0 1. Kenalan dan pemilihan

70 7 0
                                    

Semua siswa-siswi baru mulai memasuki ruang kelasnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua siswa-siswi baru mulai memasuki ruang kelasnya masing-masing. Tidak ada acara MOS atau MPLS seperti sekolah lainnya.

Pagi itu diruangan kelas 10 MIPA 3 terasa sangat sepi. Tidak ada yang memulai pembicaraan, dan nampaknya masih canggung satu sama lain.

“Sepi banget.” Ucap seorang siswi yang memiliki nama Mezzallea dibaju putihnya itu. Nara yang terduduk disebelahnya pun terdorong untuk membalas ucapan Mezza.

“Iya. Ngomong napa, jan membisu.” Timpal Nara yang langsung membuat ia dan Mezza menjadi akrab.

Mereka sudah mulai asik dan tenggelam dalam obrolannya disaat yang lain masih canggung satu sama lain.

“Hai! Boleh kenalan?” Tanya Amira yang mulai memberanikan diri untuk mengajak teman sebangkunya berkenalan.

Keiza pun tersenyum tipis lalu mengangguk pelan, ia menyambut tangan kanan Amira.

“Aku Keiza.”

“Amira,”

Setelah berkenalan pun mereka perlahan-lahan mulai berinteraksi, oke dari 30 siswa dan siswi didalam kelas ini.. baru 4 orang yang berkenalan?

“Iya! Bener banget! Dicomebacknya yang sekarang emang ganteng parah sih!” Celetuk Mezza yang mulai meninggikan suaranya agar yang lain tertarik untuk berbicara.

Namun ternyata sama saja. Bisa dihitung yang mengobrol hanya lah 6 orang, dan 2 diantara lainnya merupakan teman dari sekolah dasar.

“Nay, kenalan sama siapa sono.” Suruh Andika yang terduduk dibelakang perempuan itu, Nayla pun hanya menoleh dan membalikkan ucapan Andika.

“Lo aja.” Suruh Nayla balik yang membuat sebelahnya tertawa kecil.

“Eh, boleh kenalan?” Cetus Nayla yang membuat sebelahnya mengangguk pelan.

“Rysta,”

“Nayla.”

Disitu pun Rysta dan Nayla tidak terlalu banyak bicara, dan para siswa nampak masih sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri.

“GATAHAN GUA! BISA GA SI PADA NGAJAK GUA KENALAN?” Teriak seseorang dari meja paling ujung kanan dan deretan tengah.

Semua siswa-siswi sontak memperhatikan siswa tersebut dan membuat ia terduduk kembali.

“Malu-maluin.” Celetuk Zikra yang terduduk disebelahnya itu, Dan laki-laki ber name tag Haksa itu pun hanya tersenyum kikuk dan kembali duduk.

“Gua Zikra.” Ucap Zikra seraya mengulurkan tangan kanannya, dan Haksa pun nampak langsung menerimanya dengan semangat.

“Nah dari tadi kek.”

Dan disebelah Andika... terdapat seseorang yang masih tetap diam saja dengan ekspresi kakunya dan... ia tidak bergerak sama sekali sedari tadi.

“Ga mati, 'kan?” Ucap Andika tiba-tiba yang membuat Nayla memukul lengan kirinya itu.

𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐆𝐞𝐧𝐠 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang