Hawa dingin tidak menyenangkan dari Léry's Memorial Institute menyelinap ke setiap celah pada kemeja biru yang di kenakan Jake. Rambut di belakang lehernya berdiri saat mendengar tawa gila dari orang yang dicari. Suaranya berasal dari dalam bangunan. Jujur saja Jake memiliki perasaan cinta-benci dengan tempat ini.
Pada persidangan setiap ruangan kecil memiliki jendela untuk bisa di lewati para penyintas. Mengecoh pembunuh dengan cerdik agar dapat kehilangan mereka. Namun, dia sekarang tidak dalam persidangan. Jake ragu dengan tatak letak bangunan ini sama persis atau tidak. Mereka berhenti di tempat yang sering di pakai pasien atau pengunjung untuk menunggu. Masih terdapat deretan kursi dengan tanaman di tengahnya.
"Sebaiknya kita memiliki rencana, tidak mungkin kita menerobos masuk begitu saja ke kediaman pria gila itu."
Ji-Woon membuka suaranya, pembunuh nyentrik itu duduk di salah satu deretan kursi. Tak lupa senjata miliknya yang tersampir di sebelahnya. Sally mengangguk.
"Kita harus berpencar. Aku sering mengunjungi Herman untuk menukar barang dengan beberapa resep medis dan bahan obat, aku akan berpura-pura berkunjung seperti biasa. Piramida cobalah untuk mencari Evan dengan tenang dan ulur waktu. Dan Jake, kau harus mencari keberadaan Myers. Aku tahu Myers telah menandai atau mengukir sesuatu di tubuhmu, sentuh tanda itu setiap kau menemukan tempat yang mencurigakan. Jika tanda itu bereaksi padamu, maka Myers telah dekat. Frank dan Ji-Woon tugas kalian adalah menemani Jake. Jika sesuatu yang mendesak terjadi kalian bisa pergi dan memastikan Jake tetap tidak terlihat. Kunci keberhasilan rencana ini adalah kau Jake. Temukan Myers dan pergi dari sini."
Jake mengangguk atas rencana bagus Sally, bahkan pembunuh besar dengan Piramida besar di kepalanya juga mengangguk. Frank dan Ji-Woon juga menyetujui hal itu. Mereka tidak ada ide untuk membantah.
Mereka menjalankan tugasnya masing-masing. Jake berjalan ke sisi lain bangunan dengan di ikuti dua pembunuh di sampingnya. Jake melepas salah sapu tangannya, dia bergerak membuka kemeja birunya sebelum akhirnya melepaskan kaus hitam yang menampakkan kulitnya. Jake bergerak acuh bahkan saat salah satu pembunuh tersentak.
"Kau bajingan. Tidakkah kau memiliki sedikit privasi untuk dirimu sendiri?"
Frank melayangkan kalimatnya, bersamaan dengan Jake yang kembali memakai kemeja birunya. Kancing teratas tetap terbuka. Sedangkan Ji-Woon hanya terkekeh.
"Mengapa? Aku tidak melakukan hal aneh, mengapa aku membutuhkan privasi."
Jake menyentuh tanda di bawah tulang selangkanya. Hanya panas dari tubuhnya yang terasa. Itu berarti Michael tidak ada di sini. Mereka harus melangkah lebih dalam.
"Dia benar-benar menandaimu ya."
Jake menoleh pada Ji-Woon yang menatap ke arah tanda di bawah tulang selangkanya. Jake mengangguk.
"Kapan?" Jake tetap berjalan sambil terus menggosok ukiran nama Michael, "Persidangan kedua setelah Michael tiba." Kini giliran Frank yang bertanya, "Jadi dari awal kau sudah menjadi obsesinya?" Jake mengangguk lagi, "Aku bahkan tidak tahu bahwa tanda ini masih membekas di sana. Entitas tidak menghapusnya."
Langkah Jake berhenti saat merasakan denyut tidak biasa pada tandanya. Rasa panasnya berbeda saat dia menyentuhnya. Jake menoleh ke sekitar dan melihat ke kanannya. Sebuah ruangan panjang dengan kaca besar tertampang di sana.
"Michael dekat. Dia ada di dalam."
Kedua pembunuh itu saling memandang dan mengangguk. Ini laboratorium. Mengapa Herman menempatkan Michael ruangan ini.
Saat ketiganya akan melangkah untuk memasuki ruangan tersebut. Langkah berat terdengar dari jauh. Ketiganya berhenti dan melangkah dengan tenang namun lebar menaiki tangga. Mereka bersembunyi di atas dinding yang menghalangi. Ketiganya mengintip dari atas. Terlihat sosok besar Doctor berjalan mendekati laboratorium. Tangannya membawa kantong penuh yang terlihat berat. Sally juga ada di sana. Herman sepertinya tidak curiga dan malah mengajak Sally.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like An Addiction [END] Michael Myers/Jake Park
FanfictionTerjebak di dunia Entitas saja sudah buruk. Setelah pertemuan pertama Jake dengan penyintas dan pembunuh baru, seseorang sekarang mencoba menguntitnya dari balik kegelapan. Kejahatan murni mengawasinya setiap saat. Akankah keadaan bisa menjadi lebih...