Jangan lupa vote sebelum baca, biar enggak lupa^^
"Bangun, udah subuh," Ucap Habsy ketika melihat Anindya menggeliat dari tidurnya.
"Lima menit lagi ..." Kata Arriana dengan suara serak khas bangun tidur.
Habsy memandang wajah istrinya damai, ia tak henti-hentinya mengulum senyumnya bersyukur memiliki istri seunik Arriana.
"Bangun, sayanggg." Bisik Habsy tepat ditelinga Arriana.
Mata Arriana terbuka seketika, ia melihat kanan kiri dan melihat orang disampingnya yang sedang tersenyum melihatnya.
"Aaaaa, Arin kok bisa disini? Tidur berdua?" Arriana mengacak rambutnya langsung beranjak menuju kamarnya.
Habsy terkekeh kecil. "Jangan acak-acak gitu rambutnya, kayak gembel."
Arriana berbalik dan menatap Habsy datar, dengan gerakan cepat ia mengambil bantal kecil di sofa dan melayangkan ke arah suaminya. Tepat sasaran.
"Aduh-aduhhh, sakit sayang ahaha." Habsy berlagak sakit.
"Gitu doang sakit, katanya cowok."
"Cowok juga bisa sakit, sayang." Habsy menaik turunkan alisnya seraya tersenyum menggoda. Menatap istrinya dengan tangan yang menyangga kepala sembari menatap lurus Arriana di depannya.
"Jangan panggil sayang-sayang, geli tau nggak."
"Sekarang biasakan."
"Ish! Geli tauuu."
"Sayang banget."
"Kenapa, sayang?"
"Gak papa sayanggg."
Sumpah, ini kenapa suaminya jadi kayak gini. Semakin hari Habsy semakin meresahkan, berubah sekali dari yang kemarin-kemarin yang masih dengan sifat kakunya.
"Sekarang kita bukan pren," Ucap Arriana sebelum beranjak menuju kamarnya.
Habsy menggelengkan kepalanya, senang sekali menjahili istrinya yang mungkin sekarang menjadi hobi barunya. Habsy berjalan menuju kamar mandi bersiap sholat subuh.
Habsy mengacak-acak rambutnya sehabis wudhu, ia sudah bersiap menggunakan baju koko, sarung, dan juga pecinya. Sembari menunggu Arriana datang, Habsy mempersiapkan sajadah untuk dirinya dan istri tercintanya.
Sedangkan di depan pintu, Arriana mematung menatap fokus ke arah suaminya. Benar kata orang, kalau laki-laki sehabis wudhu itu ketampanannya akan bertambah kali lipat. Buktinya sekarang Arriana kesemsem melihat suaminya.
"Iya tau saya ganteng." Celetuk Habsy membuyarkan lamunan Arriana.
Sumpah, Arriana pengen menghilang saja. Malu banget telah kepergok memperhatikan sosok tampan di depannya. Tapi nyebelin.
"Kepedean."
"Ngapain kesini? Katanya bukan pren," Tanya Habsy tersenyum jahil.
"Ya emang kenapa kalo aku kesini, kan mau sholat bareng," Jawab Arriana ketus. Kalo ada giveaway orang, pasti Arriana akan giveaway-in suaminya yang super nyebelin ini.
"Ya ya seharusnya kamu ada di hati saya," Ucap asal Habsy yang tidak memikirkan gimana jantung Arriana sekarang karena ulahnya.
"A-ayo sholattt." Arriana bersiap ke tempat sajadah yang sudah di siapkan.
°°°°°°
Seusai sholat tadi, Arriana hendak kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Namun Arriana mengurungkan niatnya untuk ikut Habsy jalan pagi di sekitaran kompleks yang menjadi rutinitas setiap hari Minggu.
Berbeda dengan tujuan awal, Arriana membawa sepeda, dengan Habsy yang berlari kecil menyeimbangkan kelajuan sepeda Arriana.
"Mending tadi bawa sepeda aja, ketimbang lari-lari gitu buat capek," Kata Arriana menatap Habsy yang sudah mengeluarkan banyak keringat di pelipisnya.
"Gak papa, sehat."
"Berhenti dulu yuk, mau beli es krim." Ajak Arriana menatap penjual es krim yang ramai pembeli.
"Saya tunggu disini aja ya, kamu beli dulu sana, nih." Habsy menyerahkan uang bewarna biru pada Arriana. Sedangkan Habsy memiliki duduk mengistirahatkan dirinya di salah satu kursi panjang di belakangnya.
Habsy menatap Arriana yang sedang mengantri di sana, tersenyum tipis mengingat Arriana dengan tingkah menggemaskannya.
Sembari menunggu Arriana, Habsy memainkan Hp nya untuk menghilangkan rasa bosannya.
"Hai, Kak. Sendirian aja?" Tanya seorang gadis dengan lancang duduk di sebelah Habsy.
Habsy sedikit mengasih jarak diantara keduanya. "Berdua, sama 'istri saya." Ucapnya dengan menekankan kata istri.
Namun gadis itu masih tidak ada pergerakan untuk pergi, Habsy menjadi risih sendiri karena di tatap lama oleh gadis itu.
mata Arriana membola seketika saat melihat suaminya di dekati oleh seorang gadis, ia pun segera giliran mengambil es krim dan membayarnya cepat.
"Eh, uangnya kebanyakan neng."
"Ambil aja," Balas Arriana tanpa mengalihkan pandangannya pada suaminya.
Tanpa aba-aba Arriana duduk di pangkuan suaminya, melirik sinis gadis di sebelah suaminya.
Arriana menoleh. "Siapa ya?" Tanyanya pada gadis itu.
Gadis itu langsung beranjak pergi berlari dari hadapan Arriana, padahal Arriana hanya ingin bertanya saja.
Sedangkan Habsy, ia mematung dengan gerakan tiba-tiba Arriana. Ia pun mengulum senyumnya segera memeluk Arriana ketika hendak merubah posisinya.
"Gini aja, saya suka," Ucap Habsy.
"Halah modus."
Yang nyengir sini foto dulu📸
_____________________
Maaf ya, updatenya lama🙏🏻
Semoga kalian suka mwehehelanjut lagi kuy! double up ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Gus Habsy (Hiatus Sementara)
Ficção Adolescente⚠️Bucinable area!⚠️ -Sequel Dijodohin With Gus- "Salah satu dari kalian akan kami jodohkan." Gimana jadinya kalau salah satu gadis kembar dijodohin Abba sama Umma-nya dengan santri pilihannya? Di antara keduanya siapakah yang dipilih? Apa yang akan...