Berawal sejak melihat salju pertama turun bersama cowok asing bernama Lee Juyeon, siapa sangka Han Sunhee akan bertemu dengannya lagi dengan cara yang mengejutkan? Pertikaian antara cowok itu dan seseorang bernama Lee Hyunjae, menyebabkannya harus b...
Sunhee masih berusaha terlelap setelah terjaga sejak pagi. Ia merasa kepalanya hampir pecah. Tak mungkin baginya bisa lupa dalam sekejap tentang peristiwa kemarin. Namun ada satu hal yang baru saja terlintas dipikirannya, Lee Juyeon.
Apa tadi malam cowok itu tak pulang?
Ia menggeleng, memikirkan itu membuatnya semakin ingin terlelap saja, setidaknya ia ingin lupa sejenak dengan apa yang terjadi. Namun tak semudah itu meski seharian hanya mengurung diri di kamar. Untuk seseorang yang baru pertama kali mengambil cuti sepertinya ini justru sangat menggelisahkan. Walaupun wajar saja ia harus cuti kerja, tentu karena ia masih mengalami trauma.
Sunhee masih ingat dengan jelas pria misterius itu. Semuanya terjadi begitu cepat ketika ia memutuskan untuk lari dan memasuki gudang. Terjebak disana juga bukan keinginannya, mengingat bagaimana pintunya ditendang dengan keras, Sunhee segera mengusap wajah. Bahkan yang ada dikepalanya lebih banyak ingatan-ingatan buruk.
Ting tong!!
Bel rumahnya berbunyi. Sunhee mengangkat kepala sedikit dan meliriknya dengan mata sipit. Lalu kembali membenamkan kepalanya lagi ke tempat tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sedetik kemudian ia berbalik dari posisi terlungkupnya, menatap langit-langit kamar dimana cahaya matahari telah menyelinap masuk mengerumuninya. Bel masih berbunyi, nugu? Kini Sunhee perlahan bangun dan berjalan dengan berat menuju pintu.
Cklek
Saat ia membuka pintu, matanya yang bulat dan sembab telah menangkap Lee Juyeon yang berdiri dengan raut itu. Tak ada ekspresi dingin yang sering menyelimuti wajah tampannya, kegelisahan tersirat dari sorot matanya yang tajam hitam dan hitam legam.
"Kau gak angkat telfon dan membalas pesanku. Gwenchana?"
Itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Juyeon saat datang menghentikan kesakitanku.
CHAPTER 20 : SUP KIMCHI JJIGAE
"Eung, gwenchana." Jawab Sunhee.
Ia memeluk lengannya sendiri, berdiri di hadapan Juyeon tanpa menatap wajah cowok itu. Menghindar. Sebenarnya, tubuhnya masih terasa remuk seperti mau patah. Lemas tak terdaya.
Tiba-tiba punggung tangan Juyeon yang besar menyentuh keningnya. Sunhee tersontak,
"Kau demam?" Tanya Juyeon.
"Ah benarkah?" Sunhee refleks meraba lehernya dengan cepat. "Normal aja kok."
"Badanmu panas, kau mana bisa merasakan suhu tubuhmu sendiri."
Juyeon yang sejak tadi berdiri di depan pintu langsung masuk tanpa basa-basi ke rumahnya. Sunhee hanya bisa bengong terdiam, mengekori punggung bidang cowok itu.