019. Sakit Hati

99 13 0
                                    

Yaya yang baru saja selesai mandi kembali meletakkan ponselnya diatas nakas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yaya yang baru saja selesai mandi kembali meletakkan ponselnya diatas nakas.
Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk duduk di depan meja rias.
Hari ini Yaya pulang bareng Cheryl karna Haris akan pergi kerumah Neneknya.

Selesai mengeringkan rambut, ia duduk di tempat tidur lalu membuka tasnya, mengeluarkan laptop dari dalamnya dan mulai menonton Netfl*x.
Begitulah kebiasaannya sehari hari.
Kalau gak tidur siang ya nonton sambil ngemil.

Terkadang ia merasa bosan sendirian dirumah, tak ada teman berbagi cerita. Ayah Bundanya sibuk bekerja sekalinya mereka libur, Yaya yang ada acara diluar rumah.
Selalu tersirat di benaknya, mengapa Tuhan tak mengizinkannya mempunyai adik?

***

"Assalamualaikum"

Mama dan Nenek yang sedang asyik mengobrol itupun seketika menoleh ke arah dimana suara itu berasal.

"Wa’alaikumsalam.. nak, sini masuk"

Balas kedua wanita kesayangan Haris itu.
Nenek tampak sangat senang melihat kedatangan cucunya, begitupun Mama yang langsung memeluk Haris.

Haris tersenyum lalu ikut bergabung duduk di kursi teras depan rumah Nenek.
Haris sangat menyukai tempat ini, rumah masa kecilnya. Ia tumbuh besar disana sebelum pindah kerumahnya yang sekarang.

Banyak kenangan indah tersimpan. Tapi ada juga sebagian kenangan pahit saat ditinggal sang Kakek pergi ke pangkuan Ilahi.
Setiap kali ia menginjakkan kaki dirumah ini, rasanya masih sama seperti dulu.
Taman yang asri sangat terawat, bunga bunga yang cantik, pepohonan tinggi nan hijau sepanjang mata memandang membuatnya slalu ingin kembali ke masa kecil.

"Cucu Nenek sudah sebesar ini ya.. sudah punya pacar?" Tanya Nenek sambil menepuk lembut pundak Haris.
Mendengar itupun Haris hanya bisa tersenyum malu.

"Nenek kok awet muda banget sih, makin cantik aja" Jawab Haris mengalihkan pembicaraan dan menggoda sang Nenek.
Mama dan Nenek pun tertawa mendengar jawaban Haris.
Sepertinya perasaan Mama sudah semakin membaik sejak menginap dirumah Nenek.

Haris bersandar di pagar pinggir kolam tempat dulu ia bermain, berdiri disana sambil melihat sekitar. Ia tersenyum mengingat masa masa itu.

 Ia tersenyum mengingat masa masa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cold But Sweet || Hwang Hyunjin - Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang