Andrian terburu buru. Ia mencepatkan langkahnya agar bisa segera sampai di kelasnya. Ia melewati koridor kampus dengan sangat tergesa-gesa. Hingga pundaknya nya bertabrakan dengan pundak seorang perempuan berjubah hitam.
Buku buku yang di bawa perempuan itu terjatuh. Andrian membantu perempuan itu memberesi buku yang berserakan di lantai.
" Maaf saya tidak sengaja "
Ungkapnya kemudian di balas anggukan kecil oleh perempuan yang di tabraknya. Karena terburu-buru Andrian segera pergi dari tempat itu tanpa melihat ke gadis yang di tabrak tadi.Sedangkan gadis itu terdiam mematung di tempatnya.
" subhanallah, laki laki itu sangat menjaga pandanganya "
Gumam gadis itu seraya tersenyum tipis untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu." Astaghfirullahaladzim Azzalea "
Sesalnya karena telah memikirkan yang tidak tidak tentang pria tadi. Ia segera kembali berjalan sedikit berlari. Akhirnya ia sampai di depan kelasnya. Kosong belum ada dosen yang mengisi." Assalamualaikum "
Salam Azzalea sambil memasuki kelasnya. Kemudian duduk di bangkunya.
" Azzalea kenapa telat "
Sapa Tina teman nya dari semenjak SMA." Waalaikum salam "
Kata Azzalea menyindir temannya yang lupa tidak menjawab salam darinya. Sedangkan yang di sindir hanya nyengir. Memperlihatkan gigi gingsulnya." Hehe waalaikum salam "
Jawab nya kemudian. Azzalea tersenyum di balik cadar hitamnya.
" Kenapa telat za? "
" Tadi ban mobilnya kempes tin. Jadinya yah gitu "" Kesini ngojek berarti? "
Azzalea hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak berapa lama dosen yang mengajar telah sampai. Akhirnya para mahasiswa itu fokus dengan pelajaran yang di sampaikan oleh guru mereka." Jam berapa zza? "
Tanya tina di sela sela guru memberi pelajaran. Tanpa menjawab Azzalea mengamati jam yang bertengger di tangan kirinya. Ia menyadari ada kejanggalan disana." Astaghfirullahaladzim "
Gumam Azzalea karena baru menyadari bahwa gelang hadiah dari ayah nya Minggu lalu telah hilang.Karena sangking paniknya ia mencari cari gelang itu membuat Tina heran.
" Azzalea jam berapa? "
Sungutnya yang di keraskan membuat seisi kelas mengalihkan perhatiannya ke mereka berdua.Azzalea dan Tina saling bersitatap sejenak. Kemudian kembali menundukkan kepala mereka.
" Azzalea Tina maju kalian!!! "
Perintah Bu Novi dengan suara pelan namun penuh penekanan. Azzalea dan Tina maju ke depan.Bu Novi memberikan mereka pertanyaan seputar anatomi fisiologi manusia tentang Silia dan fungsinya, yang baru saja beliau jelaskan tapi dua anak ini malah sibuk sendiri.
" Aduh mana aku gk tau lagi, gak dengerin juga tadi! "
Sesal Tina karena tak memperhatikan gurunya." Coba Tina kamu dulu yang jawab. Kalau Azzalea dulu nanti yang ada kamu malah menyalin jawaban nya Azza. "
Perintah Bu Novi yang membuat seisi ruangan itu tertawa.
" Siapa yang suruh kalian tertawa "
Lima kata yang membuat satu ruangan yang semula ramai menjadi damai hanya dalam hitungan detik." Aduh mampus aku "
Tina terus terdiam sembari tertunduk. Helaan nafas panjang itu terdengar. Hati Tina dah Dig dug menunggu waktu bergulir. Rasanya sangat lamban jarum jam itu." Azzalea bisa kamu jelaskan? "
Perintah Bu Novi dengan suara pelan dan lembut.
" Dasar ibu guru pilih kasih. Sama gue mbentak. Sama Azza kalem "
Keluh Tina." Silia dan flagela adalah penonjolan dari sel yang dapat bergerak baik seperti gelombang, cambuk, atau kaku. Silia lebih pendek dari flagela. Sel yang memiliki organel ini
dapat bergerak sendiri atau memindahkan material sepanjang permukaan sel.. Sel pada dinding saluran pernapasan kita adalah bersilia. Silia menyapu kotoran yang
terperangkap dalam mukus kembali kerongkongan dan aksi ini membantu menjaga paru- paru kita tetap bersih. Dalam tuba uterus perempuan, sel bersilia menggerakkan ovum ke
uterus, dimana ovum yang dibuahi tumbuh dan berkembang. Silia menggerakkan partikel
kecil melintasi permukaan sel, sedangkan flagela menggerakkan seluruh sel. Silia dan flagela mengandung mikrotubuli yang berasal dari sentriol."Penjelasan dari Azzalea membuat sudut bibir Bu Novi terangkat. Kemudian Azzalea di persilahkan duduk kembali.
" Coba ulangi apa yang di jelaskan sama Azzalea Tina "
Gadis berhijab orange itu kembali berpikir keras." Silia adalah penonjolan dari sel yang dapat bergerak dan lebih pendek dari... "
Jawabnya menggantung kemudian menatap guru killer nya itu dengan senyum cengengesan.
" Lupa Bu "Lanjut nya enteng membuat Bu Novi tersulut emosi. Apa katanya lupa. Bahkan belum ada semenit dari Azzalea menjelaskan dia sudah lupa.
" Huuuuuuu...... "
Sorak ramai penghuni kelas itu.
" Diam!!! "
Semuanya terdiam setelah mendengar perintah gurunya itu." Tetap berdiri disini Sampai jam saya selesai "
Titahnya membuat Tina hanya menghela nafas panjang.Andrian termangu melihat gelang perempuan yang ia temukan di tasnya. Ia mencoba coba mengingat peristiwa yang sudah terjadi
" Ini gelang siapa? Kenapa bisa ada di tasku? Jangan jangan gelang cewek di gang anggrek itu. Perasaan aku tidak mendekati nya, atau aku mendekatinya dalam keadaan tak sadar "
Gumam Nya.Akhirnya kelas hari ini telah berakhir Azzalea dan Tina akan segera pulang.
" Zza tadi kamu cari apa? "
" Gelang aku hilang "
" Yang dari ayahmu itu? "
Azzalea mengangguk membenarkan." Kita ke cafe dulu yuk? "
Tina menggandeng tangan Azzalea. Perempuan itu tak melakukan perlawanan ia hanya pasrah ketika tangan nya di tarik sahabatnya itu.Mereka sampai di cafe dekat universitas mereka. Setelah memesan makanan. Tina terus bercerita kesana kemari tentang apapun itu sambil menunggu pesanan nya tiba. Azzalea hanya sesekali menanggapi guyonan sahabatnya. Hatinya gelisah.
Tina yang melihat sahabatnya diam saja merasa tidak enak.
" Hm masih kepikiran gelang itu "
Azzalea mengangguk lemah. Tina terdiam. Kemudian senyum nya terukir." Tenang zza, kalau emang rezeki kamu pasti ketemu kok "
" Aamiin, tapi gimana dong kalau abi marah. Azza ceroboh banget Abi paling tak suka anak nya ceroboh "" Jelasin pelan pelan apa adanya pasti abimu paham "
Kata kata semangat dari sahabatnya membuat senyum Azzalea terlukis di balik kain hitam itu.Pesanan mereka telah sampai. Mereka menyantap makanan mereka. Tatapan Azzalea tak sengaja menatap meja pas di tengah tengah cafe itu. Meja yang dekat dengan pintu keluar.
Seorang pria sedang menerima telepon. Mukanya terlihat khawatir dan terlihat marah. Terlihat dari wajahnya yang merah seperti menahan sesuatu.
" Azza Lo gak papa "
Teguran dari Tina membuyarkan lamunan Azzalea. Azzalea menggeleng sembari tersenyum. Ia tau itu tak terlihat. Tapi pasti Tina dapat mengenalinya.Mereka melanjutkan makan siang nya. Azzalea kembali melihat di meja tadi. Dan kosong. Entah kenapa hatinya ikut kosong. Setelah makan siang itu. Mereka pulang. Terlebih dulu Tina mengantarkan sahabatnya. Karena tadi supir Azzalea tak bisa menjemput lantaran anak nya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzalea
Novela Juvenil" mencintainya membuat aku lupa akan rasa sakit yang pernah ku dera namun semua luka ku yang tertera itu bagian dari kehadirannya " Andrian Zakky Alfarezi " tak pernah aku sesali apa yang sudah terjadi walaupun setiap namamu ku renungi butir bening...