013. Gara-gara Haris

119 11 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Di tempat gym..

Selesai berolahraga Haris lalu meneguk air putih di botol besar yang ia bawa.
Duduk di lantai lalu mengeluarkan handphone dari dalam tasnya sambil menyeka keringat yang bercucuran dengan handuk kecil yang menggantung di lehernya.

"Lo masih mau disini?" Tanya Bian sambil berdiri dan mengenakan tasnya.

"Ngga, bentar juga gue balik"

"Gua duluan ya, mau ke tempat nikahan sodara soalnya."

"Oke bro, tiati lu."

"Iya Ris, lu juga."

Bian melambaikan tangannya lalu meninggalkan Haris yang masih duduk didalam ruangan ia masih asyik memandangi layar ponselnya.

Bian melambaikan tangannya lalu meninggalkan Haris yang masih duduk didalam ruangan ia masih asyik memandangi layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haris pun langsung berdiri dan bergegas pergi untuk menemui Yaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haris pun langsung berdiri dan bergegas pergi untuk menemui Yaya.

Tok.. tok.. tok..!!

Mendengar suara ketukan pintu Yaya yang sedang berbaring dibalik selimut itupun langsung membuka matanya dan berjalan menuju pintu depan rumahnya

"Haris?"

"Gimana, udah enakan? Nih.."

Haris menyerahkan sebuah goodybag pada Yaya yang masih mematung di ambang pintu.

"I-iya.. ini apaan?"

"Buat lo biar cepet sembuh."

"Makasih.. emm mau masuk?" Tanya Yaya canggung.

"Ga usah, lo istirahat aja gue cuman mau nganterin itu doang kok."

"Thanks yaa Ris udah repot repot."

Haris tersenyum sambil mengangguk.

"Yaudah gue balik dulu ya, kalo butuh apa apa kabarin gue."

Haris berpamitan sambil mencubit hidung Yaya lalu ia pergi meninggalkan Yaya yang masih berdiri ditempat yang sama.

Haris berpamitan sambil mencubit hidung Yaya lalu ia pergi meninggalkan Yaya yang masih berdiri ditempat yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Samar-samar terdengar suara mobil mulai mendekat, Yaya yang baru saja terbangun dari tidurnya pun melihat ke luar jendela.
Rupaya Adiguna dan Nadia yang datang. Yaya kembali menutup gorden dan duduk ditepi tempat tidur.

"Yaya.. gimana keadaan kamu sekarang sayang?"

Nadia yang baru saja tiba langsung menghampiri putri kesayangannya itu.

"Baikan kok Bun, tadi pagi udah ke dokter sama Cheryl."

"Syukurlah kalo gitu. Untungnya acaranya udah selesai jadi Bunda sama Ayah bisa pulang cepet. Maaf ya sayang."

"Gapapa Bun."

Bunda memeluk Yaya dengan erat, begitupun Yaya membalas pelukan Bundanya.

"Yaudah sekarang Bunda istirahat dulu dong kan baru sampe pasti capek banget."

"Iya sayang kamu juga istirahat ya, obatnya jangan lupa diminum, tidur yang nyenyak. Cepet sembuh yaa."

Yaya mengangguk dan tersenyum, lalu Nadia mencium keningnya.

Next 🔜

Cold But Sweet || Hwang Hyunjin - Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang