Triplet - 8

16.4K 1K 3
                                    

Suasana tegang menghiasi ruang OSIS, Tiger duduk santai dengan wajah datar di pinggir meja, di depan nya ada Lion dan Hades yang duduk di kursi biasa.

Jari telunjuk dan tengah Tiger mengetuk-ngetuk meja, Ia menaikkan salah satu alis nya, karena kedua cowok itu hanya diam, tanpa menjelaskan apa yang baru saja terjadi.

Tiger tak habis pikir dengan perilaku kedua nya, padahal mereka adalah sahabat karib, yap, Lion, Tiger, Hades, dan Osan adalah sahabat karib dari jaman SMP, mereka sangat dekat satu sama lain, tapi jika ada masalah, maka akan begini, meskipun sahabat, akan adu jotos.

Hades Hedraja, cowok tampan dan tinggi yang memiliki manik hitam, rambut nya pun hitam lebat, hidung nya mancung, dengan bibir tebal, dan jangan lupakan tubuh nya yang kekar karena suka olaraga. Ia sebenarnya anak yang pendiam, datar, dan dingin, hampir mirip seperti Tiger, tapi beda hal nya jika berhadapan dengan Lion, maka jiwa liar nya akan keluar, karena Lion selalu berhasil membuat amarah nya meledak, seperti sekarang ini.

"Mau ke ruang BK?" tanya Tiger santai.

"Gak!" jawab Lion dan Hades bersama.

Lagi-lagi, mereka berdua saling menatap, dengan pandangan jijik yang mereka layangkan masing-masing.

"Dih, najis banget ngikutin gue terus!" gidik Lion.

"Apalagi gue, najis banget liat muka lo yang kayak joker nahan boker," balas Hades tak kalah pedas.

Mereka berdua saling tatap dengan tatapan penuh permusuhan. Sepertinya, rasa kesal di hati masing-masing belum hilang.

"Bacot!" sentak Tiger.

Tiger menegakkan tubuh nya, Ia berdiri dengan kedua tangan bersidekap dada, menatap Lion dan Hades jengah, karena mereka berdua sudah membuang waktunya percuma, padahal masih banyak hal yang harus Tiger kerjakan.

"Mau gue suruh Bu Tika kirim surat ke rumah lo masing-masing?" ancam Tiger.

"Apa sih? cepu banget!" seru Lion tak terima.

Mendengar surat, Lion langsung marah, Ia bahkan bangkit dari duduk nya, seakan menantang Tiger. Berbeda dengan Hades yang malah duduk santai, sesekali Ia mengusap sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan Lion tadi di lapang.

Salah satu alis Tiger terangkat, seolah menitah Lion untuk menceritakan masalah nya.

"Oke!" putus Lion, "tadi dia dorong gue waktu main basket, ya gue gak terima dong, secara gue jadi nabrak lantai lapang yang panas, pantat gue yang semok ini sakit, apalagi dia malah cengengesan bukan nya minta maaf, ya udah gue tonjok aja tuh muka nya yang songong, biar tau rasa!" jelas Lion panjang lebar.

Kepala Tiger mengangguk kecil, mendengar akar permasalahan nya, lalu Ia melirik ke arah Hades yang tengah santai duduk di kursi.

"Dia aja yang lebay."

Hades mengendikkan bahu nya acuh, menurut nya masalah nya hanya sepele, hanya saja Lion membesar-besarkan masalah, lagi pula jatuh adalah hal biasa bagi laki-laki, bahkan dirinya pernah jatuh dari motor dan kaki nya patah, tapi biasa saja, pikirnya.

"Lo bilang gue lebay?" sewot Lion.

"Emang kan?" acuh Hades.

"Brengsek!"

Merasa tak terima, Lion maju dua langkah, berniat melayangkan bogeman lagi kepada Hades yang sekarang sedang menatapnya dengan mata menyebalkan.

"Lanjut berantem?" celetuk Tiger datar.

Tangan Lion yang sudah melayang di udara mendadak berhenti, perlahan Ia membuka kepalan tangan nya, lalu menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk senyuman canggung.

Triplet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang