empat [d]

1K 89 9
                                    

03/10/2023
Hanya sampai part ini saya publish di Wattpad dan akan saya hapus lagi. Sisanya silakan baca di Karya Karsa

Selengkapnya sampai nanti tamat bisa dibaca di Karya Karsa
Silakan klik tautannya di bio profil atau wall akun ini

Terima kasih 💜

Setelah acara tiup lilin, Farid ikut berbaur dengan para tamu yang merupakan bagian dari teman-teman Sisil. Sekadar menyapa dan berbasa-basi sebentar. Tak banyak yang istrinya itu undang. Hanya sekitar dua puluh orang yang termasuk dalam circle terdekat saja. Menjadi sebuah perayaan kecil, tapi cukup berkesan untuk Sisil.

Bunga aster dan hydrangea mendominasi area ruang tengah, yang berlanjut hingga bagian kolam renang. Lampu-lampu hias ditata apik, membuat sekitar kolam renang menjadi benderang. Bahkan Farid sengaja meminta kepada pihak dekorasi untuk menambahkan lilin hias di permukaan air. Lilin-lilin itu ditata membentuk nama sang istri. Terapung dan berpendar di dalam bola kaca transparan.

Farid melihat Keenan berdiri sendirian di pojok ruangan. Ia lantas memisahkan diri dari Sisil yang sedang bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya.

"Camila belum ada kabar?" tanya Farid. Ia tahu temannya itu gelisah karena Camila sejak tadi belum datang juga.

Keenan hanya menggeleng, lalu memperhatikan kembali layar ponselnya. Hal yang sama sebenarnya sedang dirasakan oleh Farid. Berharap banyak kedatangan Nadia. Rasanya mustahil kalau Sisil sampai tidak mengundang Nadia. Mereka berdua berteman baik, jadi semestinya Nadia hadir sekarang.

"Nadia apa kabarnya?" Farid berusaha bersikap sebiasa mungkin saat melempar pertanyaan itu.

"Baik." Keenan menyandarkan tubuhnya pada tepian meja lalu menambahkan, "Dia mau pergi ke Sidney."

"Liburan?"

Keenan menggeleng. "Bukan. Dia mau menetap lama di sana."

Punggung Farid seketika menegak. Menatap penuh tanda tanya pada Keenan yang masih belum menyadari perubahan sikap dirinya.

"Kenapa? Kok, bisa?"

"Gue juga nggak tahu pasti kenapa dia memilih pindah ke Sidney. Itu sudah jadi keputusan dia. Lo pasti tahu kalau adik gue itu orangnya selalu ingin mandiri."

"Berapa lama rencananya dia di sana?"

"Gue nggak tahu. Tapi yang pasti, sih, dia mau tinggal lama di sana."

Jawaban Keenan tidak memuaskan Farid, karena belum bisa menuntaskan rasa penasarannya. Ia terdiam memikirkan banyak kemungkinan tentang Nadia.

"Kapan lo bisa berhenti bermain-main dengan hidup lo?" Tiba-tiba saja Keenan bertanya. Menyenggol lengan Farid dan menunjuk ke arah Sisil. "Apa lo nggak merasa bersalah berbohong sama Sisil?"

"Lo tahu gue, Kin. Gue, ya, begini. Nggak ada yang perlu gue ubah."

Farid heran dengan Keenan yang mendadak membahas perihal kebiasaannya.

"Tapi ini menyangkut komitmen dan tanggung jawab lo sama Tuhan, karena sudah menikahi dia."

"Tumben lo bahas ini?"

I Found a Love for Me [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang