satu [d]

3.8K 510 97
                                    

Satu tahun yang lalu ...

Dengan mengumpulkan sisa-sisa kekuatan, Sisil beranjak pergi dari tempat yang meremukkan hatinya. Membiarkan calon suami dan wanita lain itu menuntaskan sesuatu yang sudah mereka mulai.

Tangis Sisil pecah begitu ia menghenyakkan diri di dalam mobil. Tangannya memegang kemudi dengan erat. Meratapi ketidakberuntungannya hari ini, karena sampai melihat langsung perbuatan tidak senonoh yang dilakukan Farid. Ia berharap kedua matanya tengah melakukan ilusi optik, tapi sayangnya bukan seperti itu.

Kenapa Farid tega melakukan ini padanya?

Apa salahnya sampai harus mendapat pengkhianatan seperti ini?

Selama berpacaran dengan Farid, ia tidak pernah menemukan kejanggalan apa pun. Namun kenapa harus sekarang hal ini terjadi? Di saat pernikahannya tinggal menghitung hari.

Bahu Sisil berguncang seiring isakan tangisnya yang terdengar pilu. Sesak yang ia rasakan begitu menyiksa. Ia bingung harus berbuat apa dan bagaimana menyikapi kecurangan Farid. Di lain sisi, ia tidak mau kehilangan laki-laki yang dicintainya. Namun yang dilakukan Farid tadi masih terus terbayang.

Ya Tuhan ... kenapa jadi begini?

Sisil meratap dalam hati. Menit demi menit dihabiskannya dengan menangis. Ia belum memiliki daya untuk mengendarai mobilnya keluar dari pelataran parkir gedung ini. Pikirannya masih diliputi kekacauan.

Setelah tangisnya mulai mereda, ia mengambil ponsel di dalam tas. Menggulirkan jarinya dan berhenti pada satu nama.

My Man

Sisil akan mengakhiri semuanya dan berkata pada Farid kalau dia adalah laki-laki berengsek. Laki-laki yang akan selamanya ia benci. Mengeluarkan sumpah serapah dan berharap kalau Farid lebih baik mati. Namun ia merasa tidak sanggup melakukannya. Ia terlalu takut kehilangan Farid.

Memori ketika pertama kali ia mengenal kekasihnya, menjalin cinta, hingga saat Farid melamarnya berputar kembali. Saat di mana wanita itu merasa telah menemukan dunianya.

•••

"Prisilia," ujar Sisil ketika tangannya berjabatan dengan laki-laki yang baru saja diperkenalkan Nadia.

Laki-laki tampan itu tersenyum dan menyebutkan namanya, "Farid."

Sisil bersyukur dalam hati, karena tidak menolak ajakan Nadia untuk datang ke acara mini konser ini. Padahal ia tadinya akan pergi bersama Daniel ke sebuah festival makanan. Namun mendadak temannya itu membatalkan janji, karena harus mengerjakan urusan lain.

Di sepanjang acara itu, Farid cukup banyak memperbincangkan banyak hal. Menarik Sisil untuk ikut dalam obrolan. Farid berhasil membuatnya merasa seperti sudah lama mengenal lelaki itu. Yang kemudian ia sadari kalau Farid sudah mencuri hatinya.

Sayangnya, setelah acara itu Sisil tidak mendapatkan kontak Farid. Awalnya ia berharap Farid akan menanyakan nomor teleponnya. Namun sampai akhir acara, Farid tidak juga menunjukkan keinginan untuk menjalin komunikasi lagi. Tentu ia tidak mau terlihat agresif dengan bertanya lebih dulu.

Sampai satu waktu ia kembali dipertemukan dengan Farid. Kebetulan ada salah seorang temannya yang berulang tahun dan merayakannya di sana. Namun Sisil tidak menyukai ingar bingar musik yang menghentak di telinganya. Kepalanya malah menjadi pening.

I Found a Love for Me [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang