Menarik atensi Sohyun dan Taehyung, Jisoo berhasil membungkam mulut keduanya.
"Baiklah, aku pulang sekarang." Ucap Sohyun, menanggapi teriakan Jisoo. Menjawabnya dengan tenang, wanita itu pamit pergi kepada atasannya.
"Aku duluan, Taehyung. Jangan lupa besok kau ada penerbangan ke Miami."
"Besok? Ya Tuhan, cepat sekali waktu berjalan." Ucap Taehyung, mengeluh pelan.
"Atur lagi jadwal pertemuan yang baru, bisa? Tolong sampaikan pada Sehun, jadwal pertemuannya diundur."
"Tidak bisa diundur. Ayah melarangku menolak atau bahkan mengundur pertemuan yang telah Sehun persiapkan itu."
"Lalu?" Terus Taehyung, kebingungan.
Bola matanya mengarah pada Jisoo yang sedang berbaring di ranjang. Memberi isyarat pada Sohyun, ia menyampaikan kekhawatirannya jika meninggalkan Jisoo sendiri.
"Ada perawat, ada dokter. Dia tak benar-benar akan sendirian di sini tanpa ada yang mengurusnya."
"Sudahlah, aku tak peduli jam berapa kau pulang nanti." Terus Sohyun berbicara, acuh tak acuh. "Jam 3 sore besok, aku menunggumu di kantor. Kau tidak usah pulang ke rumah, barang bawaanmu semuanya akan kusiapkan."
"Tapi Sohyun, aku tak bisa. Kalau ayah bilang seperti itu padamu, kau pergi saja sendiri menemui Sehun."
"Just fuck the what!" Ucap Sohyun sebelum pergi.
Mengusap wajahnya gusar, beberapa detik kemudian Taehyung mengejar Sohyun keluar ruangan. Jisoo yang sedang memperhatikannya terkejut, wanita itu ingin berteriak namun tenggorokannya tercekat oleh timbunan air mata.
Merebahkan punggungnya sempurna, Jisoo memandang langit-langit kamar dengan penuh kefrustasian. Sejenak wanita iu berpikir keras, Jisoo punya niat akan memaksakan diri ikut bersama Taehyung pergi esok hari.
Setibanya Taehyung di ruangan, wajah laki-laki iu begitu muram. Dan, Jisoo sudah menebak pasti Taehyung kalah debat dengan Sohyun.
"Aku sudah lebih baik. Kau jangan cemaskan aku." Ucap Jisoo kepada Taehyung.
"Aku akan menemanimu ke Miami, be--"
"Tidak. Kondisimu sekarang masih belum stabil. Bahkan demammu masih naik turun." Ucap Taehyung, menolak keinginan Jisoo. "Aku tak ingin kau kenapa-kenapa di sana. Jadi, lebih baik kau fokus penyembuhan."
"Jadi, kau pergi ke sana hanya kau berdua dengan Sohyun?" Balas Jisoo dengan intonasi meninggi, tak terima juga.
Detik itu, Taehyung mengangguk lirih. Saat Jisoo ingin berbicara lagi, seorang perawat masuk membawa nampan berisi obat-obatan untuknya.
***
Menggeliat kecil, Taehyung merentangkan kedua tangannya perlahan. Tubuhnya bergeser sedikit, laki-laki itu terkejut kala sandaran sofa tak cukup menampung tubuhnya yang besar.
Hampir terjatuh membentur lantai, namun secepat mungkin seorang wanita yang sedang memperhatikannya tidur sejak tadi lekas menahan kedua bahunya kuat-kuat.
Mata Taehyung tersingkap penuh kejutan, merasakan tangan lembut menahan bahunya kini.
"Jisoo!?" Pekiknya, terkejut langsung berdiri di hadapan wanita itu dengan kedua mata yang sayup-sayup, masih mengantuk.
"Pelan-pelan, Taehyung. Kau baru saja bangun." Ucap Jisoo, memegang salah satu pergelangan tangannya kencang.
"Mengapa kau sangat terkejut melihatku begini? Apa aku mayat yang baru saja hidup kembali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSETZ
Fanfiction[M]⚠️ | Fanfiction • Dark romance CERITA INI MENGANDUNG TINDAK KEKERASAN, BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. Setelah bosan menjalin hubungan jarak jauh dengan sang kekasih. Jisoo Kim mencari tambatan hati baru melalui aplikasi...