Chapter 06 : Light Switch

1.9K 275 292
                                    

"K-kekasih?" Gumam Taehyung, terbata-bata. "Lalu untuk apa kau bermain aplikasi kencan itu?"

"Taehyung, sebenarnya hubungan asmaraku dengan kekasihku berdasar rasa dendam bukan cinta." Ucap Jisoo, terus terang.

Ia tak kuasa menyembunyikan kebenaran dirinya telah memiliki kekasih pada Taehyung. Lebih baik berkata jujur di awal, Jisoo mengantisipasi agar tak timbul rasa sakit hati dan kekecewaan yang lebih besar.

Tubuh Taehyung membeku kaku di tempat. Ia tak memberi tanggapan apapun lagi. Untuk pertama kalinya ia merasakan yang namanya patah hati. Taehyung menggelengkan kepalanya tak percaya, kala hatinya berdenyut nyeri.

"Maafkan aku. Aku berjanji akan segera menyelesaikan hubunganku itu. Aku mohon beri aku sedikit waktu lagi."

"Tidak. Di sini aku yang salah." Balas Taehyung, pelan.

Dalam hitungan detik Jisoo langsung mendongakkan kepalanya sempurna. Menatap Taehyung lekat-lekat, ia melihat di sudut mata Taehyung terdapat air mata yang tertahan.

"Aku terlalu cepat melakukan ini semua." Terus Taehyung, kembali. "Aku terlalu cepat mengungkapkan perasaanku. Maafkan aku Jisoo, aku tergesa-gesa ingin membuktikan keseriusanku padamu."

"Tidak, tidak, tidak. Kau tak salah Taehyung."

Jisoo mengambil tangan Taehyung. Ia menggenggamnya erat-erat sampai bisa merasakan keringat dingin yang membanjiri telapak tangan laki-laki tersebut.

"Rasa suka, sayang, dan cinta datangnya tiba-tiba, tidak ada yang bisa menebak kehadirannya. Jadi perasaanmu itu tak salah, dirimu tak salah melakukan ini semua." Ucap Jisoo.

Jisoo kembali memeluk Taehyung. Namun sebelum itu, ia memakai cincin yang Taehyung berikan di jari manisnya.

"Aku menerimamu. Aku ingin menjadi pendamping hidupmu." Lanjut Jisoo, kembali berbicara.

Taehyung tak memberi tanggapan. Laki-laki itu menahan bahu Jisoo dengan kuat hingga menciptakan jarak antar tubuhnya dengan tubuh wanita tersebut.

"Kau selesaikan dulu urusanmu. Aku tak ingin menjadi penghalang rencanamu." Kata Taehyung.

"Lupakan apa yang sudah kukatakan." Ucap Taehyung, tertawa getir. "Jangan pikirkan perasaanku."

"Dan, untuk cincin. Anggap saja itu hadiah hari jadi persahabatan kita."

"Hari jadi persahabatan?" Ulang Jisoo, bertanya tak mengerti. Sedikit nadanya meninggi, ia mengisyaratkan ketidaksetujuan atas pernyataan Taehyung tersebut.

"Hari ini kita resmi bersahabat. Selama kau masih berstatus kekasih pria lain, aku tak ingin menjadi yang kedua."

"T-tapi, Taehyung hubunganku dan dia--"

"Kalian tetap sepasang kekasih." Potong Taehyung, "Didasari rasa suka atau benci, cinta atau dendam, kalian saat ini masih menjalin hubungan yang pasti."

"Bukankah katamu, kau mencintaiku? Apa sekarang kau ingin meninggalkanku, Taehyung?"

"Apa seorang sahabat akan pergi meninggalkan sahabatnya sendirian?"

Jisoo terdiam. Saat tangannya di sentak sedikit kasar, ia melihat Taehyung langsung mengepalkan kedua tangannya kencang. Sampai timbul urat-urat tangan laki-laki tersebut, Taehyung juga mengeraskan rahangnya yang tegas.

"Aku tak pergi Jisoo. Aku akan menunggumu sampai kapanpun."

"Kalau begitu kita sepasang kekasih juga Taehyung. Hubungan kita tidak hanya sebatas sahabat, kita bisa lebih dari itu."

"Kau mencintaiku, kau menyukaiku. Aku juga. Meski aku menjalin hubungan dengannya, bagiku kekasihku sesungguhnya adalah dirimu." Terus Jisoo.

Wanita itu selangkah maju lebih dekat dengan Taehyung. Kemudian .engusap pipi laki-laki tersebut, Jisoo mendaratkan kecupan singkat tepat di bibir Taehyung.

SUNSETZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang