1.gang anggrek

19 3 2
                                    

" Azzalea bangun udah siang loh "
Panggil seorang wanita paruh baya kepada anak perempuannya dengan lemah lembut membuat sang empu enggan membuka mata.

" Azzalea bangun!! "
Teriak seorang pria dari lantai bawah yang menggema di kamar gadis itu berhasil membangunkannya.

Wanita itu pun tersenyum melihat anak perempuannya langsung terbangun setelah di panggil oleh abinya.

" Udah jam tujuh loh Azza kamu sih di bangunin susah "
Katanya lembut. Azzalea hanya tersenyum kik kuk. Kemudian pamit untuk bersiap siap untuk kuliah.

" Nggak sarapan dulu sayang? "
Tanya umi Hanifah kepada anaknya. Azzalea menggeleng sembari tersenyum.
" Nanti telat umi "
Keluhnya. Kemudian pamit kepada kedua orangtuanya.

" Aku berangkat sama kakak ya "
Pinta anak laki laki yang baru berusia 6 tahun itu kepada kakak perempuannya.

" Berangkat sama umi ya Brian kakak sudah telat "
Tolak Azzalea lembut. Akhirnya Brian mau mengerti setelah membujuknya dengan menjanjikan mainan terlebih dahulu.

Sedangkan di tempat lain seorang pria masih asik dengan mimpinya. Tiba tiba, kring kring kring. Suara jam weker di atas meja berbunyi dengan keras. Membuat pria yang tengah tertidur di ranjangnya itu terpaksa membuka matanya.

Ia melihat jam di samping tempat tidurnya. Seketika matanya membulat.
" Ah kesiangan lagi gue "
Gerutunya pada dirinya sendiri. Ia segera bersiap siap untuk kuliah.


Di tengah perjalanan, ia merasakan ada yang tidak beres dengan kendaraan yang di tumpanginya. Ia segera menepikan motornya.

" Ahh sial banget dah gua hari ini "
Umpatnya setelah mengetahui ban motornya yang kempes. Alhasil ia berjalan ke bengkel sambil menuntun motornya.

Azzalea di antar oleh supir pribadinya yang juga merupakan paman Azzalea sendiri.
" Loh kok berhenti disini paman? "
Tanyanya ketika mobil tiba tiba berhenti di tengah jalan.

" Sebentar Ning biar paman cek "
Katanya sambil turun dari mobil.
" Aduh Ning Azza ban nya kempes "
Keluh Ahmad.
" Astaghfirullah terus gimana dong paman. Saya sudah telat "

Untuk kesekian detik keheningan terjadi, mereka asik dengan pikiran mereka masing-masing.

" Atau gini aja Ning. Ning Azza naik ojek aja , di depan gang itu ada pangkalan ojek "
Usul Ahmad. Azalea setuju, ia melangkah kan kakinya ke depan menuju pangkalan ojek yang di maksud paman nya itu.

Andrian sedang menunggu ban motornya yang kempes itu di perbaiki oleh montir bengkel di gang anggrek. Untung saja jarak antara bengkel dengan tempat ban motornya kempes tak terlalu jauh.

Tiba tiba matanya menangkap bayangan seorang wanita dengan jubah hitam longgar nya. Mata Adrian langsung menatap insan di depan itu dengan takjub. Keanggunan wanita itu dalam menutup aurat nya membuat ia terkesima.

" Astaghfirullahaladzim. "
Sesalnya sambil memegang dada bagian kirinya. Matanya sudah salah. Telah menatap seorang wanita dengan begitu intens.



Setelah ban motornya di perbaiki ia kemudian melanjutkan perjalanan nya. Ia segera memacu motornya menuju kampus. Ia mencepatkan laju motornya agar tidak telat.

Setelah beberapa menit ujung dari gang ini akhirnya terlihat. Senyum Azzalea terlukis di balik kain hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

Ia mencepatkan langkah kakinya. Akhirnya ia menemukan pangkalan ojek yang di maksud pamannya tadi. Ia mengawasi satu persatu tukang ojek itu. Semua nya seorang pria. Akhirnya Ia memilih menghampiri salah satu tukang ojek yang terlihat lebih tua.


" Ke universitas **** "
Kata Azzalea sembari memakai helm nya. Tukang ojek itu mengangguk paham sambil tersenyum. Azzalea manaruh tas yang ia bawa di tengah-tengah nya sebagai pembatas antara dia dan tukang ojek itu.

AzzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang