Epilog

486 40 8
                                    

Epilog 🌸

Di Sebuah mansion yang terletak di perumahan elit di Seoul. Seorang gadis kecil membuka sebuah album usang yang pebuh dengan debu. Ditelusuri satu persatu orang yang tak terlalu asing difoto-fotonya.

Gadis kecil masih bisa mengenali sosok muda kakeknya yang ada disetiap foto dengan beberapa orang yang juga masih ia kenali. Foto kakeknya ketika masih muda menerima penghargaan musik untuk pertama kalinya, dan tahun tahun setelahnya.

Foto kakeknya dengan Kakek Jeongbin, dengan Kakek Jeongyoon. Sampai akhirnya ia membuka lembar terakhir yang membuat gadis kecil itu terpana, satu lembar terakhir, beberapa foto kakeknya saat masih muda bersama seorang pemuda manis bermata rubah yang membuat gadis kecil itu penasaran.

Pemuda ini terlihat sangat akrab dengan kakeknya.

Tetapi ia tak pernah melihat teman kakek yang ini.

Gadis kecil itu berlari menuju sosok pria tua berusia 60-an akhir yang terduduk dengan tenang dan nyaman di kursi goyang.

"kakek, teman kakek yang manis ini siapa? Aku belum pernah melihatnya" gadis kecil itu menjulurkan album foto dipangkuan kakeknya. Seungmin tua tersenyum lembut yang masih memancarkan kesan yang sama seperti puluhan tahun lalu.

"dia, Yang Jeongin" ucapnya lirih.

Gadis kecil itu mengrenyit, belum menemukan jawaban yang ingin ia dengar.

"Yang Jeongin, dia siapa?" gadis kecil itu bertanya kembali.

"dia-

-satu-satunya" seungmin berguman tenang.

Gadis kecil Bernama Kim Leena itu terdiam. Meskipun belum menemukan jawaban yang lebih jelas, tetapi ia mengerti apa yang dikatakan oleh kakeknya tentang siapa pemuda manis berambut hitam ini.

Bunga Sakura yang tumbuh menjulang tiggi dipekarangan rumah kediaman Kim sedang bersemi. Semilir lembut angin semi mengugurkan kelopak rapuh bunga berwarna pink itu.

Sudah puluhan tahun berlalu, dan Seungmin masih mengingat jelas ingatannya diumur 27 tahunnya.

"Kemarilah Leena" Gadis kecil itu Seungmin angkat dipangkuannya, sembari mengusap lembut permukaan fotonya dengan keongin.

"Mau kakek ceritakan kisah seorang pangeran pemurung abu yang bisa mendapatkan warnanya kembali?"

Mata bulat Leena berbinar, gadis kecil itu mengangguk cepat.
.

.

.

Ia sudah melakukan tugasnya dengan baik. Saat ini, waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya.

.

.

.

Seungmin turun dari bis di sebuah halte yang terlihat familiar di ingatannya. Kelopak bunga Sakura jatuh berguguran di rambut kecokelatannya yang tebal.

Dengan kaki panjangnya ia melangkah menuju halte itu, menemukan sosok pemuda bermata rubah yang sangat ia rindukan, senyum cerahnya serta pipi bulat kemerahan yang dihiasi oleh lesung pipit masih terlihat sama seperti terakhir kali ia lihat.

Pemuda itu terlihat menunggu seseorang, sehingga Seungmin berdeham agak keras, agar pemilik rambut kehitaman itu sadar akan keberadaannya. Yang  Jeongin, pemuda itu, menoleh kearahnya, mata rubahnya berbinar, tersenyum lebih lebar dari sebelumnya.

"Menunggu lama, Yang Jeongin?"

Ucap Seungmin sembari membuka tangannya lebar. Siap untuk menerima pelukan dari pemuda itu.

Seperti yang ia duga, dengan cepat Jeongin berlari menghambur kepelukan Seungmin yang tersenyum bahagia.

Seungmin akhirnya bisa menghirup kembali aroma vanilla yang ia rindukan. Jemari besar Seungmin memegang lembut belakang kepala Jeongin, mengeratkan pemuda itu kedekapannya.

Ia tak akan kehilangannya lagi kali ini. Tak akan ada lagi yang dapat memisahkan mereka.

Seungmin tak sabar, ingin menceritakan segalanya.

- menepati janji yang akhirnya bisa ia penuhi.

Menceritakan tentang warna serta rasa hidupnya yang belum sempat Jeongin lihat, karena berkat pemuda yang kini berada dipelukannya itu, Kim Seungmin  berhasil melihat, merasakan, dan melukiskan kisah warna warni luar biasa dalam hidupnya.

.

.

Dan, Inilah akhir dari kisah mereka.

.

.

.

Fin.

.

.

.

.

.

Note: Terima kasih yang udah membersamai cerita Seungmin & Jeongin di universe ini! Mungkin banyak dari kalian yang udah nebak bakal gimana endingnya. Dari awal aku emang nggak punya rencana buat bikin happy ending, tapi ngeliat mereka yang softie, bikin aku tergerak buat nulis part epilog ini.

aku nangis waktu nulis chapter terakhir, karena karakter seungmin, dan kata-kata seungmin dicerita ini bener2 wujudin segala curhatanku.

Anyway, jujur aja aku nggak ada rencana buat ngasih detail penyakit apa yang Jeongin idap karena nggak awam dengan hal itu. Tapi kalau disuruh untuk nyeritain, he kinda has uncure heart problem.

Dan maaf banget kalo ceritanya terkesan lompat2 karena emng aku nulisnya perscene jadi nggak ada cerita runtutnya 😭.

Rencananya bakal kuposting juga di Ao3 juga dengan beberapa editing. 

Untuk cerita yang menginspirasi cerita ini kalian bisa mampir ke youtube dan ketik Hikari be my light, ada 10 eps short story. wajib kalian nonton bagi kalian yang suka angst hahaha.

Last, pokoknya terima kasih udah mau baca, see you next time dengan cerita baru nanti!❤️

Edit:

Pas skz record seungmin yg hold on upload aku langsung kepikiran sama cerita ini, dan langsung buka wattpad lagi, cukup kaget karena banyak yg baca, vote, dan comment 🥺, thank you semuanya atas apresiasinya.

Serius deh ngedengerin skz record beneran nyeritain seungin di universe ini hehehe.

Sequence | Seungin/Jeongmin (Seungmin x Jeongin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang