cemburu

11.1K 1K 317
                                    

—bullied—

"Jeongwoo nanti tampilnya berdua sama Jihan, bayangin aja mana performnya lagu senorita. edan!"

"eh mereka kan udah mulai latihan dari seminggu yang lalu, jangan jangan sambil pacaran lagi latihannya. cuma berdua gitu kan."

"maskot kelas dua belas namanya juga. yakin deh gue nanti penonton bakal heboh liat part Jeongwoo meluk pinggang Jihan."

"liat aja nanti mereka berdua gue bikin ciuman."

omongan omongan sampah itu terekam dengan jelas dalam ingatan Junghwan saat dirinya makan di kantin bersama Mashiho.

yang tentu membuat si manis terbakar api cemburu namun tak dapat berbuat apa apa. mau bagaimanapun, Jeongwoo hanya melakukannya berdasarkan paksaan dari guru demi mewakili pertunjukan kelas dua belas dalam acara ulang tahun sekolah pekan depan.

tidak, masalahnya adalah— apakah mereka tidak bisa menghargai Junghwan sebagai kekasih Jeongwoo dengan cara berbincang tak tahunya batasan secara sengaja di depan kekasihnya? sungguh manusia manusia menyebalkan.

Jeongwoo memang sempat meminta izin padanya dan Junghwan merestui. karena si manis tak pernah membayangkan akan jadi seburuk ini nantinya.

kertas itu menggumpal karena diremas remas oleh telapak tangan besar si pemuda, Junghwan tenggelam dalam lamunannya seorang diri di kelas.

saat ini adalah jam kosong karena seluruh guru memiliki rapat penting dadakan. sementara teman sekelasnya keluar entah kemana, Mashiho sendiri dipanggil untuk keperluan osis jadi si manis ini tak memiliki teman seorangpun.

haruskah Junghwan merajuk pada kekasihnya? namun apakah itu tidak berlebihan? Junghwan benar benar terbakar api cemburu sekarang.

sosok itu menghela nafas, kemudian melempar bola kertasnya sembarangan untuk melampiaskan kekesalan. belum sempat Junghwan menyandarkan punggung pada kursi, tiba tiba suara perbincangan seseorang terdengar begitu jelas, sepertinya mereka sedang melewati kelas.

"sumpah?? demi apa Jeongwoo ngajak jalan Jihan? wah, cinlok pasti mereka. udah gue tebak."

"eh bukannya Jeongwoo udah punya pacar ya? si Junghwan Junghwan it—"

"halah biarin aja sih. gue dukung kalo Jeongwoo mau sama Jihan."

tepat, tepat sekali. suasana koridor kelas yang sepi membuat suara suara berisik itu semakin terekam jelas dalam memori Junghwan. si manis membulatkan matanya setelah mendengar apa yang mereka perbincangkan. lantas dengan hati yang remuk serta wajah penuh kecewa, dirinya segera mengambil ponsel dari dalam tas. membuka ruang obrolan dengan sang kekasih dan mengetikkan sesuatu disana.

kak jeongwoo

kak? |
aku mau putus |

air mata yang sedari tertahan akhirnya turun begitu saja, membasahi pipi si manis tanpa permisi.

sempurna, Junghwan tak pernah tahu bahwa patah hati menyakitkan sebegininya. dan Jeongwoo adalah orang pertama yang berhasil membuat pemuda pekerja keras itu menangis karena cinta.

isak tangis itu pecah seketika. siapapun tetaplah biarkan Junghwan menangis tersedu sedu sendirian disana, karena Junghwan sama sekali tak peduli dengan respon orang orang.

lima menit berlalu, dan pemuda So itu masih betah meratapi nasibnya yang menyedihkan. seharusnya Junghwan tau, mengencani siswa most wanted sekolah adalah hal dengan resiko patah hati yang sangat besar. ditambah lagi semua orang tau Jeongwoo bersikap layaknya seorang berandalan.

bullied; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang