Mau tahu dong! Kalian baca cerita ini jam berapa?
"Kak Arin, hayu buruan jalannya." Omel Brianna sebal.
"Pelan-pelan aja, Brian. Biar selamat," Ucap Arianna santai.
"Gak papa, Kak Arin. ini tuh di pesantren bukan dijalan," Ujar Brianna langsung saja menggandeng Kakaknya agar lebih cepat jalannya.
"Mau kemana?" Tanya Arianna menaikkan satu alisnya.
"Nanya sama santri di pondok, mungkin ada yang tau acara apa di ndalem."
"Kita kan tinggal di ndalem, malah yang nggak tahu ada acara apa." Arianna menggelengkan kepalanya.
"Iya tuh, mana Umi sama Bunda main rahasia-rahasia." Timpal Brianna.
Akhirnya, mereka berdua sampai di area pondok putri. Ketika santri-santri mengetahui keberadaan Ning nya mereka segera menundukkan kepalanya tanda hormat.
"Biasa aja, nggak usah nunduk-nunduk segala." Kata Brianna tersenyum.
"Kita nggak jelek kok, cantik gini masak kalian nunduk hehe." Arriana dengan PD nya berucap.
"Bukan begitu maksudnya, Ning. Kita sebagai santri nunduk tanda menghormati," Ucap santri yang Arianna dan Brianna kenal dengan nama Mbak Fira.
"Oh gitu, terserah kalian ajalah," Balas Brianna tersenyum sumbang.
"Btw, kalian tau ngga?" Tanya Arianna.
"Ngga, Ning. Kan belum diberi tahu," Balas Mbak Fira.
"Iyaaa, makanya jangan langsung nyahut. Dengerin dulu sampe selesai aku ngomongnya." Sepertinya Arianna harus extra sabar bilangnya.
"Iya, Ning."
"Tadi kan, di rumah ndalem Umi sama Bunda lagi nyiapin makanan banyak banget deh, kamu tau mau ada acara apa?"
"Mungkin acara keluarga, Ning"
"Mba Firaaaa, tapi acara keluarga yang kayak gimana maksudnya?" Tanya Brianna menyahuti.
"Maaf, Ning. Saya tidak tahu menahu akan ada acara apa di rumah ndalem"
"Yaudah deh, makasih ya Mbak Fira"
°°°°°°
Setelah sholat magrib, Bunda Lita datang ke kamar si kembar untuk memberikan gamis.
Arianna dan Brianna disuruh memakainya sebelum turun ke bawah menemui tamu pada malam hari ini.
Saat ini Abah, Umi, Ayah, dan juga Bunda sedang berada di ruang tamu dengan tamu yang sudah di tunggu-tunggu entah siapa.
Sedangkan dikamar, Arianna dan Brianna di suruh memakai gamis yang disiapkan Bunda Lita sebelum turun ke bawah.
Sangat mencurigakan.
Tapi tetap saja Arianna dan Brianna menurut untuk memakai gamis yang disiapkan oleh Bundanya.
"Gimana, Kak Arin? Udah selesai belum," Tanya Brianna duduk di pinggir kasur king size nya.
"Bentar, ini jilbab nya susah banget tatanannya."
"Aku udah bagus nggak, Kak?" Tanya Brianna tersenyum.
Arianna menoleh. "Kamu kenapa si? Mau apa nanya coba, emang se-spesial apa sih acara ini"
"Nggak tau, Kak. Lagian cuma nanya aja kok."
"Iya, udah rapi. Bagus" Arianna menilai penampilan Adiknya.
"Makasih, Kak Arin." Brianna memeluk Kakaknya dari belakang.
"Jangan peluk ih, ini jilbab susah tatanannya"
"Iya deh, Kak Arin mah jilbab nya selalu lurus ngga bisa letoy"
"Ngejek nih, kan emang iya. Karena emang nggak enak kalau jilbab nya letoy," Balas Arianna tersenyum pede.
"Udah selesai kan, kuy turun ke bawah."
Terdengar suara kaki Arianna dan Brianna dari arah tangga, mereka berdua jalan sampingan berlari kecil sambil tertawa. Entah ada apa sama mereka berdua.
Begitu suara kaki si kembar dari arah tangga, membuat orang yang berada di ruang tamu mengalihkan pandangannya pada mereka berdua.
"Assalamualaikum." Salam Arianna dan Brianna kompak.
"Waalaikumsalam..."
"MasyaAllah, cantiknya Anak Gus Tahfiz, Umi" puji Aisyah, tamu pada malam hari ini.
"Makasih, Tante," Ucap Arianna dan Brianna tersenyum.
"Duduk sini, Sayang." Bunda menepuk kursi di sebelahnya.
Entah mengapa, seperti ada yang mengganjal pada pada tamu malam hari ini.
"Kak," Panggil Brianna lirih.
Arianna menolehkan kepalanya sembari menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?" Tanya Arianna lirih juga.
"Jadi curiga, ada apa ya?"
"Mana saya tau, saya kan ikan."
"Nama kalian siapa, Nak?" Tanya seorang Pria di sebelah Aisyah.
"Arianna Om," Jawab Arianna.
"Brianna Om." begitu juga Brianna.
Pria itu menanggapi dengan tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Nak," Panggil Umi.
"Iya, Umi?" Arianna dan Brianna menoleh.
"Kedatangan tamu pada malam hari ini, ingin memperat tali silaturahmi juga untuk memenuhi wasiat Abba sama Umma kamu sewaktu masih hidup, Nak."
"Wasiat apa, Umi?" Tanya Arianna dan Brianna penasaran.
"Salah satu dari kalian akan kami jodohkan."
______________________
Ingin tau secantik apa si kembar Arianna?
Arianna Lisya Athaya
Jazakumullahu Khairan Katsiran sudah membaca
'Pilihan Gus Habsy'To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Gus Habsy (Hiatus Sementara)
Ficção Adolescente⚠️Bucinable area!⚠️ -Sequel Dijodohin With Gus- "Salah satu dari kalian akan kami jodohkan." Gimana jadinya kalau salah satu gadis kembar dijodohin Abba sama Umma-nya dengan santri pilihannya? Di antara keduanya siapakah yang dipilih? Apa yang akan...