Jingga lelah, sungguh. Sudah dua minggu ia dibuntuti oleh Langit kesana kemari, ia terus menanyainya tentang hal hal random atau mengajaknya untuk menjadi pacar Langit dengan gamblang. Mungkin sudah ke 19 kalinya Langit mengajak Jingga agar menjadi pacarnya.
Dan tentu saja selalu ditolak.
“Jingga, lo gemes banget anjir. Jadi pacar gue aja ayok lah.” genap sudah untuk yang ke 20 di hari ini.
Jingga menatap langit dengan kesal, padahal ia hanya sedang memakan batagor favoritenya seperti biasa di kantin tapi tiba tiba tak ada angin tak ada hujan ia dikatai gemas oleh Langit. Jingga tak mengerti dengan pola pikir Langit.
“Gamau. Kak Dipta! ini Langit nya dibawa dong kak, gangguin gue mulu nih.”
Yang merasa dipanggil mendekat kearah keduanya. Langit kelabakan namun Jingga tersenyum senang. “Kak, gue cuma mau beli minum doang kok.”
“Udah selesai emang nulis rancangannya?” Tanya Dipta lembut, sangat lembut.
“Belum hehe. Ehh iya ini gue balik.” Buru buru Langit berdiri dan menjauh sebelum terkena tabokan maut dari Dipta.
“Jingga! nanti balik sama gue lagi, oke? tungguin di parkiran.” Jingga acuh, tak mempedulikan ucapan Langit yang kini telah berlari meningglkan ia bersama Dipta berdua.
“Makasih, kak.”
“Iya, bilang aja kalo anaknya gangguin lagi. Gue mau lanjut ke ruang guru.” Jingga mengangguk, membiarkan seniornya pergi dan kembali membuatnya sendirian. Dengan tenang Jingga kembali melanjutkan makannya hingga bel masuk berbunyi. Mau tak mau ia harus bergegas kembali ke kelasnya.
Park Jihoon as Pradipta
Pendek dulu ya, hehe🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Sinar Jingganya [Hajeongwoo]
Teen Fiction𝑾𝒉𝒆𝒏 𝑳𝒂𝒏𝒈𝒊𝒕 𝒇𝒂𝒍𝒍 𝒇𝒊𝒓𝒔𝒕 𝒃𝒖𝒕 𝑱𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒇𝒆𝒍𝒍 𝒉𝒂𝒓𝒅𝒆𝒓 Hajeongwoo area [Bxb, lokal, harsh word, angst] Start: 06-07-2022 End: 30-07-2022