Selesai melakukan percintaan panas, Jisoo dan Taehyung bertengkar. Salah satu pihak menyerah dan tak sanggup mengikuti pihak dominan yang tergila-gila bermain dengan kekerasan.
"Sepertinya kau sakit jiwa Taehyung." Ucap Jisoo, "Asal kau tau, kau hampir berhasil membunuhku."
Berusaha bangun dengan kedua kakinya yang lemas, Jisoo menumpukan berat tubuhnya dengan tangan. Kendati tak lama ia jatuh tak bertenaga, Jisoo berdecih sarat kebencian dirinya yang lemah.
"Fuck you!"
Satu kalimat umpatan kembali Taehyung dengar. Walau dirinya tampak acuh tak acuh, setiap perkataan yang Jisoo lontarkan tak hanya masuk dan keluar gendang telinganya. Taehyung menyadari keegoisan dirinya tersebut.
"J-jangan banyak bergerak dulu kalau sakit. Istirahat di sini saja, nanti sebentar lagi kapalnya akan berjalan." Ucap Taehyung.
Mengulurkan tangannya untuk memegang lengan Jisoo, namun belum sempat ia menyentuh, Jisoo menyentak tangannya dengan kasar.
"Tidak-tidak, aku ingin pulang sekarang." Kata Jisoo.
Taehyung menggeleng tak setuju, "Istirahat sebentar dulu di sini nanti sampai tenagamu pulih kembali, aku akan mengantarmu pulang."
"Tak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri."
"Jangan besar kepala, Jisoo. Aku melakukan ini karena aku mencintaimu."
Jisoo diam beberapa detik, ia menatap netra Taehyung dengan tajam menyalurkan emosi terpendamnya kini.
"Mencintaiku? Apa artinya itu, kalau kau senang memberiku rasa sakit?" Tanya Jisoo dengan tajam, kepalanya sesekali terangkat.
"Jisoo, aku mencintaimu." Lirih Taehyung kembali, menarik lengan Jisoo sedikit kuat.
Mendekap tubuh polos wanita tersebut, setelahnya Taehyung berbaring sambil membawa tubuh Jisoo ikut merebah bersama. Bibirnya yang jatuh di puncak kepala wanita tersebut terus mengecup dalam sambil melantunkan kata-kata cinta.
Membuat hati Jisoo tersentuh, meski kedongkolan di hatinya belum mereda. Jisoo membiarkan Taehyung mendekap tubuhnya dengan begitu kuat dan intim.
"Suatu saat nanti, kau pasti tau alasanku melakukan itu semua padamu." Kata Taehyung.
"Ceritakan sekarang. Aku tak mau menunggu nanti." Balas Jisoo dengan angkuh.
Taehyung membelai rambut Jisoo ke belakang telinga. Kemudian, melihat wajahnya dengan penuh cinta. Sambil tersenyum, lalu ia mengusap pipi Jisoo yang halus.
"Masih terlalu cepat kau tau semuanya. Kita harus saling mengenal dengan perlahan." Ucap Taehyung.
Ia membuka sedikit selimut yang menutupi kakinya untuk Jisoo. Sembari tetap memeluk tubuh wanita tersebut, Taehyung menutupi tubuh Jisoo di dalam selimut yang sama dirinya kenakan.
"Aku mohon, maafkan aku ya?"
"Lain kali aku tidak mau seperti ini lagi." Jawab Jisoo, "Aku akan memaafkanmu, tapi berjanji dulu setelah ini setiap kita berhubungan badan kau tak menutup mataku."
Taehyung terdiam. Lama ia tak menanggapi, maniknya menatap Jisoo begitu dalam layaknya sedang menyampaikan sebuah pesan tersirat. Tak lama ia membuang nafas berat, Taehyung pada akhirnya pun mengangguk setuju.
"Baiklah, aku berjanji tidak akan menutup matamu lagi." Gumam Taehyung.
"Aku juga mencintaimu, tapi aku takut kalau kau seperti itu." Kata Jisoo, membalas pelukan Taehyung.
Menyandarkan kepalanya lebih dekat dengan dada Taehyung. Ia melingkarkan tangannya di leher laki-laki tersebut. Sejenak Taehyung menunduk, ia mengecup dahi Jisoo singkat sebelum mengangguk dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSETZ
Fanfiction[M]⚠️ | Fanfiction • Dark romance CERITA INI MENGANDUNG TINDAK KEKERASAN, BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. Setelah bosan menjalin hubungan jarak jauh dengan sang kekasih. Jisoo Kim mencari tambatan hati baru melalui aplikasi...