032. Hancur Berantakan

38 4 0
                                    

(tolong abaikan stamp waktu di fake chat yaa 😭🙏🏻)

Waktu sudah menunjukkan jam 8 malam. Chandra segera beranjak dari tempat duduknya lalu mengantongi ponselnya dan mengambil kunci mobil yang tergantung di dinding. Ia setengah berlari menghampiri mobilnya dan bergegas pergi untuk menemui Haris.

Ia mencoba menelfonnya berkali-kali tapi nomor Haris sepertinya tidak aktif.



Ia mencoba menelfonnya berkali-kali tapi nomor Haris sepertinya tidak aktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah dipastikan tak ada jawaban, Chandra pun memutuskan untuk pergi kerumah Haris.

Sepanjang perjalanan, hatinya tak tenang. Ia terus menerus mengecek ponselnya berharap Haris akan merespon chat atau telfon darinya.

Jarak rumah mereka lumayan cukup jauh, kurang lebih sekitar 30 menit itupun kalau tidak terjebak macet.

Setelah sampai di depan gerbang rumah Haris, Chandra segera memencet bel yang berada tepat di hadapannya.

Tak lama kemudian muncul lah sesosok wanita paruh baya dengan senyum yang ramah.

"Eh den Chandra, cari den Haris ya?" Tanya bibi sambil membukakan pintu gerbang.

"Iyaa bi.. ada?" Chandra balik bertanya.

"Den Harisnya gak ada dirumah den, tadi dia berangkat naik motor buru-buru gitu deh gak pamitan juga. Jadi bibi gak tau dia mau kemana."

Chandra mengusap kasar wajahnya, tapi rasanya ia tau kemana Haris pergi.

"Oh gitu.. yaudah bi kalo gitu saya pamit pulang dulu ya, maaf sudah mengganggu malam-malam"

"Iya den Chandra, hati-hati dijalan ya" Chandra hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu ia segera pergi.

Sesampainya Chandra di tempat yang ia tuju, benar saja ada motor Haris yang sudah terparkir disana. Tempat itu adalah markas tempat mereka berkumpul sedari jaman sekolah SMA. Tapi, semenjak mereka kuliah mereka sudah sangat jarang bahkan tidak pernah lagi datang kesini.

Tanpa fikir panjang Chandra langsung berlari masuk kedalam ruangan tersebut.

Baru saja ia hendak memasuki pintu, ia melihat Haris dengan penampilan yang amat kacau. Handphonenya hancur berserakan di lantai, rambutnya kusut, matanya merah dan basah. Ia menggenggam sebotol alkohol yang sudah habis ia teguk sendirian.

Chandra benar-benar merasa bersalah setelah melihat Haris yang sudah pasti hatinya sangat hancur setelah mendengar kabar itu. Ia menyesal tak mengabarinya dari awal secara baik-baik, malah sahabatnya itu mendengar segalanya dari orang lain.

Pelan-pelan Chandra mencoba mendekati Haris.

"Ris.. gua minta maaf, semua ini gak seperti yang lo kira" Chandra memberanikan diri membuka suara. Ia amat sangat tau seperti apa Haris kalau sudah marah.

Cold But Sweet || Hwang Hyunjin - Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang