Chapter 19 : Spy

844 138 128
                                    

Selesai menuntaskan nafsu laki-laki yang menyandang status sebagai kekasihnya, Jisoo diajak Sehun pergi menuju pusat perbelanjaan untuk membeli ponsel baru.

"Aku ingin keluaran terbaru. Edisi baru yang kalau bisa belum dimiliki satu orangpun di dunia ini."

"Belilah nanti sesuka hatimu. Apapun yang kau pilih nanti akan kubayar." Kata Sehun, "Iphone 16 pro max? Ambillah kalau ponsel itu sudah keluar."

Mengucapkannya dengan sungguh-sungguh, di detik berikutnya tawa Jisoo pecah karena kerecehan dalam dirinya yang tak bisa ditahan mendengar lelucuon tak terlalu lucu.

Mendengar kekehan Jisoo, dua tarikan sudut Sehun pun turut tak tahan terus terangkat sempurna. Saling berbahagia di sepanjang jalan, tangan Sehun terulur menggenggam erat jari jemari lentik wanita tersebut.

***

Beberapa hari tak mendapat kabar dari wanita yang akhir-akhir ini, dirinya cemaskan. Pada akhirnya, Taehyung mengutus beberapa anak buahnya untuk mengamati Jisoo secara langsung.

"Jangan disentuh, jangan didekati. Kalian cukup melihatnya dari kejauhan." Titah Taehyung.

"Baik, tuan."

"Kirim beberapa foto padaku sebagai bukti kalau kalian berhasil megawasinya." Terus Taehyung kembali.

"Baik, tuan."

Tak lama, para anak buah Taehyung yang diberi perintah mulai mengancang-ancang ingin pergi. Kendati saat mereka berbalik, seorang wanita yang tak lain adalah atasannya juga, datang menahan mereka pergi.

Menunduk malu, mereka tunduk pada Sohyun--wanita yang disegani dan dihormati oleh para anak buah Taehyung berkat Taemoo.

"Distribusi tembakau dari luar negeri tertahan di pelabuhan, selesaikan itu hari ini juga. Kutunggu sampai jam 12 siang nanti."

Semua yang ada di ruangan terlonjak kaget, tak terkecuali Taehyung yang keheranan anak buahnya diperintah mengerjakan pekerjaan lain oleh Sohyun.

"Apa maksudmu menyuruh mereka mengatur distribusi tembakau?" Tanya Taehyung, tak terima. Sohyun tertawa rendah mendengarnya.

"Tak ada maksud apa-apa, aku hanya tak setuju mereka ditugaskan untuk menjadi mata-mata tak berguna." Jawab Sohyun.

"Katanya kau berani bertanggung jawab pada apapun resiko berhubungan dengan Jisoo? Kalau begitu datanglah ke apartemen Sehun sekarang."

"Periksa keadaannya sendiri tanpa harus bersembunyi-sembunyi, apalagi menyuruh orang lain untuk mengawasinya." Ucap Sohyun, sekali lagi.

Taehyung terdiam, netranya beradu saling bertemu dengan manik Sohyun. "Kalau begitu, temani aku ke apartemen Sehun. Aku tak tau kamar apartemennya di lantai berapa dan nomor kamar berapa."

"Are you serious? Bukankah kau sering menjemput kakakku di apartemennya?"

"Iya, tapi hanya sampai lobi." Jawab Taehyung.

Sohyun lantas meledakkan tawa merendahkan Taehyung beberapa detik kemudian. Mengerutkan dahinya samar, Taehyung menatap Sohyun lama sarat keheranan dirinya pada wanita tersebut.

"Kasihan sekali kau, Taehyung." Kekehnya berucap, "Pergilah sendiri. Ini urusanmu jangan memintaku menemanimu."

"Lucu sekali, baru kali ini aku memiliki seorang asisten yang berani menolak perintah atasannya sendiri." Balas Taehyung sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

SUNSETZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang