Chapter 26 : Unwanted pregnancy

754 132 68
                                    

Jisoo keluar dari tempat persembunyiannya. Menuju kamar yang telah Sehun persiapkan, ia berlajan dengan langkah mengendap-endap.

"Tiba-tiba kau ingin menikahinya, apa kau gila Sehun?"

"Sttt... pelankan suaramu, Seulgi." Balas Sehun, mengejutkan Jisoo yang sedang berjalan.

Berhenti sejenak, wanita itu menempelkan daun telinganya di dekat pintu ruang kerja Sehun yang tak tertutup rapat.

"Tujuanku menikahinya hanya untuk memperjelas bahwa aku serius padanya di depan Taehyung."

"Serius hanya di depan Taehyung tidak lebih?" Tanya Seulgi, mengulang tak yakin.

Mengalungkan kedua tangannya di leher Sehun, ia merapatkan tubuhnya dengan tubuh laki-laki tersebut. Dada telanjang laki-laki yang diidamkannya iu tampak menggoda, Seulgi mengecupnya mendadak secara singkat.

Sehun tersenyum tipis, kedua tangannya memegang pinggul Seulgi yang bergoyang. Menganggukkan kepalanya sekali begitu mantap, setelahnya ia mencium puncak kepala wanita tersebut.

"Aku sedang belajar mencintaimu, sayang."

"Terima kasih." Balas Seulgi, mendekap tubuh Sehun erat-erat.

Perasaan Jisoo dibuat semakin tak karuan. Wanita itu seperti tertinggal di tengah hutan yang lebat, dan tak tau arah pulang.

Perlahan semua rencana yang telah ia susun hampir hancur berantakan. Usahanya 10 tahun itu, sia-sia tinggal harapan. Namanya juga manusia yang tak pernah merasa puas, kehausan Jisoo ingin membuat keluarga Sehun hancur menjadikannya manusia yang tak kenal arti kata cukup.

"Aku membeli dua testpack, satu untukku dan dirinya." Kata Seulgi, "Kapan waktu yang tepat menurutmu untuk kami tes kehamilan?"

"Lebih cepat, lebih baik. Sekarang pun tak masalah." Jawab Sehun, mengusap dagu Seulgi.

Lantas wanita itu tersipu malu, "Bagaimana kalau aku positif? Setelah berhubungan denganmu aku terlambat datang bulan."

"Tidak apa-apa, aku akan bertanggung jawab." Kata Sehun dengan mudah berbicara.

Terhenyak Jisoo di tempat, bulir keringat dingin mulai bercucuran pada wajahnya yang pucat. Mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, Jisoo tak menyangka Sehun akan bertindak sampai sejauh itu.

Walau dalam lubuk hati Sehun sendiri, laki-laki itu tak yakin pada ucapannya tersebut. Ia hanya ingin menenangkan Seulgi, agar wanita itu tak pergi tetap berada di sisinya. Dan menemani jiwanya yang kesepian.

"Apa kau akan menikahiku juga?" Tanya Seulgi. Sehun lantas langsung mengangguk tanpa pikir panjang.

BRAK!

Jisoo mendorong pintu ruang kerja Sehun dengan emosi meletup-letup, sampai terdengar bunyi bantingan pintu menabrak dinding. Ia berdiri di ambang pintu dengan kedua matanya yang sempurna berkaca-kaca menatap Sehun kecewa.

"Bagus sekali! Sekarang aku mengerti alasanmu sangat menginginkan hubungan kita berakhir." Ucap Jisoo, menyindir. "Bukan aku, tapi dirimu yang lebih dulu punya rencana ingin menikah dengan wanita lain?!"

Sehun terkesiap sampai wajahnya melongo menatap Jisoo tak percaya. Melepas pelukannya pada Seulgi, ia berjalan dengan langkah panjang menuju Jisoo untuk menarik lebih dekat wanita itu.

"Apa kau tak lelah terus berteriak sejak tadi?" Tanya Sehun, "Daripada terus berteriak, lebih baik kau mendesah untukku."

Jisoo berusaha menyentak tangan Sehun, ia mencoba lepas dari cengkeraman erat dan memaksa laki-laki perkasa di depannya kini.

SUNSETZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang