🏅Season 2 : 30. Cinderella, Princess, and Prince🏅

16 4 0
                                    

30. Cinderella, Princess, and Prince

Jaff kikuk sendiri ketika Joa melihatnya intens sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaff kikuk sendiri ketika Joa melihatnya intens sekali. Seperti ingin menguliti Jaff hidup-hidup.

"Tepuk tangan Jo! Bagus orasinya keren," suara semarak tepuk tangan mengalihkan atensi Joa pada Jaff. Jaff mengusap keringat dingin yang ada di keningnya. Diam-diam mengembuskan nafas lega. Huh, Joa bisa menyeramkan, Saudara-saudara.

"Jaff, kira-kira dari tiga kandidat tadi. Siapa yang bakal lo pilih?" Joa bertanya, jarinya mengetuk di bawah dagu. Terlihat berpikir.

"Nah Joa, lo tahu nggak asas dari pemilu? Salah satunya, kan, rahasia. Jadi, hanya gue yang tahu. Eh, Allah juga tahu karena Allah Maha Mengetahui."

Joa berdecak, berkata lirih, "Berarti apapun pilihan lo bukan bagian dari misi kita? Nggak ada keterkaitannya?"

Jaff mengedipkan matanya, "Siapa bilang!"

Joa mengernyit bingung, "Terus?"

"Mau tahu?" Joa langsung mengangguk antusias, "kalau begitu, ini yakin mau dibisikin aja? Soalnya kan, kalau orang-orang denger bisa bahaya," Jaff mengerling jahil.

Joa mendelik, "Cari kesempatan dalam kesempitan lo, Jaff. Pakai ini dong," Joa mengeluarkan smartphone dalam saku roknya.

"Hey, kesempatan nggak memerlukan izin. Buktinya gue izin dulu ke lo. Gue tanya ke lo. So, jangan menuduh sembarangan! No-no-no," Jaff menggeleng, "Joanda Shabell itu tidak baik," ucap Jaff. Sok menang.

"Ekspresi elo! Ekspresi lo mencurigakan Jaff," sahut Joa. Ia tak mau kalah.

Terseyum senang, Jaff memasang raut wajah jenaka, "Manusia tampan yang menunjukkan berbagai macam ekspresi ini, hanya memperlihatkannya padamu, wahai Cinderella!"

Joa memasang wajah geli, "Berhenti, Jaff! Apa perlu gue lempar elo dengan sepatu? Supaya sadar."

"Bentar Jo. Bentar gue belum siap," Jaff memperbaiki simpul tali sepatunya, lalu bergegas untuk berdiri, "Nah, sekarang siap!" Jaff pemanasan dengan lari di tempat.

"Oh, jadi benaran mau dilempar sepatu?" Alis Joa terangkat sebelah. Mendongak, menatap tubuh tegap Jaff yang menjulang tinggi, "oke siapa takut," Joa sudah melepas sepatu sebelahnya.

Sebelum sepatu Joa melayang di wajah Jaff. Jaff sudah berlari, meninggalkan tas ranselnya.

"Hei, Jaff! Lo curang," seru Joa. Fisya yang dari tadi fokus melihat ke depan, berganti melihat Joa yang berada di sampingnya. Tak jauh sama dengan orang-orang di sekitar tempat duduk Joa, Fisya, dan Jaff. Mereka menoleh ingin tahu.

Joa berucap kepada Fisya, "Sya, aku titip tas," dan setelah berkata demikian, Joa menyusul Jaff yang sudah berlari masuk ke arah gedung kelas.

"Joa, lo nggak bakal bisa ngejar gue," teriak Jaff, berlari sambil menoleh ke belakang. Melihat Joa yang jauh tertinggal di belakang.

[SD-3] : Fall Back OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang