S E L A M A T M E M B A C A
Unyupoeqil💕
_____________________________
Nata perlahan membuka kedua matanya ketika dia merasakan ranjang di sebelahnya kosong tanpa penghuni.
Merenggangkan sedikit tubuh, dia kemudian melirik jam dinding yang kini menunjukkan pukul 8 pagi lewat 45 menit.
Untung saja ini hari minggu, jadi dia tidak perlu kejar-kejaran dengan waktu.
Setelah nyawanya terkumpul sempurna, Nata kemudian bergegas keluar kamar untuk mencari keberadaan dua sosok yang sangat dia cintai.
Tepat di anak tangga terakhir, Nata mendengar suara jeritan Gena dari arah halaman belakang rumah.
Seketika insting seorang bapaknya keluar yang membuatnya langsung bergerak menuju sumber suara berasal.
Begitu dia membuka pintu penghubung, rupanya apa yang dia pikirkan berbanding terbalik dengan yang tengah terjadi.
Teriakan Gena barusan ternyata berasal karena Gea yang mengajak bayi gemoy itu bercanda.
Dengan mendusel-dusel perutnya yang buncit dan sesekali menggigit-gigit gemas pergelangan kaki dan tangannya yang sudah mirip paha ayam.
Pemandangan indah tersebut, perlahan memancing kedua sudut bibir Nata menyunggingkan senyum manis.
Tak pernah dia bayangkan sebelumnya, bahwa di pagi hari yang cerah ini dia akan disuguhkan dengan pemandangan yang begitu memanjakan mata.
Menyaksikan putrinya tumbuh sehat dan sang istri yang terlihat sangat bahagia, sungguh kenikmatan yang luar biasa.
Puas hanya memandangi dari kejauhan, Nata kemudian bergerak untuk menghampiri keduanya.
"Pantesan pas bangun tidur kamar sepi, gak taunya pindah ke sini,"
Gea yang semula fokus pada putrinya, seketika mengalihkan pandangan begitu dia mendengar suara sang suami.
Seraya tersenyum, Gea kemudian menarik perhatian Gena untuk menyapa pria itu, "Eh, ada Daddy,"
Seakan mengerti, bayi montok yang kini sudah bisa duduk dan sedang belajar merangkak tersebut, dengan cepat mengulurkan tangannya ke depan sambil menjerit-jerit.
"Suka banget teriak-teriak sih, Dek. Gak takut suaranya serak, hm?" Ucap Nata begitu Gena sudah pindah posisi berada di gendongannya.
Dengan gemas, diciuminya pipi sang putri yang sudah mirip squisy ditambah wangi khas seorang bayi yang membuat Nata sering kali rindu aroma tersebut ketika berada di kantor.
"Gena udah mandi?"
"Udah dong," Gea menjawab sembari merapikan rambut putrinya yang sedikit berantakan.
Mendekatkan tubuh, Nata kemudian berpindah mencium pipi sang istri, "Kalau, Mommy-nya udah mandi belum?"
Baru saja Gea membuka mulut hendak menjawab, namun urung ketika Gena dengan tangan mungilnya justru memukul wajah Nata disertai jeritan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Sang Malam PADA BINTANG [sequel MHIDB]
Romance(Tersedia di KBM) Dunia Gea hancur lebur ketika dia dipaksa menerima kenyataan mengerikan bahwa putri tercinta memilih pulang ke pangkuan Sang Pencipta. Kebahagiaan yang telah dinanti selama bertahun-tahun kini harus kembali terkubur bersamaan deng...