🏅6. Still That Day🏅

131 21 14
                                    

6. Still That Day

"Joa, kamu ke sini gara-gara aku, kan?" Dino menghadang langkah Joa yang ingin pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Joa, kamu ke sini gara-gara aku, kan?" Dino menghadang langkah Joa yang ingin pulang. Bundanya sudah terlebih dahulu meninggalkan area pertandingan menuju parkiran.

Joa tersenyum miris, "Gue ke sini bukan karena lo, No."

"Aku nggak percaya," sentak Dino, terlihat kesal.

"Nggak papa kalau lo nggak percaya." Joa menghela napas, "oh iya, mumpung ketemu lo di sini, gue mau minta maaf atas sikap gue dulu. Setelah dipikir-pikir, nggak seharusnya gue berkata sadis ke lo. Tapi, terserah lo mau maafin apa nggak." Joa segera meninggalkan Dino tanpa mendengar respons Dino. Joa menghindari Dino, dengan maksud meminimalisir timbulnya harapan palsu untuk dirinya maupun untuk diri Dino.

"Joa tunggu!" Dino terus berteriak memanggil Joa, namun Joa tak menggubrisnya.

Joa terus berjalan hingga langkahnya diikuti oleh seseorang.

"Joa, lo ngomong apaan sama mantan gebetan lo itu?" Jaff menyelaraskan langkahnya dengan Joa.

"Mantan gebetan? Enak aja." Joa mendelik ke arah Jaff, "lo tahu nggak Jaff?"

"Nggak," jawab Jaff cepat.

Joa menghembuskan napas jengah, "Dino, dia itu korban loh sebenarnya," lanjut Joa.

"Korban?" tanya Jaff tak mengerti.

"Itu semua gara-gara temen-temen lo yang selalu ngecengin dia suka sama gue. Padahal dulu pas masuk kelas sepuluh, gue lihat dia biasa aja sama gue. Lalu, gue berpikir bukannya semakin lama dicie-cie in juga bisa menumbuhkan perasaan suka?" jelas Joa.

"Dia baper, Jaff. Dia termakan omongan temen-temen lo, 'oh iya ya, apa gue suka sama Joa?', 'kok gue jadi deg-deg an gini pas dicie-cie in'. Itu mungkin isi hati Dino, Jaff," lanjut Joa.

"Pepatah jawa mengatakan 'Witing tresno jalaran saka kulina'. Nah, kasus ini beda Jaff, bibit suka karena sering dikecengin temen. Menurut lo gimana tuh?" tanya Joa.

Jaff mengerutkan dahi, "Beneran? Berarti lo juga baper dong, Joa?"

Joa menghela napas pelan, "Perempuan itu bapernya cepet. Oke, bohong kalau gue nggak baper. Tapi Jaff, seiring gue belajar, ikut kajian, diskusi sama Fisya, seorang muslimah harus bisa mengambil sikap tegas pada hatinya. Itu yang selalu gue tanamkan dalam hati. Kalau nggak mau sakit ya, jangan buka gerbang. Dari baper akan buat kita tertarik, kagum, lalu suka. Banyak sekali cara setan untuk membuat hamba Allah terjeremus dalam permainan setan."

[SD-3] : Fall Back OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang