Di kediaman Juna, semua orang sudah sibuk menjalankan aktivitas nya di pagi buta. Sifa sibuk di dapur menyiapkan sarapan, Juna dan Faza olahraga pagi, begitu pun dengan Bee, gadis pemalas dan mageran itu terpaksa olahraga di pagi hari.
"Bee gerak yang benar, masa olahraga lemas begitu," tegur Juna.
Pria berbadan tegap dan kekar itu menatap Bee gemas, kedua tangan nya Ia silangkan di pinggang, dari tadi Bee hanya bergerak pelan tak bertenaga, ditemani wajah cemberut nya yang selalu berhasil membuat Juna menggelengkan kepala
"Ishh, Om Juna ngomel mulu, lagian mana ada orang olahraga subuh-subuh begini, yang ada badan nanti beku karena dingin," gerutu Bee teramat pelan.
Terpaksa Bee mengerahkan tenaga nya untuk bergerak, Ia memutar kedua tangan nya mengikuti Juna dan Faza, sesekali Bee pun meringis merasakan badan nya yang pegal karena tak biasa olahraga.
Jika Bee tak menuruti perintah Juna, maka sudah dipastikan Om nya itu akan menambah beban hidup nya.
"Aa, udahan yu olahraga nya," ujar Bee pelan.
Sekejap Bee menghentikan gerakan nya, Ia menggeser tubuh nya mendekati Faza yang sedang asik olahraga, membuat Cowok itu pun ikut berhenti, lalu menatap Bee yang sedang menampilkan puppy eyes andalan nya.
Kening Faza mengerut, dengan wajah datar Ia mengusap peluh keringat di kening Bee.
"Capek? baru pemanasan doang."
"Aa ini tuh berat banget buat Bee, kan biasanya Bee masih tidur jam segini, tapi kalau di sini, Bee di suruh olahraga mulu, Bee kan gak suka," rajuk Bee.
Bibir Bee maju ke depan, Ia menarik-narik ujung baju yang dikenakan oleh Faza, membuat Faza menghela nafas pelan. Begini lah jika Berolahraga dengan Bee, telinga nya akan penuh dengan rengekan manja.
"Biar sehat Bee," ujar Faza singkat.
"Bohong! bukan nya sehat, yang ada badan Bee pegel-pegel."
Bee semakin cemberut saja mendengar penuturan Faza, Kakak sepupunya itu sangat tak mengerti dirinya yang malas olahraga.
FYI, Faza Bimantara adalah anak dari Juna dan Sifa, yang merangkap sebagai Kakak sepupu si kembar. Ia berusia 19 tahun, sedang menempuh pendidikan di universitas terkenal di kota ini. Faza itu hampir mirip dengan Tiger, irit bicara dan selalu datar, tapi Faza lebih parah dari Tiger, mungkin karena didikan Sang ayah yang tegas.
Bee memanggil Faza dengan sebutan Aa, karena Sifa adalah orang sunda.
"Bee kenapa bisik-bisik sama Aa?" seru Juna.
Menyadari jika Bee tak mengikuti gerakan nya, Juna sontak menatap Bee tegas, membuat Bee segera kembali ke posisi nya semula, setia dengan wajah masam.
"Om lihat kamu lemah lesu tak bergairah, jadi sekarang harus olahraga," titah Juna.
"Om, boleh makan dulu gak? Bee laper," rengek Bee.
"Gak boleh, kalau makan dulu, nanti perut nya sakit, mending olahraga dulu," balas Juna.
Ishh, bener-bener galak, batin Bee.
Sungguh sial nasib Bee, Ia harus olahraga pagi dengan perut kosong.
Mendapatkan tatapan tajam dari Juna, mau tak mau Bee melanjutkan olahraga nya, Ia mengikuti setiap gerakan Juna dan Faza meskipun malas, mereka pun sempat lari mengelilingi taman sebagai bonus, dan menghabiskan waktu satu jam untuk olahraga pagi.
Selesai olahraga, Bee, Juna dan Faza membersihkan badan nya masing-masing, lalu sarapan bersama.
Beres melakukan kegiatan pagi rutin yang selalu dilaksanakan di rumah ini, Bee datang ke taman belakang atas panggilan Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet [END]
Short StoryPossessive Brothers Tiger, Lion dan Bee adalah anak kembar tiga atau triplet. Walaupun mereka kembar, sifat mereka sangat berbeda jauh, wajah nya pun tidak indentik. Tiger yang datar, Lion yang humoris, dan Bee si manja tapi grasak grusuk disatukan...