🏅14. Duck's Ringtone🏅

72 10 4
                                    

14. Duck's Ringtone

 Duck's Ringtone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah masalah!

Pengertian masalah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan. Gampangnya, masalah itu ekspektasi yang tidak sesuai realitanya.

Setelah mendengar kisah sahabat Jafar bin Abi Thalib yang disampaikan Fisya di masjid, dilanjut dengan Salat Zuhur berjamaah, Joa memakai sepatunya di teras masjid. Matanya tak lepas dari pemandangan di depannya. Pak Hilman bersama Pak Fahri terlibat perbincangan yang serius.

Masalahnya, tanpa pikir panjang, Joa melangkah mengikuti kedua bapak gurunya menuju gedung 1, yang berisi perkantoran para guru dan pengurus yayasan. Padahal kan, sebentar lagi bel masuk berbunyi. Namun, Joa tak mau ambil pusing, toh setelah ini juga jam pelajarannya Pak Hilman, jadi Joa tak perlu takut terlambat dikarenakan Pak Hilman ada di depannya.

"Sebaiknya Anda memikirkan ulang hal ini, Pak. Anda kan sekarang menjadi ketua yayasan sementara. Tolong untuk dikaji ulang!" samar-samar Pak Hilman bersuara.

"Tak akan terjadi apa-apa Pak Hilman. Orang tua murid tak ada yang bersuara. Lantas apa yang perlu dikaji ulang?" jawab Pak Fahri dengan tegas.

Pak Hilman dan Pak Fahri mulai masuk ke dalam kantor kepala yayasan dengan pintu yang tertutup rapat. Sedangkan Joa yang berjarak sepuluh meter dari pintu, segera mendekat. Menempelkan telinga ke pintu.

Joa tau, ini salah. Tapi Joa penasaran dengan perkataan Pak Hilman yang membahas tentang pengkajian ulang. Apa yang harus dikaji ulang tersebut?

Percakapan antara Pak Hilman dan Pak Fahri berlangsung di dalam ruangan. "Masalahnya sebagian besar uang yang digelontorkan untuk yayasan ini dari beliau, Pak. Donatur terbesar sekolah ini adalah beliau. Bukan kah hal itu akan menimbulkan tanda tanya besar bagi donatur lain atau para orang tua murid? Bersikap lah transparan, Pak!" Pak Hilman berkata dengan nada hati-hati dan tenang.

"Maka itu pilihan paling tepat dan para komite pun sudah setuju," jawab Pak Fahri.

"Tapi Pak-" kata-kata yang akan dilontarkan Pak Hilman harus tertelan setelah Pak Fahri memotong pembicaraannya.

"Pak Hilman, tidak kah Anda harus mengajar? Bersikap lah seperti pendidik yang bijak, Pak Hilman. Maka, Anda akan hidup lebih tenang," ujar Pak Fahri dengan senyum sarat akan banyak makna.

Joa hanya bisa menghembuskan napas kasar. Kenapa ia tidak bisa mendengar lebih jelas? Kenapa pula pintu sialan ini harus ditutup rapat?

Astaghfirullah Joa! Ya Allah maafkan Joa.

"Baik saya permisi, assalamualaikum," Pak Hilman pamit pergi dari ruang ketua yayasan.

Terdengar bunyi suara langkah kaki mendekati pintu, Joa buru-buru pergi dari sana. Langkahnya cepat dan tergesa menuju kelasnya berada.

[SD-3] : Fall Back OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang