Triplet - 13

12.3K 872 19
                                    

"Abang mau yang ini."

"Serius?"

Bee menunjukkan sebuah tas berwarna merah muda kepada Lion, tapi Lion hanya menaikkan sebelah alis nya tak yakin, karena sudah hampir 1 jam setengah, Bee menunjukkan berbagai macam tas, dan tas merah muda ini adalah tas ke 7 yang Bee tunjukkan padanya.

Sekarang, Lion dan Bee sedang berada di Mall, karena Bee terus saja merengek menagih janji Lion yang akan membelikan Bee tas sekolah baru, dan tongkat Harry Potter.

Tiger? dia tidak ikut, karena tadi kebetulan ada rapat OSIS, jadi mereka pergi berdua saja, dan sebenarnya Tiger tidak tau menau jika Lion dan Bee pergi ke Mall, yang Ia tau, mereka pulang ke rumah.

"Atau yang ini ya?" bingung Bee.

Satu pilihan bertambah, sekarang Bee menyodorkan tas berwarna lilac, membuat Lion mengehela nafas pelan, berusaha sabar.

"Yang Bee mau, yang mana?" tanya Lion.

"Gak tau, Bee bingung. Yang pink bagus, tapi yang Lilac lucu."

"Yaudah, pilih yang lucu, Bee kan suka nya yang lucu-lucu," titah Lion.

Kepala Bee terangkat, Ia menatap Lion dengan kening mengerut.

"Tapi Pink lebih bagus."

Sabar, sabar, batin Lion.

"Yaudah yang Pink."

Lion berusaha tersenyum, padahal jauh dalam lubuk hati nya yang paling dalam, Lion ingin sekali membungkam mulut Bee, lalu menyeret kembaran nya itu untuk pulang, kedua kaki Lion rasanya sudah membengkak dari tadi.

"Ihh Abang mah gak serius, tadi suruh pilih yang lilac sekarang yang pink," rajuk Bee.

Senyum di wajah Lion memudar, digantikan dengan raut datar, "Gak tau Bee, Abang gak tau! beli aja dua-dua nya," frustasi Lion.

Mata Bee seketika berbinar senang, saat Lion menyuruh nya untuk membeli kedua tas tersebut, tapi itu tak lama, karena Ia teringat seusatu.

"Gak boleh beli dua Abang, nanti dimarahin Papah," lesu Bee.

Memang, Rama selalu mengajarkan anak-anak nya agar hidup hemat tidak boros, dan harus membeli barang seperlunya, jangan karena mereka adalah keluarga berada, jadi seenaknya menghabiskan uang.

Lion meremas rambut nya pelan, kepalanya berdenyut sakit, ditambah perut nya yang keroncongan belum di isi, tapi Bee malah menghabiskan waktu banyak hanya untuk memilih tas.

"Bee sayang, kamu lebih srek sama tas yang mana, hmm."

Sebisa mungkin Lion bertanya dengan nada lembut, dan raut wajah tak kesal, agar masalah nya cepat selesai.

"Bentar."

Kening Lion mengerut saat Bee meletakkan kedua tas tersebut ke rak yang ada di sebelah mereka.

"Cap cip cup, kembang kuncup, pilih mana yang mau di cup. Yeayyy, yang ini Abang, Bee jadi nya beli yang Lilac aja," girang Bee.

Gila! batin Lion.

Jika akhirnya hanya menyanyikan lagu itu, kenapa Bee menghabiskan waktu satu setengah jam untuk memilih tas, jika Bee bukan kembaran tersayang nya, sudah dipastikan akan Lion kurung di penjara bawah tanah.

Sedangkan Bee, Ia tampak senang saat pilihan nya jatuh pada tas lilac tersebut, Ia memeluk tas nya, lalu menggandeng tangan Lion agar mereka segera pergi ke kasir.

Setelah di kasir, Lion pun membayar tas tersebut dengan wajah masam, bahkan si kasir sampai gelagapan, karena melihat Lion yang berwajah datar.

"Makasih Abang udah beliin Bee tas," ujar Bee manis.

Triplet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang