lima [a]

1K 66 6
                                    

....
....
....
....
....

"Tumben ngajak makan siang bareng." Itu yang dikatakan Sisil sesaat setelah membuka pintu mobil. Ia duduk di sebelah Daniel sembari memasang seat belt. "Biasanya juga susah kalau diajak ketemu."

Tanpa aba-aba, Daniel mengambil alih webbing seat belt yang sudah menyilang di depan dada Sisil, lalu memasangkannya dengan cepat. Namun, Daniel tidak serta merta menarik diri begitu saja. Jarak mereka berdua cukup dekat untuk Daniel menatap langsung mata Sisil, yang alisnya tertarik ke atas demi mendapati dirinya diperhatikan dalam jarak sedekat itu.

"Jadi maunya kamu," Daniel sedikit menelengkan kepala, "apa aku nggak usah ajak kamu makan siang?"

Mata Sisil otomatis mengerjap, kemudian menempelkan telunjuknya ke kening Daniel. Mendorong agar sedikit menjauh dari depan mukanya.

"Aku bilang, kan, 'tumben'. Bukan berarti aku nggak mau."

Daniel terkekeh, lalu kembali pada posisi duduknya menghadap kemudi.

"Yah ... mumpung ada kesempatan," kata Daniel kemudian.

"Kesempatan gimana maksudnya?" Sisil melirik Daniel. Mobil sudah bergerak memasuki jalan raya.

"Kesempatan bertemu kamu."

"Selama ini kamu sendiri yang nggak punya waktu untuk kita ketemu. Si Tuan Sok Sibuk," sindir Sisil.

Daniel menoleh dan tersenyum. Pandangannya kembali ke depan, lalu berkata, "Makanya sekarang aku mau manfaatin waktu yang kebetulan lagi longgar ini sama kamu. Aku nggak tahu besok-besok masih bisa ketemu kamu lagi atau nggak. Kamu tahu sendiri gimana kerjaan aku."

....
....
....
....

Selengkapnya di Karya Karsa 💜

Klil link di bio profil atau pesan dinding

I Found a Love for Me [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang