🏅19. Sprinkle Sprinkle🏅

55 10 0
                                    

19. Sprinkle Sprinkle

Untuk hati yang rapuh,Bisakah untuk saling menyepuh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk hati yang rapuh,
Bisakah untuk saling menyepuh?

Untuk cinta yang lemah,
Bisakah untuk tak bersalah?

Untuk rasa yang hampa,
Bisakah untuk tetap menyapa?

Untuk dia yang telah tersakiti,
Berhak kah jiwa ini mati?

Untuk dia yang telah terluka,
Berhak kah cinta ini murka?

Untuk dia yang telah bersedih,
Berhak kah hati ini merasa perih?

Untuk dia yang tersayang, maaf.
Untuk dia yang terkasih, maaf.
Maaf.

Sebuah puisi yang telah ter-upload di story akun instagram milik Jaff beberapa menit yang lalu, mendapat respons yang beragam dari followers nya. Jaff mengabaikan bunyi notifikasi yang ada di gadget nya. Berbaring di sofa usang sambil menatap langit yang biru tanpa awan.

Pikirannya melayang, memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu, tanpa sengaja ia telah bersuara keras kepada Joa. Merasa bersalah, ia menepuk kepalanya, menampar pipinya sekali.

"Bangun! Galau mulu kerjaannya," Sakti melempar botol minum ke arah Jaff sembari duduk di depan sofa usang yang ditiduri Jaff.

Jaff hanya mendengus meletakkan botol di sampingnya dan kembali menatap langit, meletakkan lengannya di kening. Raganya memang ada di tempat itu, tapi jiwanya melalang buana terbang pada sosok gadis yang telah disakiti.

Sakti menggeleng melihat kelakuan teman narsis bin alay nya ini yang sedang merasakan gegana-- gelisah, galau, merana. Ia memainkan gadget nya, membuka sosial media dan memekik kaget melihat story Jaff, "Gila lo! Pakai nge-story segala."

Sakti membaca puisi secara saksama hingga selesai lalu melotot ke arah Jaff. Tanpa sengaja, pandangan Sakti tertuju pada buntalan kertas yang sudah lusuh di kaki sofa. Sakti memungut dan membacanya, "Edan! Sejak kapan lo bolos pelajaran pakai izin." Sakti tertawa, "latihan bulu tangkis? Cih," Sakti mendecih.

Sedetik kemudian gadget Jaff yang tergelatak berbunyi, "Nggak waras!" seru Sakti, setelah melihat pop up yang muncul di layar kunci gadget milik Jaff.

Detik berikutnya, dering notifikasi semakin lama dan menganggu. Sakti mengambil gadget Jaff dan membantingnya.

"Berisik kali!" seru Sakti. Jaff yang melihat aksi Sakti itu hanya terdiam, lalu kembali menatap langit. Seakan tak peduli gadget seharga dua belas juta rupiah itu hancur, ia masih merasa bersalah pada Joa.

[SD-3] : Fall Back OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang