10 - Cinnamon

306 37 2
                                    

Happy Reading 🎞️

1.2K words

Bau aroma yang dominan di ruangan aula besar itu tak terasa asing. Aroma kayu manis yang sangat disukai ayahnya, membawanya kembali ke kenanagan sewaktu ia masih sekolah dasar. Sosok yang masih polos dengan segala harapan serta impian yang bebas.

.

.

.

Seungmin kecil berlarian menuju rumah yang terlihat sederhana. Rumah lama yang masih berisi kehangatan kehadiran ibunya yang tengah menyiapkan kudapan Manis dengan aroma Kayu Manis yang menguar dari dapur. Masih lengkap mengenakan seragam baseball beserta topinya, Seungmin kecil tampak tak sabar untuk menceritakan kemenangan tim-nya dipertandingan.

Ia memeluk sosok ibunya yang masih berkutat dengan masakannya.

"Ibu, ibu! timku tadi berhasil menang, dan pelatih bilang jika aku adalah mvp dipertandingan ini karena bisa memukul bola hingga homerun"

Wanita itu terduduk untuk menyamakan tingginya dengan Seungmin kecil yang wajahnya penuh dengan kotoran. Ia tersenyum lembut, sembari membersihkan kotoran di pipi tembam Seungmin dengan celemeknya. Meski sudah berumur, Wanita itu masih tampak cantik dengan aura keibuan yang luar biasa lembut.

"Hebat, Seungmin kita, Ibu sudah mendengarnay dari pelatih Jang, dan buru buru menyiapkan cinnamon roll ini untuk merayakannya" ucap Wanita itu sembari mengelus puncak kepala Seungmin yang matanya semakin berbinar mendengar pujian dari ibu yang amat sangat disayanginya itu.

"Aku pulang, Sayang, bau harum ini kau membuat cinnamon roll lagi kah?" suara berat yang lembut terdengar menggema setelah terdengar suara pintu terbuka. Itu ayah Seungmin, yang segera berlalri menuju dapur untuk mencuil sedikit kudapan cinnamon roll yang dibuat oleh istrinya.

"Ayah, ayah! Hari ini aku berhasil menang lagi, dan pelatih menjulukiku mvp" Seungmin kecil menghampiri ayahnya dengan rasa gembira yang sama Ketika ia bercerita tentang kemenangannya ke ibunya tadi.

"Wah, jagoan ayah ternyata menang lagi!" ujar pria paruh baya yang segera terduduk, dan mengusap kepala anaknya yang terlihat seperti anak anjing yang menggemaskan.

"Okay, sebagai hadiah, bagaimana jika kita menonton pertandingan baseball akhir pekan nanti, Jagoanmu akan main nanti minggu, ayah dapat tiketnya dari teman ayah"

Mata Seungmin kecil kian berbinar, dan tak kuasa ingin memeluk ayahnya yang masih mengenakan setelan jas lengkap.

.

.

.

Semuanya terasa benar kala itu, ibunya masih hidup dan masih berada disampingnya. Serta Ayah yang selalu mendukung penuh semua keputusan yang ia ambil, walaupun sebetapa absurdnya keputusan itu.

Sejak kapan semua itu berubah?

Aroma parfum kayu manis yang tak terasa asing, Seungmin masih sama seperti dulu. Ia tak menyangka bisa mencium parfum yang terasa asing dan tak asing ini.

Sudah lama sekali terakhir ia mendapat pelukan hangat dari ayahnya, ia juga tak menduga jika malam ini menjadi salah satu hari bersejarah dikehidupan pria 27 tahun ini.

Bahkan saat pemakaman ibunya, ayahnya sama sekali tidak melihatnya, sekedar untuk melihat apakah Seungmin bersedih, dan menangis atau tidak.

Tetapi malam ini ia mendapatkannya kembali, rasa kayu manis yang telah lama ia lupakan. Mewakili kehangatan sosok keluarga terdekat satu-satunya yang ia miliki.

Sequence | Seungin/Jeongmin (Seungmin x Jeongin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang