🏅11. What We Do🏅

77 16 2
                                    

11. What We Do

Manusia akan tetap sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manusia akan tetap sama

Manusia akan tetap sama
Ketakutanmu itu, tidak lah berdasar
Manusia akan tetap sama

Anggapan tentang dirinya yang paling baik adalah mutlak
Anggapan tentang dirinya yang paling tinggi adalah telak

Sampah
Adalah ia yang lemah
Kotoran
Adalah ia yang lamban

Salah akan jadi hal lumrah
Keliru akan jadi hal lugu
Khilaf akan jadi hal maaf
Sesat akan jadi hal akurat

Manusia akan tetap sama
Menyuarakan hak dari batasan hak lainnya
Membenarkan segala sumpah serapah janji
Menebarkan narasi tak pelak membuat persekusi

Jabatan, kuasa, dan kedudukan adalah utama
Manusia akan tetap sama

Bersembunyi, atau
Melawan
Adalah pilihan

Inikah yang dinamakan dunia penuh tipu muslihat?

Setelah membaca sepenggal puisi untuk tugas Bahasa Indonesia di depan kelas, Joa kembali ke tempat duduknya.

"Jadi, Joa apa maksud dari puisi yang kamu buat itu?" Pak Hilman selaku guru Bahasa Indonesia yang sedang mengajar di kelas XI IPA 3 itu pun bertanya kepada Joa.

"Tentang penguasa yang serakah dengan segala kuasa dan jabatannya, Pak," jawab Joa.

"Oke, kamu membuat puisi yang bagus. Good job, Joa" Pak Hilman berdiri dari tempat duduknya.

Joa tersenyum disertai tepuk tangan dari teman-teman kelasnya, "Terima kasih, Pak."

"Jadi, puisi yang dibuat oleh Joa ini sangat penting buat kita bahas anak-anak sekalian." Pak Hilman mengedarkan pandang ke seluruh penjuru kelas.

"Jika kamu punya jabatan, kekuasaan, uang juga tentunya, semua kebohanganmu akan jadi kebenaran. Orang yang tidak mendukungmu, akan berbalik menjadi pengikutmu. Orang yang tidak suka denganmu, sangat bisa kamu musnahkan. Orang munafik akan menurutimu seperti anjing setia. Sekali jentikan jari." Pak Hilman memperagakan dengan menjentikkan jarinya, "semua kelar. Menyalahlan yang benar, membenarkan yang salah. Begitu lah polanya."

"Tapi, ada tapinya loh ini. Kehidupan ini tidak hanya kehidupan dunia saja, kelak kita akan merasakan kehidupan setelah kematian. Semua yang kamu lakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya di negeri akhirat. Memang sekarang akhirat hanya lah cerita. Tapi suatu saat nanti, dunia hanya lah cerita dan akhirat itu nyata," Pak Hilman menunjuk pada Rio, "Rio, coba kamu katakan satu saja yang menurut kamu adalah sebuah kesalahan yang paling kamu ingat."

Rio langung terkaget, "Mohon maaf, Pak. Saya dan teman-teman sekelas suka ghibahi guru-guru, Pak." Rio tertawa sumbang dan seketika suasana kelas menjadi diam, "kenape lo pada?" Rio pun bertanya kepada seisi kelas, karena tiba-tiba suasana mendadak hening.

[SD-3] : Fall Back OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang