Karena kelas 12 sedang melakukan ujian, alhasil kelas 10 dan 11 belajar di rumah, tapi tentu saja banyak murid yang tak belajar, melainkan menganggap hari ini seperti hari libur biasa, sama hal nya dengan Bee, gadis itu masih berleha-leha di ranjang.
Selimut tebal menggulung tubuh Bee yang mungil, belum lagi Lion yang memeluk nya erat, membuat tubuh Bee semakin merasa hangat dan tak ingin beranjak dari sana.
"Bee, mau sarapan?" tanya Lion dengan nada serak.
"Mau, tapi males."
Bee hanya bergumam seraya menelusupkan wajah nya ke dada Lion, Ia melingkarkan kedua tangan dan kaki nya ke tubuh Lion, dan Lion pun hanya diam meneriman nya.
Tangan Lion mengusap surai Bee yang acak-acakan, Ia memang memutuskan tidur di kamar Bee, karena ingin saja.
"Mau pancake?" tanya Lion.
Memdengar kata pancake, Bee otomatis menjauhkan wajah nya dari dada Lion, kedua matanya langsung terbuka lebar penuh semangat, membuat Lion terkekeh geli.
Bee itu sangat menyukai Pancake.
"Mauuu!" seru Bee semangat.
"Yaudah, cuci muka dulu, Abang mau buatin adonan nya."
Lion menyingkap selimut yang menghalau tubuh nya dari udara dingin, lalu mengecup kening Bee sayang, kemudian melenggang pergi keluar dari kamar Bee tanpa menunggu balasan dari Bee.
Dengan penuh semangat, Bee berlari menuju kamar mandi nya, Ia sangat suka pancake, tapi Sinta terkadang melarang nya makan pancake entah kenapa, jadi saat Lion menanwarkan nya pancake Bee jadi semangat.
Selesai cuci muka dan sikat gigi, Bee segera pergi ke dapur, ternyata sudah ada Lion yang sedang mengaduk-aduk adonan pancake.
Karena Rama dan Sinta pergi keluar, jadi Lion dan Bee bebas berada di dapur, bahkan sekarang dapur yang tadinya rapih jadi sangat berantakan dan kotor, tepung berserekan dimana-mana, dengan berbagai wadah yang keluar dari tempat nya, padahal membuat pancake hanya membutuhkan satu wadah saja.
"Abang udah jadi?"
Lion yang sedang fokus membuat adonan menoleh ke arah Bee, Ia menggeleng pelan sebagai jawaban membuat Bee segera menghampirinya dan berdiri di sebelah Lion.
"Kayak nya kebanyakan air deh," pendapat Bee.
"Masa?"
Tangan Lion yang memegang sebuah garpu mengaduk-ngaduk adonan nya, lalu menimang-nimang apakah adonan nya benar-benar encer atau tidak.
"Iya kebanyakan air, ambilin tepung Bee di lemari," titah Lion.
Dengan patuh, Bee segera mengambil tepung yang di maksud oleh Lion. Lalu membantu Lion menuangkan nya ke dalam wadah tersebut.
"Kebanyakan!" seru Lion.
"Ouhh, maaf Abang," cengir Bee.
Merasa bersalah, Bee segera menyiuk tepung yang belum teraduk di wadah tersebut menggunakan tangan nya sendiri, membuat Lion semakin melotot.
"Abang gapapa, ini udah Bee ambil kok sebagian."
"Aduhh, pake sendok Bee!"
"Terlanjur."
Astaga, kalau bukan adek udah gue tamplokin nih adonan ke muka nya, batin Lion.
Bee menepuk-nepuk kedua tangan nya, membuat lantai kotor, Ia melirik ke arah Lion yang cemberut, sebuah ide terlintas di otak pintar Bee, dengan santai Bee mengarahkan tangan nya yang penuh tepung ke pipi Lion, lalu mecap pipi Lion dengan cap lima jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet [END]
Short StoryPossessive Brothers Tiger, Lion dan Bee adalah anak kembar tiga atau triplet. Walaupun mereka kembar, sifat mereka sangat berbeda jauh, wajah nya pun tidak indentik. Tiger yang datar, Lion yang humoris, dan Bee si manja tapi grasak grusuk disatukan...