part -16-

2.2K 156 16
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca, biar enggak lupa^^

"Arin, saya mau nanya. Kado apa yang di sukai sama cewe?" Tanya Habsy sambil mengikuti arah jalan Arriana. Kini mereka sudah berada di sebuah mall, seperti apa kata Arriana tadi.

"Ooo jadi mau beli kado buat cewe? siapanya sihh?" Arriana melirik Habsy sedikit tak suka.

"Bukan siapa-siapa, cuma temen saya" Balas Habsy santai sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Cincin, tas, atau ngga kalung. Cewe suka sama barang-barang itu" Kata Arriana sembari memilih beberapa dekorasi rumah.

"Menurut kamu di antara tiga itu mana yang paling di sukai cewe?" Tanya Habsy lagi.

"Tas aja, itu paling di sukai cewe" Arriana menjawab dengan malas.

"Yaudah, ayo ke toko tas" Habsy menggandeng tangan Arriana menuju toko tas.

"Kamu yang pilihin ya" Pinta Habsy tersenyum menatap Arriana.

Dengan pasrah Arriana hanya mengangguk, pengen sekali Arriana mengerjainya dengan membeli tas yang paling jelek di toko ini. Sebelum itu Arriana jadi berpikir, bisa-bisa nanti ia membuat suaminya malu jika memberikan kado buat cewe tas yang sangat murah dan jelek, padahal kan suaminya ini kaya.

"Mbak, saya mau tas terbaru dan yang paling mahal ya" Ucap Arriana.

"Sebentar ya, Kak"

Arriana tersenyum ramah, dan menganggukkan kepalanya.

"Ini, Kak. Bisa di lihat-lihat dulu"

"Saya mau ini, Mbak"

Setelah membayar, Arriana berjalan ke sembarang arah sembari melihat-lihat.

"Jam nya lucu bangettt" Arriana menunjuk jam dinding yang begitu mencolok di penglihatannya.

"Kalau mau ambil aja" Kata Habsy yang hanya mengikuti arah jalan Arriana.

"yeayyy, nanti di taruh di ruang tengah biar aesthetic" Arriana bersorak girang, ia mengambil jam itu dan memberikan pada Habsy yang membawanya.

"Sama ini" Arriana menunjuk sebuah patung yang berbentuk kucing di depannya.

"Ambil aja apa yang kamu ingin"

"Makasih Pak suami yang baik, rajin, dan suka menabung" Arriana tanpa sadar memeluk Habsy sebentar, setelah itu ia mengambil beberapa barang yang di inginkan nya.

Habsy masih terdiam di tempat, jantungnya berdegup kencang, walaupun pelukannya tadi hanya sekilas, namun mampu membuat Habsy terkejut. Habsy mendehem dan berjalan menyusul Arriana yang sudah berada di tempat kasir.

Habsy memberikan kartu kreditnya,  dan menekan tombol EDC tersebut. Selesainya, Arriana berjalan menuju toko kosmetik, dengan Habsy yang membawa semua belanjaan mereka.

Pilihan Gus Habsy (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang