"Yaa! Di sini!" Panggil seorang cowok bernama Kevin setengah berteriak.
Ju Haknyeon yang saat itu juga bersamanya ikut melambai di pinggir jalan. Melihat tiga cowok yang mereka panggil sudah memarkir motor, Kevin langsung membuang sisa rokok ditangannya.
"Wah Kevin Moon, kau belum ganti seragam barumu dan malah merokok ditempat umum begini?"
Kevin mengangkat bahunya, melirik seragam sekolah yang melekat dibadannya. Apa yang salah kalau merokok dengan seragam baru? Ia tahu Younghoon sedang meledeknya karena ia sudah bukan warga kejayaan SMA Siloam lagi, dan sekarang ia malah memakai seragam SMA Saerang yang sama dengan Juhaknyeon.
Sejujurnya tak ada yang buruk dengan hal itu, SMA Saerang juga adalah SMA terkenal yang bersaing dengan popularitas SMA Siloam. Hanya saja sekolah itu mungkin sedikit lebih normal jika dibandingkan dengan SMA Siloam.
"Berisik, memangnya kenapa dengan seragam sekolahku?" Ia mendengus kesal. "Seenggaknya aku gak jadi ke Kanada lagi karena udah cepat-cepat pindah sekolah."
"Tapi kayaknya aku yang jadinya sial karena harus satu sekolah sama dia. Mana pas pindahan gayanya nyentrik banget lagi, dia pikir itu Siloam?" komentar Haknyeon.
"Yaa, musun soriya~? Aku bahkan udah nukar warna rambutku yang sangat blonde cuma karena mau masuk ke sekolahmu."
"Udah-udah, ribut terooos.." lerai Younghoon.
"Eh, tapi kok tumben kau ikut." Singgung Jacob ke Haknyeon, karena anak itu memang hampir tidak pernah kelihatan batang hidungnya selama ini karena selalu pergi ke kafe belajar setiap pulang sekolah.
Haknyeon menyeringai, "Lagi mumet. Mending cabut."
"Ada bosannya juga kau sama belajar."
"Ngomong-ngomong kau baik-baik aja kan Juyeon, apa ada yang patah?"
Younghoon terkekeh, "Beritanya udah sampai ke sekolah kalian ya?"
"Ya jelaslah. Lagian semua orang juga tahu Juyeon dan Hyunjae itu gak pernah akur."
"Yaudahlah pokoknya ceritanya persis kayak yang kalian dengar."
"Bisa kita pergi sekarang, yeorobun?" Tanya Juyeon.
Cowok itu sama sekali tak menggubris celoteh empat temannya. Bukan merasa tak nyaman, dan bukan juga suatu hal yang nyaman untuk dibahas. Itu sudah jelas karena Juyeon memang tak pernah banyak bicara, super cuek, dingin. Siapa yang tak mengenali seorang kulkas 6 pintu seperti Juyeon?
"Oke, kita mau minum dimana?"
"Di tempat biasa ajalah. Kaja."
Kevin tersontak dan mengingat sesuatu, "Ah tunggu, ada yang mau gabung nih. Katanya, Woobin mau ikut."
"Woobin?" Haknyeon kaget, "Kau gak bilang tuh tadi saat mengajakku."
"Tadi aku gak sengaja ketemu dia di warnet. Pas aku bilang mau pergi, dia maksa mau ikut."
"Kita aja yang satu sekolahan dan satu tim basket sama dia malas banget kalo sampe ketemu. Ngapain kau ajak?" Kata Jacob.
"Aku udah bilang, aku gak ngajak. Dia yang maksa kok."
"Malas banget nih."
Kevin mulai merasa gelisah, "Lee Juyeon, kau gak papa kan kalau Woobin gabung?"
"Terserah kau aja, kau bilang kau yang akan bayar minumkan?" Jawab Juyeon tidak banyak komentar.
Tak ada waktu lagi baginya untuk berdebat, Juyeon tahu teman-temannya merasa tak enak karena dirinya. Padahal cowok itu sama sekali tak peduli.
"Tuh orangnya udah datang." Younghoon menunjuk dengan ujung dagu.
![](https://img.wattpad.com/cover/314503098-288-k728276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Lead || Lee Juyeon
FanfikceBerawal sejak melihat salju pertama turun bersama cowok asing bernama Lee Juyeon, siapa sangka Han Sunhee akan bertemu dengannya lagi dengan cara yang mengejutkan? Pertikaian antara cowok itu dan seseorang bernama Lee Hyunjae, menyebabkannya harus b...