Triplet [END]

Triplet - 22

"Makan Bee."

"Nanti aja."

Entah sudah berapa kali Tiger maupun Lion menitah Bee agar cepat makan, gadis itu hanya diam dengan wajah lesu, tak berselera sama sekali, bahkan sesekali Bee hanya mengaduk jus alpukat milik nya.

Saat ini, Tiger dkk sedang ada di kantin karena kebetulan sedang jam istirahat, mendengar Bee masuk UKS Tiger yang sedang sibuk rapat langsung menghampiri Bee, begitupula dengan Lion.

Tiger dengan teratur mengusap perut Bee lembut yang sedang bersender kepadanya. Ternyata Bee sedang datang bulan, dan kebiasaan yang sering terjadi adalah Bee selalu sakit perut.

"Makan dulu ya," ujar Lion yang duduk di sebelah Bee.

"Nanti Abang, Bee gak mau."

Sejujurnya, Bee merasa kembung, meskipun makanan yang disajikan terlihat menggiurkan, tetap saja tidak mampu membuat Bee tergoda.

"Abang suapin ya."

Bee menatap Lion melas, kenapa kedua kembaran nya selalu memaksa dirinya makan? padahal Bee sedang tak ingin.

Lion memegang sendok, menyendokkan nasi goreng tanpa wortel sedikit, lalu menyodorkan nya ke depan bibir Bee.

"Abang," rajuk Bee.

Bibir Bee melengkung ke bawah, Ia menggelengkan kepala nya pelan, bermaksud menolak, Lion menghela nafas pelan, jika sedang datang bulan, Bee akan susah makan.

Tiger memberi isyarat kepada Lion agar Lion membiarkan Bee, Lion pun menaruh kembali sendok nya, lalu memakan makanan miliknya sendiri.

"Minum."

Kepala Bee mendongak saat ada tangan yang menyodorkan segelas air teh hangat ke depan wajah nya, ternyata itu adalah Hades.

"Ini," tekan Hades.

Bee melirik ke arah Tiger, takut Kakak nya itu marah, jika dirinya menerima makanan minuman atau barang dari orang lain.

Hades yang menyadari itu, langsung berdecak pelan, Ia berubah haluan jadi menatap Tiger yang memang sedang menatap dirinya dengan pandangan datar.

"Teh anget bisa redain kembung," ujar Hades.

Mengerti dengan maksud Hades, Tiger mengambil alih gelas tersebut, lalu menyerahkan nya kepada Bee yang langsung diterima Bee.

"Makasih Hades," ujar Bee manis.

"Jangan senyum, biasa aja Bee," celetuk Lion.

Melihat Bee yang tersenyum manis menatap Hades, Lion segera menghentikan makan nya, Ia tidak ingin Hades baper nanti.

Tanpa menghiraukan omelan Lion, Bee meminum teh tersebut, membuat tenggorokan dan perut nya terasa hangat dan mendingan.

Setelah minum, Bee melirik ke arah Olin, Osan, dan Hades yang duduk di depan nya. Bee tersenyum kecil melihat Osan dan Olin yang lahap makan makanan mereka, bahkan sesekali Osan mencuri bakso milik Olin, membuat gadis itu menggerutu kesal.

Perlahan, Bee mengalihkan pandangan nya kepada Hades yang duduk tepat di sebelah Osan. Kelopak mata Bee mengerjap beberapa kali, menyadari jika dari tadi Hades terus saja menatap dirinya.

"Bee," panggil Lion.

"Hah? apa?" kaget Bee.

Lion terkekeh pelan melihat raut kaget Bee yang menggemaskan, Lion maju, mengecup pipi gembul Bee gemas, sampai membuat Bee berontak.

"Abang ihhh!"

"Abisnya kamu gemes, kayak kucing tetangga," kekeh Lion.

"Kakak, Bee disamain sama kucing," adu Bee dengan nada merengek.