027. Double Date

120 13 5
                                    

Sudah jam setengah 12 malam, tetapi Chandra masih belum bisa tidur juga. Akhir-akhir ini ia terlalu banyak berfikir, merasa beban dipundaknya sangat berat.
Memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk mencegah terjadinya perjodohan ini.
Jujur saja, ia sangat menyukai Yaya.
Tapi ia tak yakin kalau Yaya menyukainya, ia sadar bahwa Yaya pasti akan lebih memilih Haris dibandingkan dirinya.
Ia juga tak bisa melukai perasaan Haris, sahabatnya.
Tapi rasanya sangat berat untuk mengakhiri semua ini.
Disisi lain ia egois karna senang akan dijodohkan dengan Yaya, tapi ia juga tak bisa membiarkan Yaya tersiksa dengan semua ini.

Ia merebahkan badannya, mengusap wajahnya, dan kembali berfikir apakah ada cara lain? Entahlah..
Setelah beberapa saat, ia kembali bangkit dan keluar dari kamarnya.
Papa masih duduk di ruang kerjanya sambil menonton pertandingan sepak bola.
Lalu ia memutuskan untuk menghampirinya.

"Pa, belum tidur?"

"Eh Chan, iya nih masih seru baru 3-1 dikit lagi. Kamu kenapa belum tidur?"

"Belum bisa tidur Pa"

Chandra duduk di sofa samping meja kerja Papanya.
Papa masih fokus dengan layar televisi, karena sepak bola adalah tayangan kesukaannya.
Setelah acara selesai, Papa mematikan tv dan memandang putranya.

"Kamu lagi ada masalah? Kenapa? Kuliahnya lancar kan?"

"Ngga Pa. Lancar kok, aman"

"Terus mukamu kenapa kusut gitu?"

Chandra menarik nafas panjang sambil berfikir apa yang harus ia katakan.

"Lagi kefikiran sesuatu"

"Hmm.. coba cerita, mungkin Papa bisa bantu"

"Pa, emang gak ada cara lain ya? Harus banget Chandra dijodohin sama Yaya?"

Papa mengerutkan keningnya lalu berjalan menghampiri putranya dan duduk disampingnya.

"Itu yang selama ini ada di fikiran kamu? Kenapa, kamu gak suka sama Yaya?"

"Ngga Pa, bukan gitu. Dia yang gak suka sama Chandra"

"Kamu yakin? Tapi keliatannya dia fine fine aja sama kamu. Kalian deket kan? Papa juga lihat dari sorot matanya kalau dia natap kamu ga ada rasa gak suka kayanya"

"Pa.. ga bisa gitu, hati orang siapa yang tau? Kasian dia jadi kesulitan karna dijodohin sama Chandra"

Papa menepuk pundak Chandra, tersenyum menatapnya.

"Gapapa nak, pelan-pelan aja ya. Papa tau kamu suka sama Yaya, jangan nyerah gitu dong. Udah sekarang mending kamu tidur udah malem, jangan begadang terus, ga baik."

Tanpa menunggu jawaban, Papa pergi begitu saja meninggalkan Chandra yang masih duduk mematung disofa.
Ia mengacak rambutnya frustasi.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cold But Sweet || Hwang Hyunjin - Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang