Triplet - 20

10.6K 766 15
                                    

"Lo pikir gue gak tau?"

"Hah?"

"Lo pikir gue gak tau, kalau lo minta nomor gue, karena lo udah taruhan sama temen-temen busuk lo itu, demi motor impian lo?"

"A-apa?" kaget Tessa.

Kedua bola mata Tessa membulat sempurna, jantung nya berdebar kencang, dengan kedua tangan meremas baju seragam samping nya.

Bagaimana Tiger bisa tau? batin Tessa menciut.

"Cih, gak punya moral!"

"Shit!" gumam Tessa.

Tercyduk, Tessa segera mendorong dada Tiger agar menjauh dari nya, setelah Tiger mundur beberapa langkah, Tessa langsung melarikan diri, berlari cepat keluar dari kantin dengan wajah merah.

Sedangkan Tiger, Ia hanya menatap kepergian Tessa dnegan rahang yang masih mengeras, setelah Tessa yang notabenya murid baru yang berani meminta nomor nya, Tiger langsung mencari tau tentang gadis tersebut, dan menemukan fakta yang berhasil membuat darah Tiger mendidih.

"Anjirrr, seorang Tiger jadi bahan taruhan?" ejek Lion.

Tiger menoleh, Ia mengalihkan pandangan nya kepada Lion yang sekarang sedang tertawa mengejek kepada nya, bahkan Lion sampai memukul-mukul meja saking ngakak.

"Wow, gak nyangka gue, ternyata lo terkenal banget, sampe di jadiin bahan taruhan!" sahut Osan tertawa ngakak.

Lion dan Osan saling bertos ria, mereka sangat puas mengetahui jika Tiger yang paling kuat, sempurna, dan dingin, ternyata menjadi bahan taruhan sekumpulan gadis yang lebih muda dari mereka.

"Tiger, lo di mainin bocil," celetuk Hades dengan kepala menggeleng.

"Bacot!"

Tiger hanya menampilkan wajah datar andalan nya, sepertinya Ia sudah keceplosan mengatakan fakta tersebut tadi, gara-gara Tessa yang sudah memancing amarah nya.

Tak ingin berlama-lama di sana dengan tawa mengejek ketiga sahabat nya, Tiger segera pergi meninggalkan area kantin dengan wajah kesal dan masam.

"Gue lupa rekam anjirrr, kalau aja gue rekam, bisa jadi bahan buat porotin si Tiger," lesu Lion.

***

"Sial!"

"Kenapa lo?"

"Gue ketauan anjirrr!" panik Tessa.

Setelah kabur dari kantin, Tessa segera pergi ke kelas nya di 10 IPS 1, Ia mondar-mandir di depan kelas dengan tangan yang mengacak-ngacak rambut nya frustasi. Putus sudah urat malu nya tadi.

"Maksud lo ketauan apa?" tanya salah satu teman nya yang bernama Nia.

"Gue ketauan udah taruhan bego!" jerit Tessa tertahan.

"WHAT?"

Teman-teman Tessa terkejut bukan main, mereka menatap Tessa tak percaya, bahkan mulut mereka susah terbuka membentuk huruf O, saking terkejut nya.

"Serius lo?" desak Nia.

"Iya tai! mana ada gue boong disituasi kayak gini!" kesal Tessa.

"Ihhh, gue gak ikutan ya!" sahut Cika a.k.a teman Tessa.

Tessa dan Nia sontak menatap Cika dengan wajah sangar, bisa-bisa nya Cika mengatakan tak ada urusan, padahal Cika lah yang mencetuskan taruhan tersebut.

"Brengsek lo Cicak! lo ya yang suruh gue buat dapetin nomor nya kakak kelas galak itu!" ujar Tessa tak terima.

Cika segera menggerak-gerakan kedua tangan nya membentuk huruf x.

Triplet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang