika Jeongin dengan mata sipitnya mengamati pria itu bernyanyi, ia bisa melihat betapa bahagia dan bebasnya pria itu. Menunjukkan ekspresi yang belum pernah ia lihat sebelumnya selama sebulan pertemuan pria itu dengannya.

Senyum lembut, tenang, dengan suara yang bebas. Terasa seperti senja hangat dimusim panas dipadu dengan aroma hujan yang mendamaikan.

Jika saja dia menunjukkannya hanya kepada diriku, aku akan menjadi orang paling beruntung di dunia ini

Tapi tidak,

Ia membuka matanya lebar lebar dan melihat lagi bagaimana sosok Seungmin yang sedang bernyanyi. Ia kini mengerti, kenapa pria itu melakukan hal itu satu bulan lalu, dan berkat pemahamannya atas itu, kini ia memiliki misi baru.

Ketika Seungmin menyelesaikan lagunya, dibelakangnya terdapat skor poin sempurna terpampang jelas di layar TV karaoke. Jeongin memerikan sebuah standing ovation.

"Kak, ingin bernyanyi bersamaku?"

Seungmin terdiam,

Dan sekali lagi dia tersenyum, kali ini bukan sekedar senyuman tipis, tetapi sebuah senyum lebar tanpa beban.

.

.

.

"dengan senang hati"

+ + +


Setelah hari itu, Jeongin memeperkenalkan Seungmin ke orang-orang dicafe, dan mengizinkan Seungmin unuk sesekali bernyanyi disana. Seungmin mengeluarkan gitar akustik yang sudah berdebu di gudang flat miliknya, perlahan ia melantunkan lagu lagu yang pernah ia pelajari.

Riuh pengunjung yang puas akan penampilan pertamanya membuat Seungmin perlahan-lahan mengerti. Hal ini lah yang pernah hilang darinya, dan ia telah menemukannya kembali.

Kemilau warna warni dari suara riuh penonton yang ia lihat dari atas panggung terasa begitu menyenangkan. Ia menyukainya, ia seperti terlahir kembali dan seolah terbangun dari mimpi buruk berkepanjangan.

Walaupun belum sepenuhnya terlihat semua, tetapi Seungmin bisa merasakan jika banyak hal yang telah berubah darinya semenjak pertemuannya dengan orang asing bernama Yang Jeongin. Pemuda ajaib yang bersikeras untuk masuk kelingkup hidupnya yang abu.

Diantara orang-orang yang menatapnya bertepuk tangan untuknya, matanya hanya tertuju pada sosok pria bermata rubah yang menjadi alasannya bisa berdiri dipanggung kecil nan sederhana ini. Semua ini berkat pemuda kecil itu.

.

.

.

Yang Jeongin, aku akan selamanya berterima kasih kepada dirimu,

dan kepada semesta yang sudah mempertemukan kita.

.

.

.

tbc

Sequence | Seungin/Jeongmin (Seungmin x Jeongin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang