0 4. Pak Naja

15 5 0
                                    

Berbeda dari sebelumnya kali ini Nara, Nayla, dan Mezza tengah terduduk didepan kelas seraya menikmati angin sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda dari sebelumnya kali ini Nara, Nayla, dan Mezza tengah terduduk didepan kelas seraya menikmati angin sore. Mereka baru saja selesai membersihkan kelasnya yang sudah seperti kapal pecah itu.

“Gilak, cape banget.” Keluh Mezza yang sudah kelelahan, sekolahan belum terlalu sepi namun mereka merasa jika suasannya sangat hening.

“Mbaknya belum pulang?” Tanya seseorang laki-laki paruh baya ketika berjalan didepan ketiga siswi yang belakangan ini kerap berjalan bersama.

“Iya, Pak. Baru selesai piket kelas,” Jawab Nara pelan. Pak Naja yang merupakan tukang bersih-bersih sekolah hanya menganggukkan kepalanya lalu sedikit mengintip ke dalam kelas 10 MIPA 3.

“Kelas 10 MIPA 3, mbak?”

Ketiga anak ini menganggukkan kepalanya serentak karena memang benar mereka merupakan siswi dari kelas tersebut.

“Kalau lagi rame, jangan suka pakai kata kasar ya. Saya cuma mengingatkan.” Ucap Pak Naja pelan kemudian beralih dari hadapan mereka ber-3. Dan Nayla, Mezza, Nara pun hanya menatap kepergian Pak Naja.

Mereka pikir, mungkin Pak Naja sedikit terganggu dengan kebisingan kelas mereka. Setelah semuanya selesai pun mereka menuruni anak tangga sekolah tersebut guna menuju gerbang sekolah.

Tetapi ditengah jalan tiba-tiba Nayla teringat bahwa seragam olahraganya tertinggal dilaci.

“Beneran berani sendiri?” Tanya Mezza memastikan ketika Nayla menolak untuk ditemani. “Iya gapapa, kalian tunggu disini sebentar ya.” Jawabnya lalu berlari meninggalkan kedua temannya itu.

Mezza dan Nara hanya menyandarkan tubuhnya ditembok selama menunggu Nayla. “Na, tadi Keiza kenapa ya?” Tanya Mezza akan teman yang berdiri disebelahnya itu.

“Hah? Dia ngapain emang?” Bukannya menjawab Nara justru melemparkan pertanyaan baru dan membuat Mezza mendecih pelan.

“Dia diliatin terus sama Rysta.”

“Oh yang itu, gatau juga tapi gue sering liat dia diliatin gitu sih.”

Mezza hanya ber-oh ria saja lalu kembali melamun sembari menunggu Nayla yang sudah pergi lumayan lama ini.

Dan sekitar 5 menit kemudian akhirnya Nayla kembali, tetapi nampak ada yang berbeda dari sikapnya.

“Dih, napa lu?”

“Hah? Gapapa, kenapa emangnya?”

“Aneh,”

“Aneh,”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐆𝐞𝐧𝐠 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang