Penyintas baru telah ditambahkan pada neraka ini, seorang wanita yang tampak masih begitu muda berambut pirang dengan kemeja berwarna biru seperti warna langit bersih yang terselip rapih ke dalam celana biru yang lebih gelap seperti langit malam, dia tiba-tiba muncul terbaring di dekat api unggun membuatnya menjadi pusat perhatian. Mendengar adanya keributan wanita malang itu terbangun perlahan dari pingsannya, jelas sekali dia terlihat bingung masih belum bisa memproses apa yang terjadi pada dirinya, membuatnya waspada mencoba mempertahankan dirinya dari apapun yang mungkin di anggap ancaman baginya.
Jake hanya terduduk diam di atas batang kayu yang berseberangan dengan kerumunan, menatap dengan tenang pada teman-temannya yang mencoba menenangkan dan menjelaskan apa yang terjadi pada wanita itu. Setelah keadaan dirasa cukup tenang wanita itu membuka suara untuk memperkenalkan dirinya, sayup-sayup Jake menangkap sebuah nama yang terucap Laurie Strode, dia memutuskan untuk menyimpan nama itu pada kepalanya, bagaimanapun wanita itu akan menjadi bagian pada kelompok ini.
Jake memejamkan matanya, kembali mengingat pertemuan tak terduga dengan beberapa orang yang sepertinya memiliki masalah yang sama dengan dirinya. Menjauh dari keluarganya adalah keinginannya tetapi jika harus terjebak di dunia yang terlihat seperti neraka ini dia memutuskan lebih baik mengakhiri hidupnya, sayangnya di tempat ini kematian bukanlah jalan keluar yang tepat. Jake membuka mata saat seseorang menyebutkan namanya.
"Ini Jake Park, dia ahli dalam menyabotase kail maupun perangkap beruang. Ya singkatnya dia memiliki tangan penghancur."
Dwight, seorang pria yang sudah lebih dulu berada disini dibandingkan dengannya, Dwight sudah seperti pemimpin bagi penyintas meskipun dengan kegugupannya dia selalu bisa merangkul semua anggota dan Jake menghormatinya.Jake mengalihkan pandangannya untuk menatap Laurie, keduanya saling menatap tanpa kata sebelum kemudian Jake memutuskan untuk mengangguk sebagai tanggapan. Jake tidak menyukai basa-basi dan sepertinya wanita itu mengerti, Jake bernapas lega sejenak kemudian mendengarkan Laurie memulai cerita yang bisa membawanya sampai disini.
Pembicaraan itu berlangsung lama. Jake hanya mendengarkan tanpa repot mencoba mencari tahu lebih banyak karena setiap pertanyaan yang terlintas di pikirannya telah di wakili oleh Meg yang terus-menerus membanjiri Laurie berbagai pertanyaan dengan penasaran sehingga membuatnya terus memotong jalan ceritanya, Meg selalu bersemangat dan ceria setiap saat hingga membuat Claudette yang duduk di sebelahnya terus melemparkan senyum canggung pada Laurie sebagai permintaan maaf sedangkan tawa keras Nea mengiri di sekitar api unggun, wanita itu agak kasar tapi dia baik. Jake menggelengkan kepalanya perlahan melihat itu.
Laurie menyebut Monster untuk seseorang yang memiliki kebiasaan menguntit dan melakukan pengejaran untuk berusaha membunuh dirinya sebelum berada disini. Cerita tentang diikuti penguntit memang selalu tidak menyenangkan, setiap saat merasakan tatapan tajam yang tidak diketahui keberadaannya berhasil membuat bulu kuduk berdiri.
Tenggelam dalam pikirannya sendiri, Jake berpikir apakah para pembunuh yang selama ini mengejarnya seperti binatang buas juga memiliki kehidupan layaknya manusia normal pada umumnya sebelum akhirnya mereka dibawa untuk dijadikan budak oleh Entitas. Pertanyaan itu tidak pernah terjawab karena dia tidak berteman dengan para pembunuh, jelas! Siapa yang akan membiarkan dirinya berteman dengan sekelompok psikopat yang selalu memandanginya seperti mangsa empuk untuk di buru, bersikap ramah saja tidak tetapi rasa penasaran perlahan mulai menggerogoti hatinya, memikirkannya saja membuat Jake menghela napas lelah.
Pembicaraan itu terhenti begitu Jake merasakan hawa dingin dari kabut hitam yang menyelimuti kakinya, mengedarkan pandangan untuk melihat siapa saja yang dipilih untuk menjalani percobaan kali ini. Terlihat kabut hitam juga menyelimuti kaki ketiga dari lima orang yaitu Dwight, Claudette dan tentu saja Laurie, orang baru pasti selalu mendapat percobaan cepat pertamanya setelah memasuki ranah Entitas.
Jake mengangguk kemudian menatap pada dua wanita tersisa, berkomunikasi memalui tatapan itu 'kami akan segera kembali' kemudian Meg mengangguk semangat, Nea di sebelahnya hanya melambaikan tangannya. Jake memejamkan mata saat kabut itu perlahan menelannya, membawanya pada tempat apapun yang menjadi tempat penyiksaan menyenangkan bagi pembunuhnya.
'Ini dia'
KAMU SEDANG MEMBACA
Like An Addiction [END] Michael Myers/Jake Park
FanfictionTerjebak di dunia Entitas saja sudah buruk. Setelah pertemuan pertama Jake dengan penyintas dan pembunuh baru, seseorang sekarang mencoba menguntitnya dari balik kegelapan. Kejahatan murni mengawasinya setiap saat. Akankah keadaan bisa menjadi lebih...